SAAT KEKAYAAN TAK LAGI MENARIK

65 3 0
                                    

Setelah hidup dalam surga kekayaan yang membosankan. Kita pun akan melihat, bahwa pada titik tertentu, tak ada yang benar-benar menarik dari kekayaan jikalau sekedar digunakan sebagai alat melanjutkan hidup.

Orang-orang kaya yang hidup hari ini, hanya mampu membeli tanah, membangun bisnis, bekerja, berumah tangga, memiliki anak, dan mencoba untuk bersenang-senang dengan kekayaannya dan berusaha sebisa mungkin melupakan segala macam trauma dan ketidakpuasan hidup yang dimiliki.

Sayangnya, banyak dari mereka masih tetap tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri. Sekaya dan semakmur apa pun mereka. Ada sisa trauma dan keinginan masa lalu yang tak akan pernah bisa terpenuhi. Dan itu menyiksa diri dan begitu sangat menyakitkan.

Dari sekian banyak orang makmur dan kaya, yang jumlahnya miliaran di masa lalu. Hanya beberapa dari mereka yang diingat. Sisanya hilang seketika dalam perang, wabah, kematian yang mendadak, usia tua, dan bunuh diri.

Dalam statistik sejarah, miliaran orang kaya dan makmur di masa lalu yang jauh dan Miliran orang kaya yang hidup hari. Keberadaan mereka begitu tak penting dan sepele. Tak ada yang layak untuk dikagumi. Untuk diingat. Dan keberadaan yang cepat menghilang mereka mati.

Dari begitu banyaknya manusia, hanya sedikit dari mereka yang akan terus diingat.

Bagi orang kebanyakan, membeli mobil, memiliki rumah, membeli banyak konsol dan game, melakukan perjalanan, dan hal-hal yang dianggap kemewahan lainnya adalah suatu hal yang begitu memikat dan membuat iri. Tapi apa yang bisa dijadikan rasa iri dari hal-hal yang Miliran orang lain juga memiliknya? Bisa melakukannya? Dan bisa membelinya?

Kecuali orang biasa. Orang kebanyakan. Manusia pada umumnya. Yang sudah merasa bangga hanya sekedar menjadi kaya dan makmur. Hanya semacam itu. Itulah kebanggaan orang kebanyakan yang sekedar hidup dan menghilang tanpa sisa.

Orang kaya kebanyakan tak memiliki keistimewaan selain sekedar bisa mempertahankan hidupnya dengan lebih baik bersama keluarganya. Setidaknya meraka bisa hidup jauh lebih mudah lalu mati dilupakan tanpa jejak. Dari pada mereka yang miskin dan sama-sama dilupakan.

Tapi, tetap saja, mereka akan sama-sama dilupakan begitu cepatnya setelah mereka mati. Begitu cepat.

Kebanyakan orang kaya yang aku tahu dan kenal, tak pernah berusaha untuk menjadi penemu, inovator, orang besar, pemikir atau sosok-sosok yang akan masih menyisakan gema setelah mereka mati. Mungkin yang tersisa dari mereka hanya sekedar muka mereka yang bertebaran di media sosial sebagai anonim. Atau di media-media sosial berbentuk video yang menampilkan konten-konten yang cepat basi, hambar, dan sekedar menawarkan hiburan sampah bagi generasi baru yang lahir.

Beberapa dari mereka akan masih dikenali sebagai keberadaan yang pernah ada. Tapi tak memiliki pengaruh yang berarti setelah mereka mati.

Surga kekayaan hanya sekedar semacam itu. Menjamin keberlangsungan hidup dari ketidaknyamanan psikologis dan tuntutan dunia harian. Sekedar benteng sementara agar tidak lekas mati.

Lalu, apa yang masih layak untuk dikagumi kecuali mereka, orang-orang yang menganggap kekayaan adalah segalanya. Sumber dari keprcayan diri dan identitas. Sayangnya, sampai sejauh Itulah, orang kebanyakan menilai kekayaan. Sampai sejauh itu saja. Tak ada yang istimewa. Hanya pencapaian yang umum dan bisa dicapai siapa saja yang serius menginginkannya.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now