26. Tidak A6!

Mulai dari awal
                                    

"ADUH, GUE GAK DOYAN SAMA TANTE-TANTE."

"APA LO BILANG?!"

"MAUREEN, GUE TIKUNG LO DI SEPERTIGA MALAM!" teriak salah satu dari mereka, membuat semua yang mendengarnya menatap was-was pada lelaki tersebut.

Ekhm.

"E—eh, Ga ... sehat?" ujarnya gugup, seraya menyalimi tangan Gaga yang berdiri di belakangnya, dan tentu saja mendengar apa yang lelaki tadi ucapkan.

"Coba lo ngomong sekali lagi." suruh Gaga.

"Ha? E ... eh anu, gue nanya lo sehat?" ujarnya, seraya meremas jemarinya gelisah.

"Sebelum itu." ucapnya, seraya menggerakkan tangan.

"AHHH IYAA GUA BARU INGET, KALO GUE BELOM NGERJAIN PR, ADUH LUPA. GA, GUE DULUAN YA." ujarnya heboh, lalu berlari menuju kelasnya dengan kencang seperti Chuck.

Echa dan teman-temannya berpapasan dengan Bara dan kawan-kawan di lorong kelas.

"Echa, lo kapan beli motor, ko gue gak tau?" tanya Kenzo, memang ia tidak melihat adanya tanda-tanda Echa membeli motor. Malahan ia baru tahu sekarang.

"Kemaren." jawab Echa, matanya melirik Bara yang juga meliriknya, lalu membuang pandangan ke arah lain, memutuskan kontak mata mereka.

"Ihh, Gaga, kenapa di copot?" protes Maureen, karena Gaga membuka kunciran rambutnya yang sudah ia tata sedemikian rupa.

"Kaya gini, cantik." ujar Gaga, lalu tangannya membuang kunciran hitam itu pada tempat sampah yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"GERALDD, DIEM-DIEM AJA, NGOPI NAPA NGOPI." heboh Steffi, menyoel bahu Gerald.

"Tuh Rald, di ajakin ngopi." sahut Rizky, dengan kekehan.

"Gasuka." jawab Gerald, singkat.

"Oh iya, kamu kan sukanya aku." balas Steffi, mengerlingkan matanya genit.

"Ih, udah-udah, buru ke-kelas. Keburu tambah bikin malu ni curut satu." Ajak Maureen.

"Ga, aku duluan ya." ujar Maureen pada Gaga, yang di balas dengan anggukan kecil.

"Neng Gita, sehat?" tanya Kenzo, dengan senyuman andalannya, salah satu resep rahasia yang membuat ia laku dan membuat perempuan jatuh ke dalam pesonanya.

Gita hanya melirik Kenzo sekilas tanpa berniat menjawab, lalu berjalan menuju kelasnya.

"Buset, gue di kacangin ANJROT." gerutu Kenzo. Baru kali ini ada gadis yang tidak terpesona dengan senyuman miliknya, harga diri turun di tambah muka malu, mau di taruh di mana muka Kenzo!!

"Susuk lo udah luntur Bund." sahut Rizky.

"Kayanya nih momski," jawab Kenzo, "pulang sekhool anter eyke ke dukun oklek?" lanjutnya, dengan bahasa yang sangat alay.

"ASYIAP SANTUUK KHEK KHEK KHEK." Rizky terbatuk-batuk karena keselek oleh air liurnya sendiri.

Bara menahan lengan Echa saat berada di sampingnya, ia membisikkan sesuatu pada Echa. "Pulang sekolah, gue tunggu di parkiran."

Echa menaikkan salah satu alisnya, pertanda tidak paham.

"Ikutin aja." jawab Bara, seolah mengerti dengan raut wajah Echa.

Echa mendengus sebal, lantas langsung berjalan menuju kelasnya yang berada persis di ujung lorong.

••••

"Panas banget, neraka bocor ya?" celetuk Rizky, ia sedang tiduran di kursi panjang yang berada di Budhe, dengan topi entah milik siapa yang ia gunakan untuk mengipasi wajahnya.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang