Part II - Chapter 29

65 0 0
                                    

Minggu, 20 Agustus 2017.

"Kereta dengan tujuan akhir stasiun senen sesaat lagi akan berangkat dari peron jalur 2, para penumpang yang sudah memiliki tiket harap mempersiapkan diri. Terimakasih"

Stasiun semarang poncol siang ini dalam kondisi ramai banget karena hari ini hari terakhir dari rangkaian hari libur long weekend perayaan kemerdekaan. Dan hari ini juga hari terakhir petualangan gw di semarang. Smoking area stasiun semarang poncol, disana lah sekarang gw menghabiskan detik detik terakhir yang gw punya di kota ini.

Banyak hal yang terjadi. Banyak hal yang gw pelajari dari solo travelling gw pertama ini. Pertemuan dengan gea, nadia, ebeth, bunga, kana, pertemuan dengan perempuan berdress putih, pengalaman nonton konser efek rumah kaca sendiri di malam terakhir kemaren, pengalaman mengunjungi museum museum di kota lama, pertemuan dengan mas aji, ah terlalu banyak momen lain yang kalau dijabarkan semua bisa menghabiskan waktu seharian.

Semalam, malam minggu tepatnya, gw nonton konser efek rumah kaca disalah satu area deket penginapan, lokasi konser ini deketnya kebangetan, cuma sekitar 5 menit jalan kaki dari tempat penginapan gw berada. Informasi dari konser ini gw dapet setelah sebelumnya gw coba jalanjalan sore dari kota lama ke penginapan. Disepanjang jalan gw liat berjejer area pertokoan yang menjual berbagai macam barang. Gak beberapa jauh dari penginapan ada gedung yang didepannya ada lapangan dan stage musik yang lagi rame check sound alat alat mereka. Usut punya usut ternyata disana bakal ada konser efek rumah kaca jam 7 malem. Dan karena gw pengen ngerasain euphoria nonton konser dikota orang jadi tanpa pikir panjang tiketnya gw beli walaupun harga tiket emang agak sedikit mahal.

Konser ini dipenuhi sama anak muda. Yang bikin betah adalah kebanyakan penonton bukan anak muda yang berpasangan. Mungkin ini ada hubungannya sama aliran musik dari band yang bakal tampil. Jujur, gw gak begitu tau lagu lagu dari band ini, tapi seenggaknya gw pernah denger beberapa lagu mereka dan memang lagulagu mereka ini kurang pas buat dipake menghabiskan waktu dimomen memadu kasih bersama pasangan.

Sehari sebelum nonton konser, gw balik lagi ke kota lama dan mengeksplor wilayah ini lebih banyak. Ada 2 museum seenggaknya yang gw kunjungin waktu itu. Museum pertama memajang beberapa lukisan karya pelukis terkenal. Lukisan yang dipajang disini unik dan berciri khas, seenggaknya ini yang gw pahami dan mungkin ini juga pendapat orangorang yang gak begitu paham seni melukis ketika mengunjungi museum ini. Ditempat ini gw sempet dapet beberapa foto dan ketemu beberapa orang baru. Penjaga museum ini cerita kalau koleksi lukisan yang dipajang disini adalah koleksi pribadi yang punya museum. Iya museum ini katanya dikelola personal dan ini membuka pandangan gw tentang masih banyak orang berjiwa seni diluar sana yang peduli sama kelestarian karya seni lukisan kayak gini dan mau berkorban banyak supaya seni lukis gak punah keberadaannya.

Museum kedua lebih ke museum 3D art. Dimuseum kedua ini banyak banget spot foto 3 dimensi yang disediaain. Dan terimakasih buat mbakmbak yang gak sempet ngenalin diri tapi sempet nemenin gw keliling museum ini dan ngejelasin semua tentang spot foto favorit yang ada disana

Hmm mas Aji ya. Mas Aji udah punya progres yang cukup jauh dalam hal olahraga papan walaupun sebenernya masih banyak hal yang harus dilatih. Gw sempet ngobrol ngobrol lagi sama si Mas dan yang paling gw inget sekarang dari segala hal yang gw obrolin bareng dia adalah permintaan dia buat ngasih review di aplikasi tempat gw booking kamar dan tulis direview kalau penjaga resepsionis disana kurang kompeten. Sebuah permintaan yang berbau konspirasi.

Dipagi hari kepergian gea dan tementemenya gw bangun kesiangan. Gw yang waktu itu udah panik setengah mampus karena takut kamera gw bakal dibawa gea kekarimun jawa malah kaget dan nemuin kamera diatas meja balkon penginapan plus secarik kertas dengan tulisan gea terukir disana:

Nih kamera lu,
Makasih fotofotonya.
Kalau ada waktu nanti ketemu di jakarta.
Gw sama yang lain pamit dulu.

Gea.

Iya lega banget. Ternyata kamera gw gak jadi dibawa ke karimun. Dan selepas kepergian nadia, gea, ebeth, dan bunga, gw otomatis tanpa temen disemarang. Gw kesepian? Untuk beberapa saat iya, tapi rasa kesepian itu menguap ke udara setelah gw inget lagi tujuan ke semarang adalah untuk solo traveling persiapan mental sebelum ke khatmandu. Jadi apapun yang terjadi gw harus bisa bertahan sendiri disini walaupun tanpa temen.

Perempuan berdress putih? Gw gak pernah liat lagi sejak terakhir di lawang sewu. Terlalu banyak misteri tentang perempuan ini dan gw belum punya banyak pengalaman buat ngambil kesimpulan yang berhubungan dengan perempuan tersebut. Jadi buat sekarang lebih baik perempuan ini gak dikasih ruang dipikiran gw karena gw yakin suatu saat nanti gw bakal nemuin jawabannya sendiri.

"Panggilan terakhir. Kereta dengan tujuan akhir stasiun senen sesaat lagi akan berangkat dari peron jalur 2, para penumpang yang sudah memiliki tiket harap mempersiapkan diri. Terimakasih"

Suara petugas stasiun bergema lagi dan dari yang gw denger pengumuman kali ini adalah panggilan terakhir buat penumpang yang bakal pulang ke jakarta. Gea dan genknya gak bakal ada distasiun ini sekarang karena mereka pulang minggu pagi berangkat dari stasiun semarang tawang. Gw harap sih perjalanan mereka ke karimun jawa kemaren lancar.

Ah, terimakasih semarang.
Terimakasih pengalaman beberapa harinya.
Banyak pelajaran yang gw dapet disini dan pelajaranpelajaran ini melebihi ekspektasi gw tentang nilai nilai yang ada dalam ber-solo traveling.

Sekarang gw harus balik ke jakarta, berkutat dengan keseharian gw sebagai seorang karyawan dan sebagai seorang lelaki yang berusaha memenuhi janjinya untuk perempuan yang dia sayang.
Gw kangen bibi? Bukan sekarang aja, sejak dia pergi gw selalu kangen dia. Tapi dimomen kayak sekarang mungkin gak salah kalau gw berharap dikasih kesempatan buat balik lagi kesemarang bareng perempuan yang gw sayang, dan gw harap perempuan itu bibi. Dan ini yang bikin rasa rindu ke bibi memuncak.

Dan setelah ini, gw masih harus mempersiapkan hal laim untuk perjalanan ke khatmandu.

Dengan segala kenangan yang ada tentang semarang, gw langkahkan kaki gw menuju gerbong satu. Tempat duduk yang gw pilih masih sama, tempat duduk nomer 2A. Tepat setelah gw atur barangbarang gw diatas tempat duduk dikereta, hp gw bergetar dan masuk 1 email dari lisa disana.

Treeet.. trettt...
1 email notification.

Hai, paspor udah beres?

Lisa.

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Where stories live. Discover now