12. Siapa?

30.1K 2.3K 93
                                    

Hallo kalian semua👋🏼

Sebelum baca jangan lupa pencet BINTANG dong. Nanti ada warnanya tau kalo di pencet.

Sok weh coba ga percaya mah.

KOMEN juga jangan lupa, di sini kalian bebas mau komen apa aja. Asal jangan nanyain jodoh ada di mana, aja ya.☺️🤣

Selamat membaca kalian🖤

••••

Echa sudah sampai di rumahnya sejak 15 menit yang lalu. Kini ia sudah mengganti seragamnya dengan pakaian rumahan.

Biasanya Echa suka males jika harus ganti baju. Tapi jika ia tidak ganti baju bundanya bisa konser di dalem rumah. Kan Echa masih sayang sama kuping.

Sekarang ia bingung harus melakukan apa. Bundanya sedang pergi keluar, Bang Dika sedang kerja di perusahaan keluarga Alatas. Kenzo sedang.... ah iya, Echa belum melihat Kenzo sedari pulang sekolah tadi. Echa berjalan menuju kamar Kenzo di bukanya pintu kamar Kenzo. Dan terlihat pemilik kamar sedang bermain PS dengan kulit kacang berserakan di mana-mana.

"Buset, ini kamar apa tempat sampah? Kalo bunda tau seru nih, bisa nonton konser gratis gue." Kenzo langsung menatap Echa tajam saaat Echa akan berjalan keluar kamar. Wah kalo bunda nya tahu kamarnya berantakan begini Kenzo bisa-bisa di ceramahin gak abis-abis ni. Karena bundanya itu sangat bersih sekali ia tidak bisa melihat kotor sedikit pun.

"Jangan dong, lo ngaduan amat sih. Entar juga gue beresin, kalem. Udah sini maen PS aja sama gue." Kenzo menepuk tempat kosong di sebelahnya menyuruh Echa untuk duduk di sampingnya.

"Males ah, lo aja main sendiri." Echa lalu merebahkan tubuhnya di kasur Kenzo. "Dih Yaudah sih. Tapi jangan bilangin bunda ya." Echa pura-pura berfikir. "Bilangin engga ya." Ujarnya seraya mengetuk jarinya di dagu.

"AHAHAHA, Biasa aja Anjr muka lo. Lagian bunda engga ada kali, lagi keluar. AHAHAHAH." Echa tidak bisa berhenti tertawa melihat wajah Kenzo yang sangat minta di kasihani.

"Ade gak ada akhlak lo, nyesel gue masang muka melas tadi." Ujar Kenzo kesal. Echa hanya menjulurkan lidah nya meledek Kenzo.

Kenzo menaruh stik PS nya lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Echa seraya berkata. "Cha, temen lo yang mukanya judes siapa Cha?"

Echa berfikir sejenak. "Gita?" Tebak Echa. Kenzo mengangkat bahunya. "Gatau gue, pokoknya yang mukanya jutek deh." temennya yang mukanya paling judes ya hanya Gita siapa lagi.

"Kenapa emang?" Tanya Echa penasaran jangan-jangan abang nya ini suka sama Gita. Awas aja sampe abangnya memainkan perasaan sahabatnya itu Echa gibeng. "Lo suka ya sama Gita."

Kenzo menampilkan cengirannya. "Kaya nya iya deh Cha." Echa mengerutkan keningnya. "Ko kayanya sih?" Tanya Echa.

"Awas aja ya lo, kalo lo mainin perasaan Gita, kaya yang udah-udah." Lanjutnya.

"Kalem Cha. Lagian gue juga bingung temen lo itu jutek banget, kayanya susah dapetinnya. Makanya gue penasaran." Echa langsung menatap Kenzo tajam. "Maksudnya, lo cuman coba-coba doang mau deket sama Gita?" Kenzo sontak menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, em gue pe—"

"—udah deh, pokonya kalo lo mainin perasaan sahabat gue, gue cakar ya." Echa memotong perkataan Kenzo.

Kenzo mendengus pelan. "Susah ya curhat sama cewe salah mulu."

"Pokonya kalo lo cuman mainin Gita, gue ga terima ya Bang." Echa lalu keluar dari kamar Kenzo menuju kamarnya.

"Sabar, cowo selalu salah cewe yang selalu bener. Sabar, sabar." Kenzo mengelus-ngelus dadanya.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang