70. Akhir

19K 1.2K 937
                                    

Maaf, lupa kalo punya app yang namanya wattpad 😇🙏🏼

BTW, SELAMAT 1jt PEMBACA WARLOCK🥺🦋💗

Oh iya, karena ini chapter terkahir (huhu sedih) aku boleh minta kalian untuk ramein komennya ga? (di setiap paragraf jg blh sih😆)

Selamat membaca kalian🖤

••••

"Bara, kita mau kemana?" tanya gadis cantik dengan intonasi suara yang sedikit besar. Angin yang membuat dia harus menaikkan intonasi suaranya sedikit.

"Ko ga nyampe-nyampe, sih?" gerutu gadis itu. Jujur, bokongnya sedikit nyeri karena terlalu lama duduk di atas motor.

"Sebentar lagi. Kamu pegel ya?" tanya Bara. Dia jadi merasa bersalah membawa Echa pergi menggunakan motor. Coba kalau tadi dia membawa mobil.

"Tadi sih pegel. Tapi sekarang udah engga," ujar Echa. Bara menyahut dari balik helm full face-nya. "Bisa gitu, ya?"

"AAAAA." Gadis di belakangnya, bersuara saat melewat polisi tidur. Suara yang di hasilkan, menjadi bergetar.

"HAHAHA, masih seru aja, ya." ujar Echa tertawa geli. Itu adalah salah satu hal yang selalu mereka lakukan jika sedang berada di atas motor, dan melewati sebuah polisi tidur.

"Seru, apalagi ngelakuinnya bareng kamu," sahut Bara. Bara menatap beberapa polisi tidur berukuran kecil, namun banyak. "Non, ada lagi. Siap-siap ya,"

"A A A A, HAHAHA," Mereka tertawa bersama saat selesai melakukan hal yang menurutnya bodoh namun menyenangkan.

"Aduh malu di liatin orang," Echa mengangkat jaket yang Bara gunakan untuk menutupi wajahnya.

Bara terkejut karena jaketnya di angkat. "Eh aurat aku," ceplosnya, "cowo itu di jaga, bukan di rusak, Non."

"Ih Bara." Echa mencubit pinggang Bara. "Kamu kayanya udah terkontaminasi sifatnya Abang sama Rizky deh."

"Engga dulu deh," jawab Bara.

Bara melirik ke arah sampingnya, tepatnya pada pengemudi motor berbonceng dua. Lelaki itu membuka kaca helm-nya. "Mata lo mau gue colok? Cewe gue emang cakep, tapi mata lo biasa aja!" ujarnya sedikit kencang.

Pengemudi motor itu tersentak, dia membalas ucapan Bara. "Baru juga pacar, A."

"Udah mau nikah GOBLOK!" balas Bara ngegas. Echa mengangkat tangannya, memperlihat sebuah cincin yang melingkar di salah satu jemarinya. Echa juga menjulurkan lidah ke arah dua pemuda itu.

Lelaki itu langsung melotot dan menggas motornya dengan kekuatan super, saat mendengar perkataan Bara.

"Galak banget," ujar Echa.

"Siapa? Aku?" tanya Bara dengan intonasi suara yang sangat berbeda dengan tadi. Kini berubah menjadi lembut.

"Iya lah, masa aku," jawab Echa.

"Ah, aku sama kamu juga masih galakkan kamu," ceplos Bara. Echa langsung melotot. "Ko nyebelin sih?!" Echa merenggut.

"Bercanda sayang," ujar Bara dengan deep voice-nya.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang