KEHILANGAN KETERTARIKAN AKAN HUBUNGAN SEKSUAL

955 52 1
                                    

Beberapa orang mengalami kehilangan minat akan hubungan seksual dan bahkan sudah tak banyak lagi menginginkannya. Juga, ada banyak yang tak lagi bisa merasakan kenikmatan hubungan seksual dan berusaha untuk menghindarinya.

Dari pengalaman panjang yang menyakitkan, trauma, mengalami masalah akan ketakutan-ketakutan, perasaan hambar akan hidup, atau pengalaman seks yang tak menyenangkan dalam jangka waktu yang panjang dan akhirnya, membuat keinginan berhubungan seksual tak lagi sebagai kebutuhan.

Beberapa orang yang mengalami masalah perasaan secara serius. Entah itu terluka di masa lalu atau mengidap gangguan kejiwaan. Biasanya akan memiliki permasalah gairah seksual. Dari mulai gairah seksual yang berlebih sampai kehilangan minat sama sekali.

Sebagian orang mengalami kecanduan akan hubungan seksual. Yang lainnya mengalami penurunan gairah seksual yang begitu tajam. Jika ini terjadi pada orang yang membangun hubungan dengan seseorang, baik kekasih atau pasangan hidup, itu akan jadi masalah.

Karena, ia tak lagi bisa melihat pasangannya menarik secara seksual atau tak lagi memiliki keinginan seksual apa pun terhadap pasangannya. Dalam jangka panjang, bisa berubag menjadi konflik yang tak menyenangkan. Jika pasangan miliknya adalah makhluk normal dan juga ingin menikmati hubungan seksual yang indah dan menyenangkan. Sedangkan dirinya, sudah tak lagi menganggap pasangannya layak atau tak bisa lagi membangkitkan gairah apa pun pada dirinya.

Beberapa orang yang mengalami masalah penurunan seksual akan lebih menikmati diri sendiri, kesulitan membangun hubungan percintaan, dan jika membangun ikatan, tak mau dituntut untuk berhubungan badan.

Bagi mereka yang traumatis, penghindaran semacam itu mencegah terjadinya kejadian tak menyenangkan di masa lalu. Mereka sangat menghindari melakukan hubungan seksual karena selalu terbayang akan kenangan masa lalu yang tak bisa dihapus. Dari yang awalnya normal, menuju penutupan diri total atau perlahan akan hubungan percintaan apa pun. Terlebih hubungan seksual semakin menjadi tak mungkin.

Penurunan gairah seksual juga terjadi kalau kondisi tubuh kelelahan, depresi, stress, atau dalam kehampaan hidup. Saat seseorang depresi dan lelah. Ia tak ingin apa pun kecuali menenangkan diri atau tidur. Memulihkan diri sendiri atau tak ingin hubungan sosial apa pun.

Bagi pasangan yang salah satu dari mereka memiliki sejarah depresi. Kehilangan minat akan hubungan seksual akan sangat terlihat saat sang kekasih atau pasangan hidup memasuki masa-masa depresi dan kecemasan. Kadang, nyaris tak bisa disentuh. Semenarik, setampan dan seseksi apa pun dirimu, tak menarik baginya.

Dalam hubungan sosial pasangan, ada banyak hal yang bisa membuat pasangan kehilangan minat seksual terhadapmu. Salah satunya, ada pada dirimu sendiri.

Orang-orang dengan masalah moral dan agama, yang akan mengalami dilema nyata saat ingin melakukan hubungan seksual karena ragu, ketakutan ini dan itu, lebih baik memiliki pasangan yang sama dengan dirinya. Yang menginginkan hubungan seksual sesuai agama dan terjadi setelah nikah. Jika tidak, akan terjadi trauma yang tak menyenangkan.

Jika dirimu adalah seorang yang ragu-ragu, dan keraguan itu bertahan begitu lamanya. Kemungkinan, kekasih atau pasannganmu akan kehilangan minat secara seksual terhadapmu. Ia bisa saja mencari orang lainnya atau tetap bersama dengan dirimu, karena cinta, tapi, tak lagi meraskan minat seksual apa pun terhadapmu.

Itu terjadi karena dirimu terlalu lama tak menuruti keinginannya. Terlebih jika itu dilakukan sangat lama. Bisa jadi, kamu sendiri akan mengalami trauma hubungan seksual, yaitu ketakutan tak bisa memuaskan pasangan dan akhirnya, tak bisa menikmati hubungan seksual itu sendiri.

Beberapa orang punya gairah seksual biasa saja, sedang, tinggi, atau di antara semua itu tapi bisa diatur dengan nilai hidup yang ia pegang. Contohnya, beberapa orang beragama bisa berpacaran tanpa perlu melakukan kontak fisik apa pun. Atau pun jika gelora seks menggebu, ia bisa meredamnya dengan mengingat nilai-nilai yang ia pegang bersama kekasihnya.

Tapi jika salah satunya taat beragama atau tak terlalu taat, tapi masih takut dengan dosa, penilaian moral dan lainnya. Sedangkan pihak lainnya tak peduli akan semua itu dan cenderung memiliki gairah seksual yang harus disalurkan. Biasanya, bisa menjadi masalah serius.

Bagi mereka yang tak peduli dengan agama dan lainnya. Lebih mudah berhubungan seksual dengan pasangannya. Atau malah sangat mudah menikmatinya dan melakukan apa saja demi kepuasaan bersama. Tapi itu sulit terjadi dengan pasangan yang timpang. Yang terjadi adalah kekecewaan terpendam, perasaan malas, dilema, takut, dan akhirnya tidak bergairah.

Itulah sebabnya, orang beragama lebih cocok dengan mereka yang beragama. Walau tak semua seperti itu. Karena ada banyak juga yang tak peduli dan lebih suka menikmatinya. Tanpa perlu ragu, takut, atau terlalu lama berpikir.

Mereka yang memiliki gairah seksual tinggi, sejujurnya juga lebih cocok dengan orang yang juga memiliki gairah yang sama atau setidaknya, bisa satu suara dalam masalah hubungan seksual. Bukan hubungan satu arah, yang mana, salah satunya sering menolak atau menghindari atau bahkan tak mau sama sekali. Itu akan menjadi hubungan seksual yang sangat tak menyenangkan.

Karena mereka yang memiliki gairah seksual tinggi, butuh pasangan yang memiliki gairah yang sama dan terbuka. Bukan tertutup atau malah menghalanginya. Jika kamu salah satu seorang yang memiliki gairah seksual tinggi. Sebaiknya kamu memilih pasangan yang juga sama. Atau berpotensi sama.

Karena jika kamu menginginkan hal-hal mesum dengan pasanganmu. Pasanganmu akan memenuhi gairah seksualmu itu. Jadi, gairah seksualmu yang terlampau besar tak terhambat dan menjadi malapetaka.

Pasangan yang terus menghambat gairah seksualmu, akan bisa membuatmu menjadi depresi, lelah, bosan, sampai kehilangan minat sama sekali. Bisa juga, malah kamu akan mencari selingkuhan yang bisa memuaskanmu. Alasannya sangat jelas, pasanganmu tak mau memberikan apa yang kamu inginkan. Dari pada kamu gila, kamu lebih baik mengambil orang lain.

Mungkin terdengar aneh dan gila. Tapi bagi beberapa orang yang memiliki gairah seksual tinggi. Jika pasangannya menghambat gairah itu untuk bisa tersalurkan dengan baik. Maka dampaknya bisa buruk bagi mental seseorang itu.

Hubungan seksual menjadi salah satu kunci akan berhasilnya sebuah hubungan jangka panjang kelak. Jika kedua belah pihak tak mendapat titik temu. Bisa akan berakhir perceraian, perselingkuhan, memiliki pasangan lagi atau poligami (poliandri), dan juga malah kehilangan minat sama sekali.

Yang paling buruk dari sebuah hubungan percintaan adalah kehilangan minat secara seksual terhadap pasangan kita sendiri. Itu akan menjadi sangat menyakitkan kelak di masa depan.

Jika sebuah pasangan tahu kondisi semacam itu, tapi tak mau membenahinya. Maka ia harus siap akan resiko. Kehilangan pasangannya atau tersiksa dengan gairah seksualnya sendiri.

Beberapa orang berpikir untuk menunggu waktu yang tepat sampai bertahun-tahun agar bisa melakukan hubungan seksual yang baginya aman, tanpa kecemasan dan keraguan. Tapi saat ia sudah sampai di masa itu. Saat ingin sekali melakukan seks dan bermimpi menikmatinya. Pasangannya sudah mencapai titik tak lagi memiliki minat seksual sama sekali terhadap dirinya.

Hal semacam itu, akan benar-benar menjadi kisah yang merusak.

Hilangannya gairah seksual bisa sangat banyak. Bisa karena terlalu banyak melakukan seks ditambah kehidupan pribadi yang hancur. Bisa membuat seks tak lebih dari sekedar ulangan. Tak ada kesenangan di situ. Hanya sekedar meredakan dorongan biologis yang susah dikendalikan dan hanya untuk meredakan kegelisahan hidup.

Bagi orang tertentu, seks yang menyenangkan dan intim sudah tak lagi ada. Yang tersisa hanya melakukan seks agar tidak menjadi gila.

Gairah seks yang menyenangkan telah banyak hilang dari kehidupan sebagian besar orang. Sementara beberapa orang kehilangan minat sama sekali. Orang-orang ini masih memiliki gairah yang besar, karena tubuh mereka susah dikendalikan dan memang harus disalurkan. Tapi, segala jenis seks menjadi hampa, kosong, hanya ulangan, dan tak menarik.

Mereka yang tak ingin kehilangan gairah seksualnya. Harus benar-benar pandai menjaga gairah itu tetap menyala atau tersalurkan. Atau bisa menjaganya sampai waktunya tiba tanpa ada perasaan tertekan atau takut ditinggalkan dan sebagainya. Jika tidak, kenangan hubungan seksual yang buruk. Akan berdampak besar pada kehidupan yang masih panjang di depan sana.

Jika itu terjadi, itu benar-benar sangat tak menyenangkan.







PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें