61. Melupakan

11K 1.1K 436
                                    

Selamat berbuka puasa untuk yang menjalankan💗💙

Selamat membaca kalian🖤

••••

🎵Ashnikko--Stupid🎵

Hari ini adalah jadwalnya Echa berkuda.

Dari pada ia diam di kamar, dan akhirnya malah memikirkan segala hal tentang Bara. Lebih baik dia mencari kesibukan lain. Walaupun dia tidak yakin, bayang-bayang tentang mereka benar-benar akan hilang atau tidak.

Coba saja dulu.

Echa mendatangi kandang Adler— kuda berwarna coklat miliknya. Dia menuntunnya untuk keluar dari kandang itu.

Echa berjalan menuju tempat latihan. Sesaat sudah sampai, dia melongo melihat beberapa objek di sana.

"Ha?" Echa tidak bisa berkata-kata lagi. Dia bertanya pada instrukturnya "Maksudnya?" tanyanya.

"Katanya kamu lagi galau, dan itu karena dia. Jadi, saya memberikan kesempatan untuk kamu menembak dia," Lelaki berumur kira-kira kepala dua itu memberikan dua pistol pada Echa.

Echa masih melongo. Dia menatap beberapa muka Bara yang di tempel di kayu, dan ada juga semacam orang-orangan sawah, dengan wajah Bara sebagai mukanya.

Dan itu tidak cuman satu. Tetapi banyak. "Ko tau? Siapa yang ngasih tau?" tanya Echa pada lelaki itu. Lelaki itu tertawa, "Abang kamu yang suka gosip memang ada berapa?" jawabnya.

"Ini tantangan, apa kamu bisa melakukan tembakan sembari berkuda?" tanya lelaki itu, "Tapi saya tidak yakin kamu bisa," lelaki itu meledek.

Echa tersenyum miring, dia langsung merampas dua pistol dari tangan lelaki tersebut, dan berjalan menuju Adler. "Siapa takut," ujarnya.

Echa menaiki Adler, lalu dia memposisikan duduknya di pelana hingga merasa nyaman. Sebelum mulai berjalan, Echa mempersiapkan pistolnya, memasukkan peluru.

Lalu dia menghentakkan kedua kakinya sedikit ke perut Adler guna membuatnya jalan. "Walk," perintah Echa. Dan Adler pun berjalan.

Echa merapatkan kedua kakinya secara ketat pada tubuh Adler, hingga Adler pun berlari.

Di saat itu juga, Echa mulai menembak satu orang-orang an dengan foto Bara yang di tempel di wajahnya.

Dor.

Echa kembali memegang tali kendali, mengarahkan Adler untuk berbelok. Di saat bersamaan, dia menembak dua objek sekaligus. Foto Bara yang di tempel di kayu, dan yang di tempel di orang-orang an.

Dor.

Dor.

Lelaki yang menjadi instruktur Echa, tersenyum di sisi lapangan dengan tangan yang dilipat di dada.

Memang tidak bisa di ragukan lagi. Aryesha bisa melakukan apapun. Dia menguasai segalanya.

Adler melompat, dan di saat dia sudah mendarat, Echa kembali menembak semua foto Bara menggunakan kedua pistolnya. Hingga wajah Bara yang tadi terpampang  jelas, kini hilang. Terjatuh ke tanah.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang