Annapurna - Chapter 69

45 0 0
                                    

Chapter 69

Gw sekarang dirooftop.

Setelah menyelesaikan proses transaksi paspor dan menghubungi lisa, gw langsung menuju kosan untuk mempersiapkan hal lain yang gw butuhkan karena waktu keberangkatan cuma menyisakan satu hari terakhir untuk mempersiapkan segalanya yang ada didaftar barang bawaan yang udah dikirim lisa via email beberapa hari yang lalu.

"BENERAN UDAH? GAK BOHONG KAN LU?" sebuah pesan masuk. Pesan lisa.

"Gak lisa, ini gw foto kalau gak percaya ya" gw bales dengan mengirimkan foto paspor gw yang sebelumnya sudah gw buka pembungkus berwarna coklat. Dan gak beberapa lama setelahnya telfon gw bunyi, lisa nelfon.

"Persiapan udah semua? rute-rute tracking yang gw kirim udah ngerti?" Suara lisa terdengar dikejauhan.

"Buat apa gw ngerti yang kayak begituan? Kan ada elu. Ada beberapa barang yang gak gw bawa, boleh?"
"Buat apa? Bentar, ada benernya sih, kita juga nanti disana bakal nyewa guide. Gini ya Rendy, itu list barang-barang yang gw bawa pribadi. Lu mau bawa barang apa aja gw gak peduli"
"Guide? Udah dapet agen guide yang murah emang? Bukannya kemaren masih nyari-nyari kontak?"
"Udah, kemungkinan besar sih jadi, tapi gw minta kita transaksi pembayaran setelah ketemu langsung dengan guide disana. Kalau gw gak sreg bisa minta langsung ganti"
"Boleh, seperti biasa gw ngikut."
"Susah banget buat lu berkontribusi di rencana perjalanan ini, ya?"
"Bukan gitu, gw cuma gak mau ngeganggu fokus lu LISA. semua juga beres kan walaupun gw gak bantuin, nanti pasti dateng porsi kerjaan buat gw, gw yakin"
"Terlalu pintar mencari alasan. Udah tahu kabar terbaru vivi dan budi?"
"Menurut lu gimana? Gw punya ajian telepati yang bisa gw pake kapan aja buat berhubungan sama mereka emang?"
"Oke, gw jelasin sekarang. Vivi dan budi akan berangkat duluan ke khatmandu, jumat malem, lebih tepatnya besok malem. Mereka bakal duluan nempatin hotel yang udah kita (gw dan vivi dan budi) booking sebelumnya. Hari sabtunya kita nyusul, dan baru akan sampai di khatmandu sekitar malam jam 9."
"Vivi dan budi duluan? Gak masalah sih. Atur aja."
"Gak ada komentar apapun tentang jadwal ketemu kita nanti hari sabtu di terminal 2?"
"Oh boleh kita bahas sekarang aja, jadi kamu lisa, pengen ketemu jam berapa nanti dibandara?"
"Jam 9?"
"Gak sekalian nyubuh dibandara aja?"
"Kalau lu mau sih oke"
"Ya gw dateng paling jam 12 an."
"Fine, pembicaraan kita sampai disini aja"
"Eh bentar-bentar, iya-iya gw kesana jam 9."
"Gak usah naro ransel dibagasi, gw juga gak bakal naro disana."
"Ada lagi instruksinya?"
"Makan yang banyak karena lu butuh banyak energi, lu mungkin gak bakal suka momen pertemuan kita setelah lima tahun ini"
"Kok ada nada ngancemnya? Gw gak ada salah apa-apa, masalah kita udah kelar kan? Paspor udah jadi"
"Sekarang gw tidur dulu, sampe ketemu dibandara hari sabtu jam 9 pagi"
"Lis.. lis... bentar..."
Dan telfon ditutup.

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Where stories live. Discover now