••••

Di lain tempat, kelas XI IPS-2 sedang dag-dig-dug serrrr. Bagaimana tidak, Hari ini akan di laksanakan ulangan dadakan. Para penghuni kelas pun tidak terima pasalnya mereka belom belajar. Bisa-bisa mereka semua mendapatkan telor berjamaah.

"Bu, minggu depan aja lah bu. Masa dadakan sih udah kaya tahu bulet aja." Protes Jacob.

"Ibu lagi pengen-nya sekarang. Kalian gak kasian apa sama anak Ibu, ini dia loh yang mau." Ujar Bu Fenny seraya mengelus perutnya yang agak membesar.

"Ah, Ibu mah. Coba bilangin ke anak Ibu ulangan-nya jangan sekarang, saya kan belom belajar." Oji memasang wajah memelasnya. Bu Fenny tetap menggelengkan kepalanya. "Kalo kalian gamau ulangan yaudah. Tapi nilai kalian nanti kosong di rapot."

"Hih, untung lagi hamil tuh guru. Sabar, sabar." Gumam Jacob sambil mengelus dadanya.

Bu Fenny mulai membagikan lembar soal pada murid-murid. "Waktunya 35 menit. Silahkan di kerjakan."

"Sejam lah Bu. Cepet amat 30 menit."

"Oji, kamu kira ini pasar apa. Dari tadi nawar melulu." Ujar Bu Fenny dengan kesal. "25 menit dari sekarang."

"Lah, tadi katanya 30 menit bu." Ujar Oji bingung. Bu Fenny melirik jam tangannya. "28 menit."

"Oji, jangan ngomong bego." Ujar Maureen dengan kesal.

"Ekhm, 25 menit." Dehem Bu Fenny. Semua murid sontak langsung merubah posisi duduk dengan benar dan mengisi jawaban dengan asal-asalan.

Kini kelas di dominasi oleh suara kertas yang di bolak-balik, seolah-olah sedang di baca.

"Reen, ini apaan dah." Echa menunjuk soal nomor 6. "Gatau gue, coba lo tanya Mbah Cha." Echa mengangguk.

Lantas ia mengambil handphone nya yang ia taruh di saku rok, lalu membawanya ke kolong meja. Jemari Echa mulai mengetikan sesuatu di sana. Sampai akhirnya...

MENURUT BRAINLY PERS—

Tut.

Mati gue mati, kenapa ada suaranya sih. Mana gede banget lagi. Cerobohnya jangan di keluarin sekarang dong Cha, Bego. Rutuk Echa dalam hati.

Echa melihat sekeliling dan semua orang sedang mantap dirinya seolah-olah sedang berkata. 'mampus lo Cha, abis lo sama tuh guru hamil.'

"Echa, kamu berani ya liat Google saat ulangan." Bu Fenny jalan menuju meja Echa dengan berkacak pinggang.

"Yaa, bu abisnya saya kan ga belajar tadi. Jadi terpaksa." Echa memelankan kalimat akhirnya.

"Halah alasan. Sekarang kamu keluar gak usah ikut ulangan."

"Yah bu, ko gitu sih jangan lah. Ibu kan baik, cantik lagi." Puji Echa.

"Iya, saya juga  tau kalo saya itu cantik. Suami saya juga udah sering bilang."

"Nah, makanya jangan keluarin saya ya bu." Echa melipat tangannya di depan dada. "Engga, Ibu maunya kamu keluar."

Echa menghela napas pasrah lalu bangkit dari duduknya menuju pintu.

Sepanjang jalan ia terus saja menggerutu tidak jelas. Ini semua gara-gara Google kenapa coba suaranya gede banget, Bikin syok aja. Kesel banget.

Echa memutuskan untuk ke UKS saja numpang tidur. Dari pada ia muter-muter ga jelas lebih baik di UKS. Ademm.

Cklek.

Echa membuka pintu ruang UKS, untungnya masih ada brankar yang kosong. Echa merebahkan tubuhnya lalu ia mengambil ponsel yang berada di saku rok-nya, dan mulai menonton YouTube.

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang