54. Jemuran

12.3K 1.1K 830
                                    

Selamat membaca kalian🖤

APA WARNA FAV KALIAN??🦋💗💙✨🌸

••••

🎵Diskoria, Eva Celia Latjuba, dan Laleilmanino — C.H.R.I.S.Y.E🎵

Echa baru saja selesai mandi. Ia langsung menjatuhkan diri pada kasur dengan posisi tengkurap. Pipinya memerah mengingat adegan dia mencium Bara. Echa memutar tubuhnya menjadi terlentang. Bayangan tentang mereka yang berciuman di bawah derasnya hujan, lewat begitu saja di pikirannya tanpa permisi.

"Aryesha lo kenapa malah nyium pipinya sih?!" Echa kesal, "nih bibir juga, maen nyosor aja." Dia memukul pelan bibirnya.

"Nanti kalo ketemu gimana?" Echa bertanya pada dirinya sendiri, "malu banget!!"

Oke, kalau ciuman pertama, mereka sama-sama mengangguk. Tetapi kalau yang tadi, itu Echa yang memulai! Lalu, mau di taruh di mana wajahnya nanti saat bertemu dengan Bara?

Echa memegang bibirnya, bibirnya sudah tidak perawan. Segel-nya sudah di lepas. Dan lepasnya oleh orang yang belum menjadi siapa-siapanya.

Echa jadi kepikiran. Mereka belum memikiki status. Bara belum menembaknya. Lalu, hubungan mereka itu sebenarnya apa? Harus kah Echa menanyakan ini pada Bara? Tetapi dimulai dari mana?

"Gue kok jadi kaya jemuran, ya?" Echa berujar entah pada siapa, "jemuran aja kalo udah kering di angkat. Ini gue, udah mau jamuran belum di kasih kepastian."

Pikirannya kini hanya ada Bara. Bara yang menguasai otaknya. Detik berganti menit, menit berganti jam. Echa masih saja dengan posisi yang sama. Terlentang.

Tiba-tiba ponselnya berdering, Echa melihat ponselnya, di sana nama seseorang yang sedari tadi menguasai otaknya, tertera. Bara menelponnya!!

Echa diam sebentar, tetapi saat kesadarannya kembali terkumpul, ia memencet gagang telepon berwarna merah. Dia menolak panggilan itu.

••••

Di tempat yang berbeda, Bara tengah berdiri di balkon kamarnya sembari menatap langit.

Ia tersenyum mengingat kejadian tadi. Dimulai dari mereka yang berciuman, lalu makan bersama anak kecil yang baru mereka kenal, lalu Echa yang mencium pipinya. Dan yang paling menggemaskan menurutnya adalah, ketika Echa yang kabur saat sudah berhasil mengecup pipinya.

Gak usah di ingetin bisa tidak? Iri BOSS!!

Bara berniat untuk menelpon Echa. Saat ia sudah menemukan nama gadis itu di kontaknya, ia langsung menelponnya. Dering pertama tidak ada jawaban. Dering kedua masih belum ada jawaban. Lalu dering ketiga, bukannya suara Echa yang ia dengar, tetapi malah suara 'tut'.

Bara melihat ponselnya, Echa menolak panggilannya. Mengapa? Ah, mungkin dia sedang mandi. Atau sedang sibuk mengurus sesuatu.

Bara menengok ke bawah. Di sana Daddy-nya tengah duduk di kursi taman rumahnya. Bara berniat untuk menemui Daddy-nya, tetapi saat matanya menatap ke arah tangan Daddy-nya, Bara memberhentikan langkahnya. Di sana ada selembar foto yang sudah di cetak. Bara terus berusaha untuk melihat foto itu dengan jelas, tetapi tidak bisa. Posisinya ada di atas, sedangkan Daddy-nya ada di bawah.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang