66. Traitor

10.1K 1.1K 765
                                    

Ga lagi-lagi deh bikin kesepakatan buat jebolin komen😭 takut bngt kaya di tagih" suruh bayar utang😭

Selamat membaca kalian🖤

••••

Bara melirik gadis yang tertidur di atas brankar dengan banyaknya alat-alat medis yang di tempel di tubuhnya.

Lelaki itu menjatuhkan bokongnya di lantai rumah sakit. Dia melipat lututnya. Mengacak kasar rambutnya hingga menjadi semakin berantakan.

Bara menengadah menatap plafon rumah sakit. Dia memejamkan matanya, tetapi saat matanya tertutup, bayangan gadisnya muncul dengan wajah tersenyum.

Biarkan tetap seperti ini, Bara akan terus memejamkan mata, jika hal itu bisa membuatnya melihat wajah Echa.

Srek.

Bugh.

Hantaman keras pada rahangnya, membuat Bara harus membuka matanya dan mengikhlaskan bayangan itu menghilang.

"BANGUN LO BANGSAT!" Kenzo menarik jaket Bara kuat.

Dag.

Kenzo mendorong Bara hingga punggung lelaki itu menabrak tembok dengan kuat.

"GARA-GARA LO ADE GUE JADI BEGINI! ANJING LO!" Kenzo kembali membogem rahang Bara. Kali ini di sebelah kiri.

Gerald, dan Rizky langsung membantu melerai, mereka menarik tubuh bongsor Kenzo. Kenzo seperti kesetanan sekarang.

Gaga membantu Bara.

"Lepasin gue!" Kenzo menyentak lengan Rizky kasar.

"Sifat lo yang begini, yang bikin jadi masalah. Kalo lo ga nge gampang in perihal handphone lo yang ilang. Ini semua ga bakal kejadian." ujar Kenzo, "jangan mentang-mentang lo bisa beli apapun, lo jadi nge gampang in SEKARANG, ADE GUE YANG JADI KORBAN!" Wajah Kenzo memerah, urat-urat lehernya menonjol. Dia kembali mendekati Bara dan membogem Bara hingga wajahnya sudah memerah karena darah.

"Zo! Ini di rumah sakit! Lo harus tenang! Lo bisa ngeganggu orang-orang di sini!" Rizky memberitahu.

"Kendaliin emosi lo," ujar Gerald.

"Pukul gue, gue emang pantes dapet itu. Bunuh gue sekalian." Bara bersuara, "cari tempat sepi biar lo puas ngabisin gue."

Ini semua memang salah dia. Benar kata Kenzo, Bara terlalu menggampangkan sesuatu. Jika saja saat itu, Bara langsung mengejar orang yang sudah mencuri handphone-nya, mungkin ini semua tidak akan terjadi.

Tak. Tak.

Suara sepatu yang bertemu dengan lantai, membuat mereka menoleh ke asal suara.

Wanita cantik dengan masker mulut berwarna putih, datang dan bertanya pada salah satu dari mereka.

"Nzo gimana keadaan Echa?" Wanita itu bertanya dengan suara gemetar.

"Belum tau, Bun. Masih di periksa," jawab Kenzo berusaha menetralkan deru nafasnya.

Bara yang menyadari bahwa itu adalah Bunda Echa. Langsung mendekat.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang