EMPTY [18+]

By iLaDira69

2.5M 246K 100K

SEQUEL FALL DEWASA 18++ Menjalani hidup bukan hal yang mudah bagi Oren setelah lepas dari Alex. Alex dan Oren... More

Prolog
Part 1 - Mauren Widjaja
Part 2 - Ganendra Vito Alexander
Part 3 - Karangan Bunga
Part 4 - Andreas Bagaskara
Part 5 - Harta. Tahta. Wanita
Part 6 - Mauren Yang Beruntung
Part 7 - Sementara
Part 8 - Warning!
Part 9 - Sejenak
Part 10 - Terlunta-lunta
Part 11 - Sengketa Kontrak
Part 12 - Transaksi
Part 13 - Bayaran
Part 14 - Pekerjaan
Part 15 - Kerja Paksa
Part 16 - Bastard
Part 17 - Hari Pertama
Part 18 - Transaksi 2
Part 19 - Gosip Kantor
Part 20 - Kantin
Part 22 - Asing
Part 23 - Apartemen
Part 24 - Cuti
Part 25 - Reservasi
Par 26 - Gagal
Part 27 - Libur
Part 28 - Permintaan
Part 29 - Lingerie
Part 30 - Morning
Part 31 - List
Part 32 - Kebohongan Mauren
Part 33 - To The Bone
Part 34 - Terporanda
Part 35 - Piknik
Part 36 - Masih Ada
Part 37 - Paperbag
Part 38 - Bunga
Part 39 - Pagi
Part 40 - Sentimentil
Part 41 - Mie Rebus
Part 42 - Batal
Part 43 - Keluarga Besar
Part 44 - Keraguan
Part 45 - Tawaran
Part 46 - Hilang
Part 47 - Pengalihan
Part 48 - Pengakuan
Part 49 - Hampa
Part 50 - Satu Hari
Part 51 - Tunangan
Part 52 - Shappire
Part 53 - Hari Terakhir
Part 54 - Keluarga
Part 55 - Rose Kembali
Part 56 - Kotak
Part 57 - Bukan Lagi Sama
Part 58 - Penghianat
Part 59 - Kacau
Part 60 - Transaksi 3
Part 61 - Rumah Sakit
Part 62 - Penantian
Part 63 - Canggung
Part 64 - Wali
Part 65 - Hormon
Part 66 - Twin
EKSLUSIF EXTRA PART
Part 67 - Lagi
Part 68 - Hilang
Part 69 - Ringan
Part 70 - Jarak
Part 71 - Tengah Malam
Part 72 - Diam
Part 73 - Sentimental
Part 74 - Yang Sebenarnya
Part 75 -Khawatir
Part 76 - Pembuktian
Part 77 - Pulang
Part 78 - Hubungan
Part 79 - Shappire & Violet
Part 80 - Pulang
Part 81 - Gugatan
Part 82 - Mom & Dad
Part 83 - Pecundang
Part 84 - Kedai Kopi
Pat 85 - Menyulut
Part 86 - Baby Twin
Part 87 - Cream
Part 88 - Kelas Berenang
Part 89 - Bebas
Part 90 - Sembilan Bulan
Part 91 - Bingkisan
Part 92 - Resiko
Part 93 - Hadiah
Part 94 - Happy Ending
Part 95 - Menunggu
Part 96 - Mencintai
Part 97 - Pierre
Part 98 - Shopping
Part 99 - Kopi
Part 100 - Istana Pasir
Part 101 - Sunscreen
Part 102 - Drama
Part 103 - Pelukan
Part 104 - Selang
Part 105 - Camp
106 - Seharian
107 - Senja
Part 108 - Sayang
Part 109 - Dari Daddy
Part 110 - Deep Talk
Part 111 - Pulang
Part 112 - Rumah Daddy
Part 113 - Ikut Daddy
Part 114 - Takut
Part 115 - Grandma
Part 116 - Rumah Grandma
Part 117 - Bersama Grandma & Grandpa
Part 118 - Permintaan Rose
Part 119 - Berkunjung
Part 120 - Mandiri
Part 121 - BBQ
Part 122 - Makan
Part 123 - Coklat
Part 124 - Pulang Malam
Part 125 - Kesiangan
Part 126 - Hilang
Part 127 - Dari Rose
Part 128 - Keputusan
Part 129 - Ikan
Part 130 - Tangkap Ikan
Part 131 - Dongeng Sebelum Tidur
Part 132 - Bath Up
Part 133 - Barbie
Part 134 - Selamat Pagi
Part 135 - Seragam
Part 136 - Peluk Mommy
Part 137 - Penghasut
Part 138 - Lamb Chop
Part 139 - Menikah
Part 140 - Berkunjung
Part 141 - Morning Sick
Part 142 - Kabar Gembira
Part 143 - Perut Mommy
Part 144 - Sup
Part 145 - Mi Goreng
Part 146 - Merelakan
Part 147 - Yang Terbaik
Part 148 - Uncle (ENDING)
EXTRA PART - 1
EXTRA PART - 2
EXTRA PART - 3
EXTRA PART - 4
EXTRA PART - 5
EXTRA PART - 6
EXTRA PART - 7 (SPESIAL POV MAUREN)

Part 21 - Gundah

20.3K 2.2K 549
By iLaDira69

            Mauren tidak pernah lagi merasa tenang. Setiap saat dihantui rasa was-was dan diintai. Setiap pergerakannya tidak lagi bebas, dalam tidurnya saja Mauren tak bisa pulas. Semua itu sudah berlangsung selama seminggu, sejak Mauren marah-marah ingin pulang.

Dia tidak pernah lagi ke apartemen Alex, mereka juga hanya bicara seperlunya saja masalah pekerjaan. Alex tidak pernah ke ruangan Mauren, ada pun keperluannya mengenai pekerjaan, diwakilkan oleh Violet atau Biru.

Awalnya Mauren tidak ambil pusing, akhirnya dia bisa bernafas lega dan menjalani hidup normal. Bekerja sepanjang hari dan sore harinya pulang tepat waktu bersama tunangannya, Andreas.

Namun, dia tidak bisa mengabaikan Alex begitu saja. Karena, dimana pun Mauren berada, lelaki itu juga ada di sana. Meskipun mereka seperti orang asing, tidak menyapa satu sama lain, tetap saja Mauren merasa was-was.

Mauren setuju-setuju saja dengan Violet yang mengajaknya makan siang di tempat yang berbeda-beda setiap hari. Gadis ceria itu mengenalkan kawasan perusahaan dengan baik, merekomendasikan cemilan paling enak untuk sore hari sebelum pulang, mengajak makan bakso yang lagi hits ketika sudah pulang kantor dan hujan lebat menunda kepulangan mereka.

"Aku pulang. Besok hati-hati pergi kerjanya."

Andreas pamit pulang dari apartemen Mauren. Lelaki itu mengelus pipi Mauren lembut sambil tersenyum, berat harus pisah lagi karena urusan pekerjaan. Andreas sangat pekerja keras, lembur dan keluar kota lagi besok.

Salah satu alasan Mauren tidak pernah ke apartemen Alex adalah karena keberadaan Andreas. Dia tidak berani mengambil resiko, Mauren tidak sanggup menghianati Andreas lebih parah lagi.

"Hati-hati." Mauren tersenyum tipis. Dia pun sama, berat berpisah lagi dengan Andreas meskipun hanya beberapa hari saja.

Andreas menceritakan tentang pekerjaannya, meskipun dia masih baru tapi bosnya sudah mempercayakannya memegang project cukup besar. Andreas saja kaget, tidak menyangka diberi kepercayaan secepat itu.

"Bye..." Ucap Andreas keluar dari apartemen Mauren.

Mauren tersenyum dan melambaikan tangan, hanya memandang Andreas sampai menghilang dibalik bangunan. Dia mengunci apartemennya dan menghela nafas. Mauren langsung ke kamar dan mengecek ponsel.

Rupanya tidak ada gangguan dari Alex. Mauren tidak tahu harus lega atau takut. Alex justru lebih menakutkan diam seperti ini. Diam-diam tanpa ada yang tahu merencanakan hal gila yang merugikan Mauren.

Sampai keesokan harinya, ketika dia sudah sampai di kantor. Alex tetap dingin seperti biasa, Violet mengatakan Alex memang seperti itu. Tidak ada ekspresi dan kesannya sangat kejam.

Wajar saja, Violet tidak mengetahui hubungan Alex dan Mauren yang sebenarnya. Pikiran Mauren makin tak karuan, terutama pada jam pulang Alex melihat Mauren pulang bersama karyawan lain.

Mereka tidak sengaja berpapasan. Mauren menyapa sekedarnya sama seperti yang dilakukan Violet dan dua orang karyawan lainnya. Alex disambut oleh seorang supir, membuka pintu dan mempersilahkan masuk.

Dia memperhatikan Mauren dengan lirikan, menunggui wanita itu menunggu ojek online. Mauren menerima helm sambil senyum, kemudian ojek itu membawa Mauren meninggalkan gedung perusahaan. Barulah Alex menyuruh supirnya jalan pulang.

Mauren menyadari Alex tidak jauh dari belakang, dia menyuruh driver mempercepat laju. Menghindari jika Alex mengejarnya. Mauren bernafas lega ketika mobil Alex melintas berlawanan arah dengannya.

Seperti lepas dari hukuman berat, kedua bahu Mauren sampai merosot. Dia buru-buru ke apartemen begitu sampai. Mengunci pintu buru-buru saking gusarnya. Perasaan Mauren makin tak keruan.

Dia membersihkan diri kemudian memasak makan malam sederhana. Mauren makan sendirian di meja kecilnya sembari berkirim pesan dengan Andreas. Lelaki itu masih bekerja, Mauren mengingatkan untuk tidak lupa makan dan istirahat yang cukup.

Begitu selesai makan, Mauren tidak tahan lagi dengan situasinya. Dia memilih pakaian di lemari, mengganti dan bersiap-siap pergi. Sungguh, Mauren takut jika dia berlarut-larut mendiami Alex.

Dia memutuskan pergi ke apartemen Alex. Diserati dengan degupan jantung yang amat memekkan telinga. Mauren meremas kedua tangannya yang dingin begitu taksi yang ditumpanginya hampir sampai.

Mauren tidak yakin Alex ada di apartemen. Mengingat lelaki itu cukup sibuk dengan wanita dan pekerjaan. Tapi, dia nekat tanpa kabar lebih dulu.

Menimbang-nimbang hendak menekan bel atau pulang saja. Mauren cukup lama berdiri di depan pintu, sampai akhirnya dia memberanikan diri menekan bel.

Dia kaget bukan main, sampai mundur dua langkah ke belakang. Baru saja menekan bel, pintu itu sudah terbuka. Mauren menguasai diri, menundukkan sedikit kepala pada Alex yang rupanya ada di apartemennya.

Alex mempersilahkan Mauren masuk, wanita itu masih gementaran. Gelisah seperti yang dilihatnya dari kamera intercom dibalik pintu.

Alex menyeringai sehingga Mauren menahan nafas. Lelaki itu membawanya duduk di sofa, memandang beberapa saat tanpa ada suara di antara mereka.

"Maafkan saya." Mauren yang lebih dulu bicara. "Saya..."

"Sudah Selesai?" Potong Alex. Mauren langsung diam. "Cukup istirahat?"

Mauren mengangguk ragu, kemudian menggigit pipi bagian dalam. Alex mendekat dan mengelus pipinya. Mengecup pelan membuat Mauren memejamkan mata. Mauren menahan tangan Alex, ciuman lelaki itu makin intens.

Mereka membuat jarak sejenak, nafas saling menerpan dan dahi saling menempel. Alex kembali menyatukan bibir mereka, mendorong Mauren sampai merebahkan badannya di sofa. Tangannya mulai meraba tubuh Mauren dan berusaha melepaskan pakaian wanita itu.

Mauren memekik, spontan mengalungkan kedua lengannya pada leher Alex. Lelaki itu bangun dan mengangkat tubuh Mauren ke kamar. Menjatuhkannya di atas ranjang dan melanjutkan aktifitas mereka.

"Oren." Bisik Alex, membuat Mauren tersentak dan membuka mata.



***

Jakarta, 18 Maret 2021


Keknya Bang Alex kangen banget sama Oren :( :( :(



Ditunggu bintang-bintang dan komentarnya, gais :)



Follow ig

ila_dira

iLaDira69

Continue Reading

You'll Also Like

2M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.1M 153K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
1.1M 44.2K 37
Mereka teman baik, tapi suatu kejadian menimpa keduanya membuat Raka harus menikahi Anya mau tidak mau, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa ya...
795K 50.4K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...