BAGAIMANA HIDUP DAMAI DI TENGAH RATUSAN JUTA ORANG GILA DI INDONESIA?

370 39 0
                                    

Kita saat ini hidup di sebuah negara dengan sebagian besar masyarakat yang mudah marah, gampang membunuh, lekas naik pitam, sangat suka mengancam, tak segan menghancurkan orang yang berseberangan, dan begitu mudahnya berkhianat.

Juga, tak mau bersusah payah berpikir lebih dalam, membangun argumen dan data, dan juga merasa benar sendiri saat memiliki banyak kawan dan memiliki akses ke lingkaran kekuasaan.

Saat masyarakat sebuah negara sangat mudah berkelahi karena alasan sepele atau begitu mudahnya membebek dengan sadis kepada orang yang mereka sukai. Yang terjadi adalah dunia yang penuh dengan horor.

Kita sebagai makhluk sosial seolah-olah berada dalam penjara bernama negara. Semua orang berpotensi menjadi musuh, penjahat, dan orang-orang yang ingin menghancurkan kita.

Saat berbeda pendapat saja langsung dibunuh atau dilaporkan polisi. Saat menagih utang malah dipidanakan. Saat menjadi orang baik malah diturunkan jabatan, dipecat atau disingkirkan. Saat bercanda malah dihabisi nyawanya.

Maka, terapi paling cocok dan aman bagi era semacam ini adalah terapi egoisme yang disesuaikan.

Hidup dalam egoisme yang kita bangun dan sesuaikan oleh diri kita sendiri. Itulah terapi yang mulai sekarang harus kita terapkan agar kita bisa hidup lebih damai, nyaman dan tentunya aman.

Masyarakat kita ini dihuni oleh ratusan juta orang gila yang siap meledak kapan saja. Ratusan juta orang bodoh yang tak menghargai diskusi intelektual. Ratusan orang barbar yang sangat emosional dan begitu gilanya dengan uang dan jabatan. Tentunya rela menjual apa saja dan harga dirinya sendiri.

Masyarakat kita ini dihuni oleh jutaan orang yang menganggap perbedaan adalah gangguan dan musuh. Masyarakat ini juga dihuni oleh orang yang mudah berkhianat dan suka menusuk dari belakang. Masyarakat kita ini masih dalam tipe mental yang menolak untuk mengerti diri sendiri dan sangat suka menceramahi orang lain tanpa mau mengaca dengan benar.

Dalam masyarakat di sebuah negara yang semacam ini, bahkan, kamu bisa mati kapan saja dan dipenjarakan kapan saja padahal kamu tak merasa melakukan kesalahan apa pun yang bukan dalam artian filosofis.

Bahkan bisnismu bisa runtuh kapan saja dan semua pencapaian yang kamu bangun dirusak dan ingin diambil alih oleh orang yang kamu kenal, kamu percayai, atau orang yang iri dengan apa yang bisa kamu capai.

Hanya karena kamu sukses dan kaya, kamu bisa mati oleh tatapan dengki orang lain akibat kesuksesanmu. Hanya karena kamu terkenal, kamu bisa jatuh sejatuh-jatuhnya hanya karena satu kesalahan fatal yang padahal juga dilakukan oleh jutaan orang lainnya.

Masyarakat negara ini sangat mudah menghina dan membully orang lain demi kesenangan dan terapi pribadi untuk mengurangi beban hidup mereka yang penuh kekecewaan dan stress. Menyakiti orang lain dengan kata-kata telah menjadi terapi populer masyarakat hari ini. Beramai-ramai menghancurkan kehidupan orang lain dengan komentar singkat yang mengerikan tanpa mengecek fakta dan data lebih dulu, telah menjadi kesenangan psikologis masyarakat.

Dalam dunia yang segala sesuatunya menjadi viral. Maka, kita harus benar-benar sedikit mulai berhati-hati dengan segala polah tingkah laku kita.

Lalu, bagaimana caranya hidup lebih tenang dan aman di tengah-tengah ratusan juta orang gila yang sebagian besar berpotensi menjadi pembunuh?

Pertama, jangan terlibat dalam urusan moral dan politik apa pun. Entah dalam perdebatan, komentar, dan lainnya. Banyak orang mudah marah dan menjadi ganas jika menyangkut perbedaan nilai yang dianut perihal ini.

Kedua, hindari membicarakan agama dan hal-hal yang berkaitan dengan agama kecuali dengan orang yang terdekat yang dipercayai. Akhir-akhir ini banyak orang yang merasa benar sendiri dalam beragama. Juga banyak orang yang membenci agama dengan sangat semena-mena dengan alasan macam-macam.

Ketiga, jangan menjadi pahlawan, orang baik di mata publik, aktivis, dan hal-hal yang menyangkut urusan empati sosial. Alasannya, banyak pihak yang mungkin tak akan menyukaimu dan ingin menjatuhkanmu karena di sekelilingmu diisi oleh masyarakat jahat yang siap menikammu kapan saja. Orang banyak tak perlu dibela. Biarkan mereka membela diri sendiri atas kejahatan mereka yang tersembunyi.

Keempat, lebih baik diam dan jangan banyak bicara. Hindari mengkritik dan menyinggung orang yang tak pada tempatnya. Ini jalur aman yang termudah di saat hari ini orang sangat latah mengutarakan pendapat dengan emosional tanpa intelektualitas dan kebijaksanaan diri. Orang sangat mudah marah dan tersinggung. Masyarakat yang mudah tak terima dan begitu ingin menghukum siapa saja yang mereka tak sukai dengan ucapan, kekerasan, maupun hukum pidana.

Kelima, sebisa mungkin jangan jadi terkenal dan sangat menonjol kalau tak siap secara mental, ekonomi, dan dukungan keluarga. Sekali saja kesalahan yang muncul ke permukaaan. Ratusan juta masyarakat Indonesia akan bersuka cita dalam menghancurkanmu. Jadilah orang biasa yang kaya raya, berbahagia, dan tak banyak cekcok dalam kehidupan sosial pribadi 

Keenam, jadilah kaya dan sangatlah mapan. Di abad anti empati ini. Saat banyak orang mudah marah dan tak lagi banyak peduli dengan penderitaan orang lain. Yang saat kita susah meminta pertolongan saja begitu susah. Syarat utama tentunya, jangan jadi miskin. Memperkokoh finansial pribadi dan keluarga menjadi syarat yang penting saat negara dan masyarakat sudah tak lagi banyak hadir di sekeliling kita.

Ketujuh, dirimu dan orang yang kamu anggap penting adalah yang paling utama dari pada orang lain yang ada di sekitarmu. Lindungi dirimu sendiri dan keluargamu. Jangan banyak bicara. Diamlah dengan santun. Bekerja keraslah. Lalu berbahagialah di dalam bayang-bayang. Biarkan orang-orang saling menghujat, berkonflik, berperang, saling membunuh dan lainnya. Urus dirimu sendiri dengan berbahagia dan damai dari pada terlibat dengan orang-orang yang mudah marah dan sakit hati.

Hal-hal yang telah aku tuliskan, bisa cukup menghindarkanmu dari siklus berantai kemarahan dan kebodohan yang menular. Bisa membuatmu lebih sehat secara kejiwaan dan pikiran. Bisa lebih tenang dan damai. Juga, bisa menghindarkan dirimu dari gangguan kejiwaan sosial yang berkelompok.

Menjadi egois dengan cara menyesuaikan diri dengan tempo yang kita miliki. Menjadi cara terbaik terhindar dalam depresi dan pikiran tak tenang di tengah ratusan juga manusia yang siap sedia menjadi racun.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang