KESETIAAN: DILEMA DAN MASALAH

58 2 0
                                    

Kesetiaan itu penting bagi mereka yang kuat secara mental dan cukup mampu berdiri sendiri. Tapi tidak bagi sebagian orang, yang terlalu lemah untuk melakukan semuanya sendiri dan membutuhkan beberapa orang lain untuk bisa melanjutkan hidup.

Bagi mereka yang tak mampu bertahan hidup jika tidak terus didampingi dan dicintai secara terus-menerus. Kesetiaan seringkali membuat segalanya memburuk. Apalagi, jika pasangan tak secara serius mendukung dan benar-benar rela memberikan bantuan secara menyeluruh. Kesetiaan berubah menjadi masalah. Sumber penyakit. Atau bahkan penghambat kesembuhan.

Sama halnya dengan anak yang tak bisa berdiri sendiri saat sedang tumbuh dewasa. Membutuhkan pertolongan dan lindungan terus-menerus dari orang tua, saudara, dan lingkungan sekitar. Begitu juga dengan mereka yang sudah dewasa. Ada beberapa dari mereka yang mengalami gangguan kejiwaan (mental), menderita sakit fisik parah, atau mengalami kondisi yang lemah, entah secara emosi atau fisik, dan membutuhkan beberapa orang lain yang bisa dipercaya untuk kembali berkembang dan melanjutkan hidup.

Kesetiaan bagi sebagian orang yang harus membutuhkan penanganan khusus, perhatian, dan bantuan terus-menerus. Bisa berubah menjadi masalah utama hancurnya kehidupan, rusaknya ekonomi, dan terhambatnya proses kesembuhan.

Kesetian terkadang membuat seseorang terhenti. Tidak berkembang. Dan bahkan berakhir dengan kematian karena dilema yang terkandung di dalamnya terlalu berat untuk dijalani.

Satu orang pasangan seringkali tidak cukup. Apalagi saat pasangan mereka lebih mementingkan diri sendiri. Sibuk dengan dunianya sendiri. Tak banyak memberi waktu untuk memberi bantuan penuh kepada orang yang harus diberi bantuan khusus. Karena itu, rasanya, seperti nyaris tak ada bantuan sama sekali dan harus berjuang sendiri.

Prinsip kesetiaan itu penting. Tapi bagi beberapa orang, mereka membutuhkan lebih dari satu orang untuk menemani dan merawat dirinya. Memiliki lebih dari satu pasangan sangatlah diperlukan. Karena satu pasangan tidak akan cukup untuk mendukung dan membantu proses kesembuhan.

Jika pasangan satunya sibuk dan tak mampu merawat. Pasangan satunya lagi yang akan membantu meneruskan dan memberi penangan yang berkelanjutan.

Ada beberapa orang yang tak bisa ditinggalkan sendiri. Yang akan mengalami kecemasan hebat, ketakutan, dan benar-benar sangat tak berfungsi jika ditinggal sendirian walau hanya sebentar saja. Kesetiaan, atau satu pasangan yang tak mampu terus-menerus hadir adalah masalah atau sumber dari kerusakan yang lebih jauh.

Beberapa orang yang sadar jika memiliki pasangan semacam itu. Yang telah hancur oleh masalah emosional berat dan sakit fisik yang parah. Jika ia tak lagi mampu secara penuh untuk memberikan dirinya sendiri ke pasangannya. Ia harus mencari orang lain untuk membantunya. Rela diduakan. Dan secara suka rela dan sadar mencarikan pasangan baru untuk membantunya dan demi orang yang ia cintai.

Jika tidak, situasi akan berujung pada perselingkuhan atau tekanan moral yang sakit sehingga semakin rusak atau bahkan berujung kematian (bunuh diri).

Untuk menghindari terjadi ketidaksetiaan karena tekanan yang terlalu besar dan begitu menumpuk. Seseorang harus rela mencarikan orang lain untuk pasangannya sendiri. Atau rela pasangannya dengan seseorang lain dalam satu atap yang sama.

Ini sangat dilematis karena cenderung menyakitkan dan benar-benar susah untuk dilakukan. Terlebih bagi seseorang yang cenderung egois. Tak mau diduakan. Atau menganggap prinsip kesetiaan atau satu pasangan adalah segalanya.

Melihat pasangan yang dicintai dengan orang lain, dalam satu atap yang sama, dan harus berbagi. Tak banyak orang yang bisa melakukannya.

Tapi jika tidak dilakukan. Seluruh keluarga bisa runtuh. Ekonomi terhenti. Dan pasangan yang dicintai akan hancur sehancur-hancurnya.

Saat seseorang yang tak bisa berdiri sendiri tahu kalau pasangannya tak bisa memberikan seluruh perhatian dan bantuan untuknya. Demi menghindari ketidaksetiaan dan beban yang ditanggungnya. Ia terkadang lebih memilih mati atau bunuh diri.

Banyak kasus yang semacam itu. Kasus yang bisa dicegah. Tapi terhalang oleh pasangan yang enggan berbagi tapi juga tak mau membantu dengan sungguh-sungguh.

Kasus semacam itu sangatlah dilematis dan terasa membingungkan, menyangkut nilai moral umum yang kita pegang bersama mengenai kesetiaan.

Di dunia yang sakit semacam ini. Terkadang, memiliki satu pasangan saja tidaklah cukup. Terlebih bagi mereka yang mengidap gangguan jiwa yang sangat berat dan kondisi fisik yang harus diperhatikan terus-menerus.

Terkadang, kesetiaan berarti adalah kematian itu sendiri. Sumber utama masalah dan penjara moral yang membuat seseorang menjadi lebih sakit dan menderita.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now