59. Pertarungan (2)

10.8K 1.1K 511
                                    

Selamat membaca kalian🖤

••••
Karena nyatanya orang-orang pintar bersandiwara. Di mana yang sedih akan berpura-pura bahagia agar orang-orang tidak mengasihaninya. Dan yang bahagia akan bersikap sebaliknya.
—ALDEBARANS

🎵2WEI—Survivor🎵

Echa menunduk, dia menumpu badannya pada lutut. Menarik nafasnya sebentar. Saat badannya kembali tegap, dan matanya menatap lurus kedepan, dia membelalakkan matanya saat melihat seseorang ingin menembak Bara menggunakan pistol.

Echa langsung berlari ke arah Bara, berniat untuk melindungi.

Sembari berlari, dia mengeluarkan pistol di saku celana bagian kanan. Echa langsung mendorong tubuh Bara, membuat mereka berdua terjatuh. Bersamaan dengan itu, musuh meluncurkan satu tembakan pada mereka.

Melesat.

Echa langsung membalas tembakan itu, dengan kembali menembaknya menggunakan pistol di tangannya.

Karena sudah mahir dengan hal ini, Echa jadi tidak ragu lagi. Peluru itu dengan pintarnya langsung mengenai perut bagian bawah musuh.

Dor.

"ECHAA!" teriakkan Steffi membuat beberapa orang memusatkan pandangan pada Echa.

Beberapa anggota Thunder membantu lelaki yang sudah tergeletak di tanah. Karena pistol yang Echa gunakan adalah raging bull 454, senjata api yang mampu melakukan kecepatan tembakan sampai 580 meter per detik. dengan energi yang di lontarkan, hingga 2700 joule.

Melihat orang yang mereka jaga, hampir saja terluka. Salah satu orang yang berada di semak-semak, memberi inturuksi. Dia menekan earpiece nya yang berada di kuping bagian kanan, berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat berbeda.

"Lakukan penyerangan dalam, 3 ... 2 ... 1, NOW!" Beberapa pria berpakaian hitam-hitam yang semula bersembunyi di balik semak-semak, kini keluar, dan langsung menembak anggota Thunder menggunakan senjatanya.

Mereka sedari tadi memantau semuanya dari balik semak-semak menggunakan teropong.

"DON'T TOUCH OUR QUEEN," ujar salah satu pria.

Pria itu langsung menyuruh pasukannya untuk menembak anggota Thunder.

Dor.

Bugh.

Suara tembakkan, pukulan, ringisan, membuat suasana malam itu menjadi berbeda.

Anggota Warlock sempat terkejut dengan ini. Terlebih saat segerombolan pria berpakaian hitam itu ternyata berada di kubu mereka. Tetapi mereka tidak ambil pusing, pikir mereka mungkin itu adalah orang yang Bara suruh untuk membantu mereka.

Maureen memasukkan belati kedalam mulut musuh yang berada di bawahnya saat ini. Dia merobek mulut lelaki itu, menekan belati itu dengan kencang hingga pria di bawah badannya muntah darah.

"Dia udah mati, cari yang lain," ujar Gaga pada Maureen.

"Bikin ompong pake apa, ya?" tanya Rizky pada musuh di depannya, "coba dah, lo iiiiiii," suruh Rizky.

Pria itu nurut, saking bodohnya. Rizky memutar nunchaku-nya, lalu dia mengarahkannya hingga mengenai gigi pria tersebut.

"ANJING!" Pria itu menutup mulutnya, karena Rizky menabrakannya dengan kencang, jadi beberapa giginya ada yang copot. Namun sisanya ngilu.

"BODOH SIH, MAU AJA LO GUE SURUH-SURUH," Rizky menjulurkan lidahnya meledek lelaki itu.

Bugh.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang