27. Sayang ada Black Card?

22K 1.6K 206
                                    

KANGEN GAAAAA???

Sebelum membaca jangan lupa vote & komennya ya🥰🥰

Selamat membaca kalian🖤

••••

Setelah berada di jalanan beberapa menit, kini mereka sampai di salah satu Mall terkenal di Kota Bandung.

Echa sedari tadi terus memikirkan hal ini, untuk apa Bara membawanya ke Mall? Apakah Echa ingin di traktik? Ah tapi ia kan bisa membeli apapun yang ia mau sendiri, tapi ya jika misalkan memang ingin di traktir, ia tidak menolak.

"Turun Non." ucap Bara, setelah selesai membuka helm full-face merk Arai Corsair V Race Carbon Fiber-miliknya, membiarkan rambut tebalnya acak-acakan. Cowo jika rambutnya di biarkan acak-acakan damage-nya bukan maen bos.

"Bentar." Bara berbicara membuat Echa tidak jadi berjalan. Berjalan mendekat ke arah Echa lalu membetulkan tataan rambut Echa yang sedikit berantakan, "yu." ajaknya mengulurkan tangan sembari tersenyum, Echa menyambut uluran tangan tersebut.

Mereka memasuki Mall tersebut dengan saling bergandengan. Hal itu membuat pengunjung yang ada di sana, tidak bisa melepas tatapan dari kedua insan berbeda jenis itu.

Aryesha yang parasnya sangat cantik, dari mulai hidungnya yang mancung, matanya yang indah, rambutnya yang lebat, serta badan yang sangat-sangat body goals.

Di sanding dengan Aldebaran, lelaki yang memiliki bola mata hijau terang, dengan alis tebal, dan hidung mancung, di tambah dengan badannya yang sangat, sangat, sangat, cowo sekali.

Makhluk Tuhan yang hampir mendekati kata, Sempurna.

"Mau ngapain sih kesini?" Echa sedikit mendongak menatap Bara.

"Beli kado."

"Beli kado? Buat?" tanya Echa, lagi. Ya memang ia tidak mengetahui Tuan Krabs, satu ini akan membelikan kado untuk siapa.

"Nyokap." jawabnya, tidak dingin, namun tidak panas juga.

Echa hanya menganggukan kepalanya saja, sembari matanya terus melihat-lihat sekeliling.

Hingga sampai lah mereka di depan toko ternama. Memasuki toko lalu di sambut dengan sangat ramah oleh pegawai di sana.

"Selamat sore Tuan Muda." sapa pelayan toko itu pada Bara.

"Pftt, Tuan Muda ceunah." Batin Echa tertawa.

Habisnya mengapa harus Tuan Muda? Memangnya siapa kepiting di sebelahnya ini? Sampai-sampai di panggil dengan sebutan Tuan?

"Barang yang kemarin." ujar Bara pada pelayan toko itu, wanita tersebut mengangguk lantas langsung pamit untuk mengambilkan barang yang di maksud Bara.

Sambil menunggu, Echa iseng bertanya, "nyokap lo ultah?"

"Iya." jawab Bara.

"Wahhh, kapan? Salam ya buat nyokap lo, selamat ulang tahun dari gue, makhluk tercantik di bumi." ujar Echa, tidak salah, ia memang cantik. Siapa yang ingin membantah? Ada? MANA ORANGNYA?!

Bara menaikkan salah satu alisnya, "iyain jangan?"

"Iyain lah gu—"

"—Tuan ini." ucapan Echa terpotong karena pelayan wanita tersebut datang membawa barang yang Bara minta.

Sebuah tas yang sangat terlihat mewah. Ya mewah, harganya saja bisa sampai puluhan juta. Echa menelan salivanya kasar.

Echa memang menyukai shopping seperti wanita di luaran sana, tapi jika ia di suruh membeli tas dengan harga segitu, ia tidak mau.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang