SAAT PORNOGRAFI MERUSAK HUBUNGAN SOSIAL

57 4 0
                                    

Budaya pornografi yang telah menjadi pergaulan, cara komunikasi bersama, dan bagaimana pornografi malah menyatukan orang-orang daripada agama dan politik. Membuat kita sadar, kenapa banyak dari kita dewasa ini kehilangan makna penting dari ikatan percintaan yang tulus dan pernikahan yang dahulu begitu sakral.

Saat anak-anak terpapar pornografi dan pikiran mesum sejak dini. Mereka menikmati sesuatu yang akhirnya menjadi candu. Lalu berubah menjadi perasaan bosan dan hampa saat menjelang dewasa. Mereka pun mulai kehilangan kemampuan berempati. Mereka juga mulai kehilangan kemampuan untuk menghargai diri sendiri.

Pornografi membuat banyak dari kita tidak menghargai ikatan-ikatan penting percintaan dan pasangan hidup kita. Karena selalu ada yang lain. Selalu ada yang lebih mudah didapat. Akan selalu ada pengganti. Dan akan selalu ada yang bisa memuaskan.

Dan tentu saja, kita menjadi tidak puas akan pilihan hidup yang kita ambil terhadap pasangan kita sendiri. Karena selalu ada yang lebih cantik. Yang lebih seksi. Yang lebih tampan. Yang lebih kaya dan mungkin memuaskan di luar sana.

Selalu ada yang bisa dibayangkan. Artis. Idol. Tokoh anime. Selebgram.
Bahkan rekan kerja dan tetangga sendiri.

Budaya pornografi yang kini telah menjadi umum dan telah jadi budaya pergaulan yang mudah diucapkan di dunia nyata dan media sosial, adalah salah satu sumber dari rusaknya hubungan sosial kita di antara orang-orang dan awal dari ketidakpercayaan yang membuat kita saling menjauh. Kita mulai takut teman kita akan jadi perusak rumah tangga kita. Kita mulai khawatir jika kolega kita akan menusuk kita dari belakang. Kita tak percaya teman dan kenalan yang dimiliki pasangan kita.

Kita juga mulai ragu dengan diri kita dan pasangan sendiri. Apakah kita bisa tetap setiap atau tergoda karena kebosanan dan ketidakpuasan?

Semakin mesum sebuah masyarakat. Semakin sakitlah mereka. Pada akhirnya, mereka mulai kehilangan kepercayaan terhadap hampir semua orang di sekitar. Seolah-olah, saat memiliki kekasih atau pasangan hidup. Semua orang menjadi musuh. Semua orang berpotensi menjadi perusak rumah tangga.

Inilah masa, di mana kita kehilangan kepercayaan terhadap hampir semua orang di sekitar kita setelah menjalin ikatan percintaan atau menikah.

Apakah kita bisa mempercayai teman kita sendiri, saat banyak kasus pemerkosaan dilakukan oleh teman dekat yang terinfeksi oleh pornografi sedari kecil?

Terpapar pornografi dan rasa sakit eksistensial. Membuat orang bisa melakukan apa saja demi memuaskan hasrat dan menyelamatkan diri sendiri.

Menjadi tak peduli dengan teman. Dengan pasangan orang lain. Dengan anak sendiri. Dengan rekan dekat. Atau bahkan sahabat.

Mendadak saja, di abad aneh ini, hampir semua orang berpotensi menjadi perusak hubungan orang lain.

Orang bisa cinta ke siapa saja tanpa peduli lagi aturan moral dan pertemanan. Egoisme yang dibawa oleh candu pornografi ditambah rasa sakit hidup yang penuh kesepian. Membuat siapa saja tak peduli lagi dengan semua aturan lama dan rasa malu.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now