46. Tisoledat

13.3K 1.1K 453
                                    

Selamat membaca kalian🖤

••••

🎵Reza DarmawangsaYang Kurasa🎵

"Eh, Bar. Ini kan gudangnya." Echa memberhentikan langkahnya, ia menunjuk gudang yang berada di sebelah kiri.

"Kamu beneran mau nurutin perintah dia?" Bara bertanya.

Echa mengangguk, "iya."

"Ngapain? Udah, mending ke kelas aja." ujar Bara.

"Kan udah di suruh." sahut Echa.

Bara menatap Echa menyelidik. "Ini pasti alesan kamu aja kan? Males masuk kelas ya?"

Echa merapatkan kedua bibirnya, dengan mata melotot. "Yah, ketauan."

Memang ini hanya alasannya saja agar ia tidak masuk ke dalam kelas. Karena hari ini sedang ada hapalan, dan ia belum menghapalkan hafalan itu.

"Yaudah." Bara mulai membuka pintu gudang itu, mengibaskan tangannya guna menghilangkan debu yang menyerobot masuk ke aliran pernafasan.

"Hidung kamu tutup." perintah Bara pada Echa, Echa langsung menutup hidungnya. Bu Mermaid sepertinya benar-benar memiliki dendam pribadi dengan anggota Warlock, terlebih Bara. Buktinya sekarang ia memberi hukuman membersihkan gudang yang banyak sekali debu dan sarang laba-laba. Lagian gudang ngapain di bersihin? Tidak ada yang akan menempati ini.

"Gudang ngapain coba di bersihin?" Echa menggerutu.

"Kan aku udah bilang, gak usah di turutin." Bara berjalan ke arah meja, membersihkan debu yang ada di sana lalu mulai duduk di atasnya.

"Kan dia udah nyuruh, perintah." Echa berjalan menuju Bara.

"Perintah ada untuk di langgar." ujar Bara.

Echa menepuk paha Bara, "mana ada."

Bara baru ingat, ia ingin menanyakan sesuatu pada Echa. Bara langsung menatap wajah Echa. "Kamu telat kenapa?"

Deg. Gawat, tidak mungkin kan Echa jujur bahwa ia telat karena menunggu chat dari Bara. Kalau berbohong, ia harus berbohong dengan alasan seperti apa?

"Insom." akhirnya hanya jawaban ini yang keluar dari mulut Echa.

"Bener?" Bara memastikan, Echa menganggukan kepalanya.

"Bukan mikirin aku, kan?" Mendengar ucapan Bara, Echa langsung menjawab sewot. "Pede!"

"Udah ah," Echa memilih memulai membersihkan gudang, agar cepat kelar.

"Yang bersih." Bara yang tengah duduk diam di atas meja tadi berbicara. Echa menengok sinis ke arah Bara, enak sekali tinggal duduk.

"Apa-apaan, kamu juga bantuin dong." ujar Echa.

"Aku dari tadi bantuin ko." jawab Bara.

"Bantuin doa maksudnya." lanjut Bara.

Echa langsung memberikan kemoceng yang ada di tangannya pada Bara, "nih, kamu bersihin debu-debunya."

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang