50. Takdir

12.6K 1.2K 528
                                    

Selamat membaca kalian🖤

••••
Ngejar lo yang dinginnya kaya kutub utara? Sorry pren, aing ga punya mantel:)
ALDEBARANS

🎵Hanin Dhiya—Suatu Saat Nanti🎵

Tiger tengah berada di bangunan tinggi saat ini. Dia sedang memantau semuanya dari atas menggunakan teropong. Enak sekali hidupnya, hanya tinggal menyuruh orang seenaknya. Menyuruh mereka menjalankan perintahnya dengan sesuka hati. Semua bisa karena uang.

Sembari matanya memantau, ia menghisap sebatang rokok yang sedari tadi ia selipkan di antara dua jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari matanya memantau, ia menghisap sebatang rokok yang sedari tadi ia selipkan di antara dua jarinya. Segumpalan asap keluar dari mulut seiring ia menghembuskan nafas.

"Sebentar lagi lo berdua bakalan musnah, HAHAHA." Tiger tertawa senang.

Dari sini, Tiger dapat melihat dua mobil yang sedang saling kejar. Merebutkan garis finish.

"Niatnya mau sampe garis finish, malah sampe jembatan siratalmustakim. HAHAHA." Tiger tertawa lagi, kali ini lebih kencang. Ia sangat senang.

Tiger mencengkram teropongnya, ia begitu gemas melihat mobil suruhannya selalu meleset saat ingin menabrak mobil Bara.

"GOBLOK! GITU AJA GA BISA!" Tiger kesal, ia jadi ingin bertukar posisi.

Di belakangnya, anak geng dia berbisik ke teman sebelahnya, "marah-marah mulu si pincang."

Temannya menaruh jemari di depan bibir, "ati-ati, kalo sampe di denger di podaran siah."

Kedua mobil itu sudah hilang dari pandangannya, karena semakin menjauh dan tertutup pohon besar. Tiger memilih untuk mendudukkan diri pada kursi.

Dia kembali menyesap rokoknya, sembari membayangkan jika rencananya berhasil, Bara akan musnah dari Bumi. Dan itu adalah kesempatan Tiger untuk merebut kekuasaan Bara. Tiger akan membuat Thunder menjadi satu-satunya geng motor terkuat dan terbesar di Bandung. Warlock? Ia akan bikin geng kampungan itu lenyap.

"Gak sabar ngeliat Thunder bakal jadi satu-satunya di sini." Tiger berucap. "Warlock bakalan hancur!"

"Dan Thunder bakal di takutin, dan ga akan ada yang berani lawan kita." sambungnya.

Anggotanya menganggukan kepalanya, "gue juga ga sabar bos, pengen liat geng gak guna itu tunduk sama kita."

"Nanti kita jadiin babu aja Bos." Anggotanya yang lain memberi saran.

"Setuju! Kita suruh mijitin, beliin makan, nyuci baju, ah pokoknya kita jadiin babu. Kan kalo ketuanya mati, mereka ga akan bisa apa-apa."

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang