Annapurna - Chapter 77

40 0 0
                                    

Chapter 77

"Itu bis yang bakal kita naikin selama perjalanan ke pokhara?"Vivi yang turun duluan dari taksi menunjuk sebuah bus disebrang jalan yang sedang menepi untuk mencari penumpang. Bus-bus ini punya model yang sama dengan bus yang sering gw liat di Indonesia, punya kapasitas sekitar 60 penumpang dengan format kursi 3-2 sepanjang baris. Didepan bagian bus tertempel sticker ukuran besar berbahasa nepal, dan jelas gw gak tau artinya apa.

"Thank you, Sir. Barang udah diturunin semua, kan?" lisa yang baru saja menyelesaikan urusan pembayaran mengucapkan terimakasih ke supir taksi paruh baya berkemeja putih. Sang supir hanya tersenyum.

"Ya belum lah, siapa lagi yang mau nurunin tas lu." gw jawab pertanyaan lisa
"OMG, ren!" lisa menatap tajam ke arah gw, dia kesel mungkin.

"Eh iya maksudnya gw mau liat bus dulu sama vivi, ini mau diturunin kok tas lu lis" gw segera mengoreksi pembicaraan. "Nanti gw bawain sekalian ke bus deh, eh itu bener busnya?"

"Gitu dong" lisa senyum. Dibalik senyuman lisa, pagi ini gw baru sadar kalau jalanan khatmandu berdebu. Asap-asap knalpot motor dan mobil tua membumbum disepanjang jalan di suasana pagi ini. Gak terlalu banyak kendaraan yang lalu lalang, sebagian besar orang lebih memilih berjalan kaki di trotoar. Sepanjang trotoar banyak orang lalu lalang menggunakan masker. Di beberapa tempat sepanjang trotoar ada yang menyediakan minuman panas dan rokok karena udara memang dingin. "Yuk kita ke bus, tiketnya juga udah gw beli tadi di hotel. Ren lu nanti nyusul aja ya sekalian bawain tas gw" lisa menambahkan.

"Lis, gak gitu juga" gw jawab dengan nada pasrah karena tau apapun yang gw lakukan gw bakal tetap sendiri bawa barang-barangnya lisa. "Bareng lah"

Dan semua terlambat. Lisa, budi, vivi, terlihat sudah menyebrang meninggalkan gw sendiri bersama supir taksi disini. Gw sempatkan untuk mengambil beberapa gambar sambil menunggu sang supir menurunkan ransel lisa. Pagi ini pagi pertama di khatmandu dan sekarang jarak gw dan jakarta mungkin beribu kilometer. Semua serba asing, bahkan wangi-wangian kota disini berbau aroma yang belum pernah gw temuin sebelumnya. Tapi dari semua ke-asingan yang ada, ntah lah, khatmandu membawa kedamaian jauh dilubuk hati gw. Gw merasa tenang ada dikota ini.

Setelah menyebrang dan menemui lisa didalam bus yang sudah menyisikan tempat duduk untuk gw disamping dia, gw turun keluar untuk membeli rokok dan minuman panas. Lisa dan vivi juga sama karena kita semua sama-sama belum sarapan. Mereka ngobrol sambil meminum coklat panas gak jauh disamping bus sementara gw agak misah untuk menikmati rokok yang sudah gw beli sebelumnya. Bisa merokok di khatmandu ini diluar ekspektasi, dan barusan gw udah beli sebungkus untuk jaga-jaga seandainya dipokhara nanti rokok sulit untuk ditemukan.

Pagi ini, ntah lah, tapi sepanjang waktu gw liat beberapa orang wanita yang lalu lalang selalu berpakaian serba putih dengan sebuah tanda merah disekitar kening.

"Ren ayo, bis nya udah mau berangkat" suara lisa tiba-tiba memanggil

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Where stories live. Discover now