10. Balapan

33.3K 2.5K 73
                                    

Halo semuanya.

Sebelum baca jngn lupa buat pencet bintangnya ya sama jangan lupa comment.

Selamat membaca kalian🖤

••••

Pagi ini Echa sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Echa berjalan menuju meja riasnya untuk memakai bandana berwarna merah mudanya.

Akhir-akhir ini Echa sangat suka memakai bandana di kepalanya tidak tahu kenapa. Mungkin agar terlihat lebih rapih?

Selesai dengan penampilan. Echa keluar kamar untuk menuju meja makan.

"Pagi semuaa." Ujar Echa saat sudah mendaratkan bokongnya di kursi meja makan.

"Pagi putri tidur." Jawab Rika, Dika, Kenzo. Echa mendengus mendengar ucapan mereka.

"Tumben lo udah bangun bang." Echa melirik Kenzo yang sedang menyiukan nasi goreng ke dalam piring.

"Gue belom bangun salah udah bangun salah! udah kaya raisa aja gue serba salah." Jawaban Kenzo sontak membuat mereka terkekeh.

"Yee kan cuman nanya, baperan amat lo kaya cewe."

"Udah-udah, nih sayang makan dulu." Rika memberi roti tawar yang sudah di beri selai srikaya pada Echa.

Sarapan Echa memang hanya roti, jika Dika dan Kenzo sarapannya nasi goreng, Echa lebih memilih roti. Karena jika ia makan yang berat-berat ia suka sakit perut. Makan roti saja kadang-kadang suka kebelet boker.

"Bibir kamu udah gapapa Cha?" Tanya Dika.

"Gapapa bang, cuman begini doang mah citil." Jawab Echa seraya terkekeh.

"Citil-citil ndasmu, lo jadi jelek tau ga Cha ada luka begitu." Ujar Kenzo seraya mentoyor kepala Echa.

"Bundaa, bang Kenzo maennya kepala." Adu Echa pada Rika.

Rika langsung menatap tajam Kenzo "Kenzo!"

"Hehe, maap bun." Kenzo mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

Setelah menghabiskan makanan nya Echa langsung berpamitan kepada bundanya dan juga Dika.

"Bun Echa berangkat dulu ya." Echa mencium punggung tangan Rika dan mencium Pipinya.

"Bang Echa berangkat dulu." Echa berpamitan pada Dika dan melakukan hal yang sama saat berpamitan pada Rika.

"Hati-hati ya Cha."

Echa melirik Kenzo. Kenzo pun melirik Echa. Mereka seakan sedang berkomunikasi lewat tatapan. Lama mereka saling tatap lalu keduanya berlari bersamaan menuju garasi. Tapi sebelumnya mereka sudah mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Jangan ngebut-ngebut hey!" Ujar Rika seakan tau hal apa yang akan mereka lakukan.

"Kalo gitu Dika juga berangkat dulu ya bun." Dika menyalimi tanga Rika dan mencium Pipi bundanya.

"Hati-hati". Dika hanya mengangguk.

Balik lagi kepada dua manusia yang tadi sedang lari-lari. Kini Echa sudah berada di dalam mobilnya.

Mobil Echa dan mobil Kenzo kini sejajar Echa membuka kaca mobilnya dan melirik Kenzo. "Ngalah aja bang, gue yakin gue yang menang."

"Heleh, pede gila lo Cha."

"Kalo gue menang lo harus ngasih gue duit!" Echa sedikit meninggikan suaranya agar Kenzo dapat mendengarnya.

Lalu ia menancap gas dengan kuat suara knalpot mobil pun menghiasi jalanan yang tidak terlalu ramai pagi ini.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang