KEHIDUPAN YANG SALING MEMANDANG

61 6 0
                                    

Kita hidup dengan saling memandang dan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lainnya. Kita sering melihat orang yang hidupnya baik, makmur, dan menyenangkan. Tapi kita tidak melihat tekanan hidup dan masalah-masalah pribadi yang begitu banyaknya, yang tengah dialami oleh orang tersebut.

Kita terkadang iri dengan kemakmuran orang lain, yang seolah-olah begitu mudahnya mereka menjalani hidup. Hanya saja, kita lupa memasukkan masalah hidup yang mereka jalani. Gangguan jiwa yang diderita. Trauma masa lalu yang begitu buruk. Tekanan masa depan yang tak sedikit. Sakit fisik yang diderita. Perasaan hampa terhadap apa pun. Cekcok di antara keluarga. Perasaan tak disayangi. Dan tujuan hidup yang menghilang entah kemana.

Melihat anak-anak muda kuliahan memakai mobil. Ngekos di apartemen. Sering hangout sesuka hati. Uang jajan yang terlalu banyak. Dan segala peralatan elektronik selalu bermerk. Mungkin, bagi sebagian besar orang, akan menimbulkan perasaan iri dan tak nyaman. Apalagi, saat kita tahu teman atau kenalan kita sendiri ternyata dari keluarga kaya raya dan konglomerat. Atau memiliki kehidupan jauh lebih baik dari kita. Hidup kadang, rasanya tidak adil.

Saat kita bekerja mati-matian setiap hari dengan gaji yang tak seberapa. Jarang libur. Waktu tidur yang minim. Setiap hari bangun hanya untuk bekerja dan bekerja saja. Dunia yang bernama kemakmuran rasa-rasanya sangatlah jauh.

Apalagi saat kita tahu, ada orang-orang yang membuang uang mereka sesuka hati. Berjalan ke sana kemari. Keluar masuk tempat-tempat mewah. Membeli apa saja yang disuka. Jika dilihat dari luar, setiap hari, hidup mereka seolah lancar, mulus, dan tanpa tekanan sama sekali.

Kita cenderung iri dengan tampilan luar orang lain. Kehidupan luar mereka yang tampak indah dan penuh dengan kesenangan. Dan melupakan bahwa semua orang punya masalah kehidupannya sendiri-sendiri.

Banyak orang kaya dan makmur memiliki kehidupan emosional yang buruk. Berjuang mati-matian untuk sekadar hidup dan tak jatuh dalam kegilaan. Suatu hal, yang tentu saja, tak membuat iri siapa pun.

Kehidupan yang saling pandang memandang tak akan pernah berakhir jika kita tak puas dengan apa yang kita miliki dan mampu lakukan. Karena mereka yang makmur dan hidupnya terlihat menyenangkan. Juga berjuang mendapatkan atau mempertahankan apa yang hari ini mereka dapatkan dan miliki.

Jika terus-menerus melihat ke atas. Ke dunia orang-orang yang hidupnya terlihat lebih atau berkali-kali lebih baik dari kita. Kita tak akan benar-benar menikmati kehidupan yang kita jalani saat ini.

Tidak puas dengan pekerjaan kita. Tidak puas dengan pasangan kita. Tidak puas dengan apa yang kita mampu lakukan. Dan tidak puas terhadap diri kita sendiri.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang