Annapurna - Chapter 65

35 0 0
                                    

Chapter 65.

Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta.
Jam 07.07 WIB

"Udah daftar online kan, Mas? Bisa liat bukti online-nya?" Seorang satpam dengan pakain putih hitam dan rambut cepak menjawab pertanyaan gw sambil memberikan senyuman tipis agak terpaksa. Kantor imigrasi bandara Soekarno Hatta ini letaknya bersebrangan dengan terminal satu, gak langsung bersebrangan banget juga, tepatnya setelah melintasi area parkiran yang ukurannya cukup besar sih.

"Sudah pak, bener kan ya ini kantor imigrasi soekarno hatta?" gw menjawab pertanyaan satpam tersebut sambil mengulurkan handphone yang memperlihatkan bukti pendaftaran online. Kantor ini sekarang belum terlalu rame.

"Iya Mas betul, silahkan ambil formulir di meja pendaftaran terus diisi dulu formulirnya ya" Pak satpam tersebut menjawab sambil menunjuk arah pintu masuk gedung yang didalamnya terlihat ada meja resepsionis yang dijaga oleh seorang ibu-ibu berambut ikal dan berkaca-mata.

"Siap pak, terima kasih"gw jawab sambil mengambil handphone yang diberikan oleh satpam tersebut dan langsung menuju pintu masuk yang diberitahukan barusan.

Hampir belum ada antrian sekarang, pengantri yang sudah datang beberapa duduk dikursi besi untuk mengisi formulir sementara ada beberapa yang keluar untuk mengisi formulir di area kantin kecil disamping belakang kantor untuk disambilkan dengan sarapan. Meja resepsionis yang kosong membuat gw bisa langsung berhadapan dengan ibu ibu resepsionis yang sejak gw masuk penglihatannya udah tertuju ke gw.

"Pagi Bu, kata satpam didepan bisa..." gw yang berniat mengklarifikasi informasi dari satpam harus mendadak berhenti karena si ibu tiba-tiba menyodorkan sebuah formulir kosong.

"Di isi ya Mas, selengkap mungkin, setelah itu masukkin aja ke map ini barengan sama syarat-syaratnya" Si ibu resepsionis menjawab. Resepsionis ini keliatan sibuk banget pagi ini. Banyak tumpukan formulir dan map yang sudah terisi diatas mejanya.

"Iya Bu, boleh pinjem pulpennya?" gw menjawab sambil mengambil formulir dan map kosong yang diberikan oleh resepsionis. Satu hal yang gw lupakan adalah pulpen. Biasanya gw emang gak pernah bawa pulpen sih.

"Di kantin ada mas, bisa diisi disana, kalau mau fotocopy disana juga disediakan." Si ibu menjawab sambil menyunggingkan senyum.

"Baik Bu" gw menjawab tawaran si ibu dan bergegas langsung menuju kantin yang dimaksud. Setibanya dikantin gw lihat memang ada beberapa orang yang juga punya maksud yang sama dengan gw datang ke tempat ini. Kantin ini gak cukup luas, didalamnya ada 4 meja dan kursi kayu cukup panjang berjajar dengan banyak menu makanan ringan diatasnya. Seorang ibu paruh baya gw lihat dibagian sudut kantin sedang membereskan penggorengan yang kayaknya masih bakal dipakai. Setelah ngobrol-ngobrol sedikit dengan si ibu tersebut, gw dapatkan satu buah pulpen dan duduk disalah satu meja yang masih kosong untuk mengisi formulir.

Tadi pagi, setelah mendengar cerita serem dari mas kosan semalem, gw langsung berangkat ketempat ini tanpa sempat untuk sarapan. Sebenernya memang gak ada pilihan makanan sih sepagi itu. Beberapa gorengan dan makanan ringan yang ada didepan tempat duduk gw sekarang berhasil menggoda naluri manusia gw untuk keluar dan sekedar mengganjal perut. Hari ini, setelah proses ini selesai, gw masih harus balik lagi kekantor dan lanjut kerja sampai jam 4 sore. Gw butuh banyak energi, dan butuh banyak rokok setelahnya dimalam hari untuk merayakan momen didapatnya paspor setelah berbulan-bulan.

Gak butuh waktu lama untuk mengisi formulir dan menyiapkan persyaratan. Setelah, hampir 30 menit, proses pengisian selesai gw putuskan untuk sekedar mengecek handphone, cuma untuk jaga-jaga aja seandainya lisa ngebales pesan yang tadi pagi gw kirim. Dan ternyata belum ada balasan.

Semakin siang pengantri yang datang semakin banyak, sekarang didepan gw sudah ada satu orang bapak dan anak laki-lakinya yang mungkin baru menjalani perkuliahan sedang mengisi formulir yang sama. Dari luar terdengar banyak suara obrolan yang mungkin datang dari para pengantri yang sedang mengisi formulir. Gw harus langsung menyelesaikan proses ini sebelum semuanya semakin rame dan ngejelimet. Setelah selesai mengembalikan pulpen gw langsung kembali keruangan antri untuk menyerahkan dokumen dan persyaratan yang sudah gw masukan ke map.

Dan benar diruangan antri beberapa yang sudah selesai mengisi formulir dipersilahkan antri lagi untuk diperiksa petugas sebelum masuk keruangan interview. Untungnya gw masih dapat antrian awal-awal dijam yang belum menunjukkan pukul 8 pagi. Perkiraan untuk kembali ke kantor sebelum pukul 10 mungkin bisa gw lakukan. Dalam kurang lebih 1 jam kedepan, akhirnya gw menyelesaikan pembuatan paspor dan terhitung 7 hari kedepan paspor mungkin udah ada ditangan gw. Dan yang paling penting, gw bisa lanjut mempersiapkan hal lain bareng lisa.

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Where stories live. Discover now