MANTAN; TELAAH PSIKOLOGIS

115 16 6
                                    

Aku bertanya kepada kekasihku yang sekarang, bolehkah aku menulis kisah orang-orang yang pernah aku cintai, sebagai telah psikologis? Yang membentuk hidupku sampai keadaan saat ini. Karena tanpa mereka, aku bisa saja mati jauh-jauh hari.

Ia setuju. Sangat setuju. Malah ia ingin tahu kisah masa laluku. Bagaimana kisah itu terjadi dan memengaruhi kehidupanku.

Dan karena aku juga memahami satu hal dalam sejarah pendek hidup manusia. Kisah percintaan adalah satu penyebab kesakitan emosional yang paling banyak diderita oleh manusia. Sebagian besar gangguan jiwa dan hancurnya hidup orang-orang, berawal dari kisah percintaan yang gagal.

Kisah percintaan sebelum menikah, atau lebih disebut pacaran, adalah masa yang indah sekaligus menyakitkan. Beberapa orang mengalami masalah kejiwaan serius karena kegagalan cinta di masa ini. Bahkan sebagian orang yang hanya sekedar mencintai seseorang tapi tak pernah mengungkapkannya atau ditolak, bisa hancur dalam jangka waktu yang begitu lama.

Masa pertumbuhan hidup yang dianggap remeh ini, yang jarang dibicarakan bersama secara lebih serius, telah mempengaruhi sebagain besar kehidupan dewasa kita.

Apakah kita bisa melupakan cinta masa lalu kita atau tidak. Apakah kita sudah menerima diri kita sendiri dan menyelesaikan sisa-sisa terkahir dari kisah cinta masa lalu atau tidak. Apakah kita sudah tak lagi punya ikatan nyata atau serius dengan mantan-mantan kita, yang pernah menjadi bagian penting dari kisah hidup. Bisa menjadi hal penting bagi kehidupan pernikahan kita nantinya.

Mantan adalah kisah yang indah, sedih dan berat. Atau bahkan menghancurkan. Keberadaan mereka di antara tegangan ingin melupakan tapi tak mampu. Sebagian besar orang malah benar-benar nyaris tak mampu melupakan orang yang pernah dicintainya dan sampai sekarang tengah dihantui oleh perasaan sakit, cemas, hancur, dan ketidakpercayaan diri yang besar.

Yang paling parah, adalah orang-orang yang dengan begitu mudahnya memutuskan ikatan tanpa pernah tahu bahwa ia melakukan kesalahan sangat fatal dalam seluruh sejarah kehidupannya. Ia merasa yakin bahwa dia bisa hidup sendiri, mandiri, dan merasa yakin bahwa ia mengambil keputusan yang tepat. Ia memutuskan ikatan karena alasan sepele yang harusnya bisa dibicarakan bersama. Keyakinan salah arah itu, pada akhirnya dibayar mahal.

Sebagian besar orang yang pernah memutuskan kekasihnya yang sangat baik dan begitu mencintainya. Tak pernah mendapatkan pengganti yang setara. Lalu dibayang-bayangi oleh mantan tanpa akhir. Apalagi, jika sang mantan ternyata hidupnya semakin membaik dan mendapatkan pasangan baru yang lebih layak. Itu menjadi pukulan yang sangat mengerikan.

Penyesalan selalu ada di akhir. Begitulah adanya.

Beberapa orang hari ini, yang pernah salah mengambil keputusan, masih sering mengintip media sosial mantan-mantan mereka. Mereka tak bisa lepas dari kenangan masa lalu. Mereka masih ingin bersama lagi jika itu diperbolehkan. Tapi sayangnya, sebagian besar mantan sudah tak bisa lagi dijangkau. Walau sebagiannya bisa kembali.

Ada banyak kisah percintaan masa lalu yang memengaruhi hidup kita. Dari keputusan yang salah. Dari kisah cinta yang gagal karena kedua orangtua. Dari perselingkuhan yang menghancurkan. Atau dari kekeraskepalaan kedua belah pihak yang tak mau mengalah.

Ada juga percintaan yang gagal karena dinikahkan secara paksa dengan orang lain. Kekasih yang direbut oleh saudara atau orangtua sendiri. Atau ditinggalkan saat masih sangat cinta dengan alasan yang tidak jelas. Entah ditinggal pergi karena pernikahan, lari entah kemana atau mati.

Kisah cinta yang belum selesai, dan mendadak berakhir begitu saja. Biasanya menjadi masalah serius dalam kehidupan dewasa kita. Kisah cinta yang mana kita begitu sangat sayang dan cinta dengan seseorang di masa lalu itu. Sebuah kisah cinta yang membuat kita trauma, sakit, marah, tidak percaya lagi dengan lawan jenis, merasa tak dicintai, dan yang membuat kita begitu muak dengan dunia ini.

Sebagian besar dari kita, masih menganggap remeh percintaan masa remaja atau dewasa muda sebelum pernikahan. Menganggapnya sepele. Menganggap percintaan sebelum menikah hanyalah tahap biasa saja atau tak perlu banyak dipersoalkan. Padahal, masa pacaran adalah masa paling krusial dalam sejarah hidup kita. Masa yang mana kita mengenal ikatan intim yang lebih penting dari pada ikatan dengan orangtua. Suatu ikatan yang mana kita merasa disayangi, dicintai, dianggap spesial, suatu ikatan yang mana kita begitu nyaman dalam berkeluh kesah, berbincang, meminta pendapat, bermanja ria, dan kedekatan intim yang tak bisa dijembatani oleh teman atau keluarga sendiri.

Di abad sekarang ini, yang mana ikatan dengan orangtua begitu rapuh dan pertemanan seolah kian jauh dan susah untuk didapat. Kekasih atau pacar kita adalah orang yang mau menerima hidup kita yang sekarang. Hidup yang mungkin kacau, penuh luka, terlalu banyak trauma, dan gamang. Hidup yang kita sembunyikan dari banyak orang dan sebisa mungkin tak kita bicarakan karena mengandung banyak rasa sakit.

Alasan ini lah yang membuat putusnya sebuah hubungan percintaan bisa menjadi sangat menyakitkan dan traumatis. Membuat sebagain besar orang tak bisa beranjak dari masa lalu. Dan mantan adalah keberadaan liar yang susah untuk dihapus dan disingkirkan dari perasaan dan isi kepala kita.

Mantan kekasih dan kisah percintaan kita dengan dirinya, telah membentuk diri kita hari ini. Entah kisah gagal yang penuh dengan penyesalan. Atau kisah yang mulai indah saat seseorang yang baru, jauh lebih baik dan mampu menyembuhkan luka masa lalu kita yang begitu parah dan menyiksa.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAWhere stories live. Discover now