KETERTARIKAN LEWAT KEKAYAAN

124 8 0
                                    

Bagi beberapa orang tertentu, kekayaan adalah standar ketertarikan dan awal dari sebuah hubungan sosial dan percintaan. Saat kamu adalah orang kaya dan masuk dalam kategori yang layak, kamu akan masuk dalam daftar yang menarik atau cukup untuk diajak bertegur sapa, berbincang, atau sedikit diberi perhatian. Jika kamu dianggap miskin atau tak sebanding, kamu tak akan dianggap.

Kekayaan sebagai standar utama ketertarikan dan awal dimulainya sebuah percakapan, telah menjadi sudut pandang kehidupan sosial orang-orang tertentu. Biasanya mereka yang memasang standar kekayaan semacam itu, lahir dari keluarga yang kaya, sangat makmur, dan sering berkumpul dengan sesama orang kaya. Dari lahir sampai dewasa, mereka sudah terbiasa hidup dengan standar semacam itu. Sehingga kadang, secara tak sadar mereka mematok standar hubungan sosial yang sesuai dengan gaya hidup mereka.

Sebagian orang yang lahir kaya, bisa berkumpul dan berteman dengan siapa saja. Tapi biasanya, halangan nyata akan terjadi saat mencari calon pendamping. Karena orangtua dan keluarga besar, menginginkan sosok calon pendampingan yang setara atau lebih. Calon pasangan yang miskin, yang susah sukses, dan tak punya tanda-tanda menjadi orang besar, akan tersingkir seketika. Inilah alasan kenapa banyak sekali laki-laki yang begitu marah dan merasa tak dianggap. Saat ada sosok perempuan yang mengungkapkan standar percintaan mereka yang terlalu tinggi dan biasanya menyangkut kekayaan, banyak sekali yang tak terima. Banyak sekali laki-laki yang berang atau beberapa perempuan juga ikut berang. Padahal orang-orang yang berang ini, tak pernah mengalami tekanan kekayaan yang dituntut oleh kedua orangtua mereka. Keluarga mereka dan seluruh keluarga besar mematok standar kekayaan dan kelayakan sebuah calon pendamping dengan begitu ketat dan penuh dengan tatapan yang menusuk.

Inilah alasannya, banyak perempuan yang lahir di keluarga kaya, jarang sekali menikah dengan laki-laki yang ekonominya jauh ada di bawahnya. Karena pertaruhannya sangat besar. Tidak hanya soal gengsi, tak rela anaknya hidup melarat dan menderita, atau sekedar menjaga image di antara teman dan kolega. Tapi juga, beberapa orangtua kaya, menginginkan anak-anaknya bisa mewarisi atau mengelola perusahaan dan usaha yang mereka miliki. Dan jika calon pasangan dari sang anak lahir dari keluarga miskin atau jauh ada di bawahnya, banyak dari orang-orang itu tak berani untuk membuktikan diri.

Di hadapan kekayaan keluarga perempuan yang terlalu besar, kebanyakan laki-laki nyalinya ciut dan memilih mundur.

Banyak laki-laki merasa terhina dan marah saat ada seorang yang mematok standar yang begitu tinggi dalam memilih kekasih atau calon suami. Banyak laki-laki menginginkan sosok perempuan yang cantik, terawat, penurut, dan kalau bisa lahir dari keluarga kaya. Sayangnya, kebanyakan laki-laki semacam itu adalah tipe yang tak bertanggung jawab secara ekonomi, masa depan keluarga, dan tak memiliki gairah untuk sukses. Mereka hanya bisa mengkhayal, siapa tahu, ada beberapa perempuan yang salah memilih pasangan hidup dan tak sengaja memilih dirinya. Setelah pasangan itu menikah, standar hidup si perempuan langsung jatuh. Dan banyak laki-laki, tak ingin berusaha memperbaiki standar yang buruk itu. Apalagi harus mengikuti standar kekayaan dan gaya hidup orangtua si perempuan. Pasti banyak laki-laki tak siap melakukannya dan memilih menyerah.

Terlalu banyak laki-laki hari ini yang mentalnya buruk dan pengecut. Menginginkan kekasih atau calon istri yang terlampau muluk. Tapi tak sadar diri bahwa mereka tak punya gairah besar untuk menaikkan standar diri sendiri. Memperbaiki kualitas wawasan dan kekayaan. Dalam kekecewaan yang sangat dan khayalan muluk yang tak kunjung nyata. Sebagian besar laki-laki mudah tersinggung saat berurusan dengan perempuan yang memiliki standar yang terlalu tinggi. Para laki-laki semacam ini biasanya akan mengolok-olok tampilan fisik, warna kulit, bentuk tubuh, atau beralibi sebanyak mungkin ditambah dengan hinaan yang jumlahnya tak terkira.

Laki-laki yang kalah, bermental lembek dan pengecut akan berkumpul bersama-sama dan saling menguatkan dalam menghina dan merendahkan. Menghibur diri sendiri, karena itulah cara terakhir lari dari kenyataan bahwa mereka tak akan mungkin bisa menjangkau perempuan-perempuan yang lahir dari keluarga kaya raya.

PSIKOLOGI DAN MASALAH-MASALAH KITAOn viuen les histories. Descobreix ara