Banyak hal yang telah menjadi masalah keseharian kita. maka buku ini akan membicarakan masalah-masalah itu, juga hal-hal yang menyangkut cara menghindari dan berpikir jauh ke depan untuk menghindari masalah-masalah itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dunia adalah tampilan. Dan tampilan itu seringkali sangat dangkal. Kenyataan yang mati. Atau, pemutarbalikkan sejarah yang ada dalam tampilan itu. Kenapa ada tampilan itu dan untuk apa? Seseorang jarang mempertanyakannya.
Tampilan banyak mengecoh seseorang. Terlebih mereka yang begitu mudah menilai segala sesuatunya tanpa pendalaman lebih dulu. Begitu mudah berkomentar pedas, menghina, iri, atau terkesan sangat tak suka. Ternyata, penilaian mereka salah total.
Apalagi jika itu berkaitan dengan dunia digital dan internet. Tampilan yang sepotong, menyimpan banyak sekali sejarah. Psikologis seseorang. Tapi juga, pemutarbalikkan kenyataan. Foto itu sendiri nyata. Tapi keseharian yang dijalani oleh benda atau orang yang ada di foto itu, belum tentu sesuai dengan apa yang dikesankan.
Foto atau video, adalah alat atau media yang begitu sangat mudah disalah artikan. Begitu mudahnya memberi kesan yang salah pada kenyataan yang sesungguhnya. Dan sangat mudah memancing banyak pihak untuk berkomentar.
Sama halnya dengan judul berita, sampul buku, atau latar pada sebuah podcast atau realita show. Hanya perlu secuil sudut yang diatur sedemikian rupa. Yang terlihat indah, mahal, mewah, dan berkesan sangat nyaman. Bisa membuat seseorang tak memikirkan kenyataan yang lainnya, yang ada di sekitar objek yang disorot dan ditampilkan itu dan mengambil kesimpulan dangkal bahwa orang yang ada di video atau gambar adalah orang yang makmur, kaya, atau malah, konglomerat.
Kasus selebgram yang mencoba-coba menjadi orang kaya dalam beberapa hari. Kasus beberapa orang yang menipu pasangan jauh dan berpura-pura memiliki pangkat tinggi. Para pemimpin daerah yang terkesan ramah di baliho-baliho pinggir jalan. Kebanyakan, diwakili oleh foto atau video yang begitu mudahnya disesuikan agar terkesan memperlihatkan kenyataan tertentu.
Atau, para gamer yang terkesan sangat makmur karena di foto-foto yang ia rilis di pubik dan video-video yang ia bagikan, mengesankan bahwa ia sosok yang sukses dan gamer yang sangat sultan. Padahal, tidak. Semua tampilan mewah dan sukses itu hanya sepotong dari sudut tertentu. Atau hanya satu ruangan yang dibuat sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Sedangkan ruangan sisanya, sangat berantakan dan tak teratur.
Hal yang paling menarik bagiku adalah orang-orang yang berkomentar terhadap banyak sekali tampilan yang bisa dibilang menyesatkan itu. Hanya karena judul saja. Banyak sekali orang langsung berkomentar kejam. Hanya karena beberapa bagian foto dan video saja. Seluruh orang di sebuah negara bisa membenci dan mencaci maki dengan beringasnya tanpa tahu fakta yang sesungguhnya.
Hanya bermodalkan data sekilas dan rapuh. Mereka yang tak bijak, akan langsung berkata kasar, meremehkan, melecehkan, dan memberi penilaian yang mengerikan.
Dan jumlah orang semacam itu sangatlah banyak. Begitu banyak.
Sama halnya dengan foto yang ada di bawah ini. Foto ini nyata. Tapi apa itu menampilkan kenyataan dunia sehari-hari yang menyeluruh dan sesuai? Tentunya saja tidak.
Kenyataan dalam foto, bisa jadi memiliki kenyataan yang berbeda di dunia nyata orang yang membuat foto itu.
Semua yang ada di dalam foto itu adalah milikku. Tapi apakah aku memainkan semua konsol itu sehari-hari? Tentunya tidak. Semua konsol itu baru saja dipindahkan untuk keperluan foto dan sekedar memancing seseorang untuk berkomentar. Lebih tepatnya, memancing beberapa orang yang sejak beberapa waktu lalu, sering salah menilai tapi tak kunjung tobat. Seorang yang begitu mudah mengambil kesimpulan, menilai, menghujat dan lainnya tanpa perasaan malu atau bersalah dan meminta maaf.
Foto itu menampilkan banyak kenyataan tertentu. Tapi juga membuat banyak penyesatan jika ditampilan dan dinilai oleh mereka yang tak bijaksana.
Beberapa orang yang bijak, akan cenderung untuk menangguhkan penilaian. Bertanya lebih dulu. Atau fokus kepada hal-hal tertentu yang menjadi bagian dari gambar atau video yang ditampilkan.
Semisal pertanyaan, tulisan pendukung, atau apa pun yang bisa ditanyakan yang tidak langsung menghujat dan menghina. Sedang mereka yang tak bijak, akan langsung tersulut atau malah, seketika timbul perasaan iri dan marah karena perbedaan status sosial dan kemampuan bakat. Meledak-ledak dalam menghina. Begitu sinis dan tak bersahabat.
Komentar yang muncul dari kesan pertama atau data kecil dari sebuah foto dan video. Atau sampul buku dan judul berita. Mencerminkan sebagian dari diri kita. Apakah kita adalah orang yang tak tahu malu, suka menuduh, begitu mudahnya menghujat atau seseorang yang punya penyakit hati. Atau seseorang yang cukup bijak, tak terganggu banyak dengan tampilan yang mencolok, dan lebih suka berkomentar damai dan fokus pada hal-hal yang akan membuat dirinya lebih paham dan menghindarkan diri dari salah penilaian.
