"Akh! Tu cowo ngapain si ngeliat ke sini, mana gantengnya ga sopan lagi." Dumel Echa dalam hatii. "ah gajadi, mukanya galak."

Dan Tidak lama kemudian Gita datang membawa 4 mangkuk Mie ayam, 3 es teh manis, dan 1 jus mangga. "Silahkan Kanjeng ratu." Katanya sambil menaruh makanan ke atas meja.

Mereka menyantap makanan dalam diam. Sampai makanan mereka habis.

Echa masih penasaran siapa cowo yang memiliki mata hijau itu, akhirnya Echa memutuskan untuk bertanya saja ke para sahabatnya.

"Eh itu cow—"

Belum sempat Echa menyelesaikan kalimatnya, suara Steffi memotong.

"Aduuu gila Bara ganteng banget! Gak kuat gue liatnya." Katanya seraya menopang dagu ke arah meja cowo-cowo tadi.

"Bara siapa?" Tanya Echa. "Itu Cha yang bola matanya Ijo, yang paling mencolok di antara mereka." Kata steffi

Oohh jadi namanya Bara.

"Eh tapi itu cowo satu siapa dah, ko mirip lo si Cha?" Tanya Steffi sambil melirik cowo yang tadi di tunjuknya, lalu melirik Echa.

Gita dan Maureen yang mendengar itu sontak langsung menoleh ke arah cowo yang tadi di tunjuk Steffi. Mereka juga melakukan apa yang Steffi lakukan. Menatap Echa dan cowo itu bergantian.

Echa mengikuti arah pandang mereka.

Oooh Kenz—
Ha?! Kenzo ko bisa Kenzo sama Bara, Duduk semeja lagi, apa mereka saling kenal? Pulang sekolah harus di wawancara nii. Eh tapi buat apa Echa mewawancarai abangnya itu?

"Iya itu abang gue." Kata Echa sambil meminum jus mangga yang masih sisa setengah. "Wah lo parah punya abang ga bilang-bilang mana ganteng lagi." Kata Steffi sambil menunjuk wajah Echa. Echa berdecak. "CK. Ngapain juga gua bilang ke lo kalo gua punya abang." Echa memutar bola matanya malas.

"Berarti abang lo anggota geng juga dong?" Tanya Maureen. Echa langsung mendongak menatapnya

"Ha?" Echa tidak mengerti.

"Ia mereka kan anggota geng dan mereka anggota intinya. Ni gue kasih tau satu-satu." Maureen menjelaskan.

"Itu Rizky, Ganteng si tapi dia Playboy suka php in cewe. Jangan mau deh lo sama dia. Udah gitu, tuh liat gada malu-malu nya pisan! Gue rasa urat malunya putus." Maureen menunjuk cowo yang sedang tertawa terbahak-bahak sambil memukul meja.

"Dan itu Gaga, pacar gue yang paling ganteng. Ya walaupun masih Gantengan Bara si, Tapi gue sayangg." Menunjuk cowo yang sedang melihat ke Arahnya sambil mengedipkan sebelah mata. Maureen langsung senyum malu-malu bagong.

"Terus itu yang pake baju, otot-otot nya keliatan namanya Gerald. Kalo kata Gaga dia yang paling dewasa, tapi yaitu dinginnya nauzubillah." Ujarnya menunjuk lelaki yang tengah bermain ponsel.

"Ganteng ya Gerald, udah mah anak taekwondo. Modar aing, makin cinta." Steffi memandang Gerald dengan pandangan sangat amat memuja.

"Ye, mending dia mau sama lo." ucapan Maureen membuat Steffi mengerucutkan bibirnya.

"Oke lanjut, itu Bara, ketua Warlock. Geng terkenal di kota Bandung, dan paling di segani di sini. Bara tuh ganteng tapi jarang banget senyum. Ujar Maureen. "Engga senyum juga Bara mah udah ganteng, gimana kalo senyum, bisa ancur dunia." Steffi menimpali.

"Kupret, semua aja lo embat. Demen nya sama siapa si lo?" Gita kesal.

"Ya sama bebep Gerald lah. Tapi, kalo Bara mau, yaudah ayo dua-duanya juga boleh." ujar Steffi enteng. Jika bisa semua kenapa harus satu?

"Stresss."sahut Maureen sambil menoyor kepala Steffi, pelan.

"Oh iya, lo tau? Bara itu jen maliknya Alexandria." Maureen berujar lagi. Echa menaikkan alisnya, "kenapa gitu?"

"Bengeut-na kos jen malik." Ini Gita yang menjawab.

Echa memandangi wajah itu, benar sih. Sedikit mirip dengan Zayn Malik. Tetapi tidak mirip-mirip banget. Dan benar kata Maureen, Bara itu tampan, cuman seram, karena jarang tersenyum. Pacarnya pasti selalu sawan. Ih, Echa bergidik membayanginya.

KRINGG!!

Bel pertanda istirahat sudah selesai, berbunyi. Sontak mereka langsung bangun dari duduknya untuk menuju ke kelas mereka.

••••
Udah di vote&Comment belumm?

Yakin udah?
Boong dosa yaa.

PIS LOV N SAYANG🦋

Follow ig🤟🏼
@warlock__ofc

Nz🍇

WARLOCK [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang