KUTIPAN-KUTIPAN AFORISMA

55 4 0
                                    

Berpacaran memang menyenangkan. Tapi menjadi sangat penuh kecemasan dan ketakutan saat kamu ingin memasuki ke jenjang pernikahan. Apalagi saat laki-laki yang menjadi kekasihmu usianya tak jauh berbeda dengan dirimu. Masih mencoba mencari remah ekonomi. Sedangkan hidup itu keras dan penuh dengan tekanan finansial. Mendadak saja, hidup menjadi jauh lebih berbahaya.

Banyak orang tak siap mengalami pernikahan. Terlebih laki-laki. Sedangkan bagi perempuan, mereka bahkan ragu saat memiliki kekasih yang baik dan makmur.

**

Banyak perempuan ragu untuk menikah walau mereka memiliki kekasih yang baik dan makmur. Mereka tak percaya dengan dirinya sendiri. Takut menghadapi pernikahan yang terlalu banyak tanggung jawab. Takut salah memilh. Dan tak siap menghadapi kemungkinan dituntut membantu perekonomian keluarga.

Menikahi perempuan modern perkotaan yang nyaris tak siap segalanya. Kadang sangatlah berat.

**

Saat hidup telah kehilangan sisi paling menariknya. Usia panjang menjadi sangatlah mengerikan.

**

Jika kamu mencatat seluruh keseharian-mu setiap harinya. Mungkin kamu akan merasa bosan sendiri membacanya. Kamu akan merasa tak tertarik untuk membaca kisah hidupmu sendiri.

**

Beberapa orang mungkin akan baru menikmati kehidupan mereka setelah mati.

**

Banyak dari kita hari ini hidup entah untuk apa. Sekadar bertahan. Mencoba menikmati keseharian yang hampir sama setiap harinya.

Terkadang, kita sejenak berpikir, hidup yang menarik dan masih sedikit menyenangkan ada di saat kita masih kanak-kanak dan sekolah.

Setelah itu, dunia orang dewasa adalah jurang lebar yang mengisap segala jenis keceriaan kita.

**

Jika kekayaan bisa membuat banyak dari kita bahagia. Mungkin kita tak akan bergentayangan di media sosial setiap harinya.

**

Jika orang-orang kaya kian sering mengeluhkan hidup mereka dan merasa menderita. Apa yang telah dirasakan oleh mereka yang miskin?

**

Menjadi miskin rasanya sangat menyakitkan. Jauh lebih menyakitkan. Saat menjadi makmur saja masih sangatlah menyakitkan.

**

Apa rasanya hidup serba kekurangan di tengah orang-orang kaya yang tak puas dengan kehidupan mereka dan merasa hidup ini penuh dengan penderitaan?

**

Kita mulai lelah untuk berbincang dengan orang-orang. Bahkan terkadang dengan diri kita sendiri.

**

Saat pernikahan menjadi kian menakutkan. Keluarga tak lagi menjadi rumah.

Anak-anak mulai tertekan bahkan saat mereka masih terlalu kecil.

**

Sebaik apa pun perceraian yang disepakati. Anak akan tetap terluka dan rusak.

Masyarakat bukan kumpulan orang baik yang bisa lembut menerima apa yang mereka sebut sebagai kecacatan.

Bagi mereka, orang tua tunggal adalah kecacatan dan sumber olok-olok.

**

Sebahagia apa pun seorang anak dengan orang tua tunggal mereka. Sebaik apa pun orang tua tunggal mereka dalam menyayangi dan memberi perlindungan emosional, ekonomi, dan sebagainya.

Akan selalu ada yang hilang dari ketidakhadiran salah satu sosok dari sebuah keluarga. Akan selalu ada jejak rasa sakit yang dipendam sendiri dan tak diceritakan.

Rasa rindu akan keluarga yang lengkap. Dan perasaan iri terhadap keluarga lainnya.

**

Semakin kaya kita. Semakin menderitalah kita.

**

Seringkali pernikahan menjadi ajang pelarian bagi banyak pihak. Mereka berharap bisa lepas dari hidup yang kelam. Tapi nyatanya, sebagian besar orang malah semakin menderita setelah mereka menikah.

**

Anak menjadi beban sekaligus sumber bertahan hidup bagi beberapa orang tua yang sudah terlanjur menikah dan bercerai. Dilema kehidupan yang membuat mereka bertahan dari hidup. Tapi juga tak terlalu menikmatinya.

**

Sebanyak apa pun kamu menyayangi anak-anakmu. Dia akan tetap rusak pada akhirnya.

Cinta tak selalu membuat anak-anak bisa menikmati kebahagiaan saat usia remaja pun mulai sangatlah membingungkan untuk dijalani.

**

Bisakah kita bersepakat bahwa hidup hari ini sangatlah memuakkan untuk dijalani?

**

Semakin menua. Rasa sedih kita kian bertambah. Bertahan. Dan susah untuk hilang.

**

Jika kita tak siap menjalani hidup. Mungkin kita hanya perlu menjadi bajingan yang makmur. Lalu mati kapan saja jika kita ingin.

**

Banyak orang berpendidikan menderita dan hidup dalam kesakitan emosional. Kadang, menjadi modern, melihat hidup perkotaan, dan menjalani pendidikan dan melihat beragam pengetahuan dunia. Membuat kita benar-benar tak bahagia.

Mungkin, merea yang tak pernah melihat peradaban modern hari ini adalah orang-orang yang benar-benar beruntung.

**

Kita semakin sendirian bahkan di tempat kerja kita masing-masing. Seolah-olah, setiap pertemuan tak lebih dari aliran air yang datang dan pergi. Tak pernah menetap. Tak pernah memenuhi.

Kita berbincang dengan rekan kerja setiap harinya. Tapi selalu saja, ada perasaan hampa yang tak pernah terpuaskan oleh segala jenis perbincangan di tempat kita bekerja.

**

Beberapa orang tua mulai khawatir dan berpikir untuk menjodohkan anak-anak mereka karena melihat anak-anak mereka tak lagi bisa bersosialisasi. Takut keluar rumah. Dan bahkan tak tahu caranya menjalani hidup di luar kamar mereka sendiri.

**

Banyak dari kita tak lagi bisa merasakan kebahagiaan. Seolah-olah, dunia hanyalah kisah hambar dari kehidupan yang tak lagi menawarkan kegembiraan apa pun.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα