Haiii!
Kalian pasti mau baca cerita ini ye kan?
Tapi,
JANGAN TERLALU CEPAT BAMBANG!
AYO VOTE DULU
AELAHHHH
Cepet cepet amat
Caranya.
Coba sentuh tulisan ini sekali, ntar ada gambar bintang.
Tekan cukup sekali aja biar smpe warna orange.
Udah?
Skuy lah baca!
Happy Reading!
"Bang, abang kenapa sih?" tanya Fateh, bingung melihat Atta yang kikuk.
"Hah? Hm gapapa!" ucap Atta kikuk.
Fateh hanya mrngernyitkan dahinya. "Beneran gapapa bang?"
"Hm, gimana keadaan Saaih?" potong Atta cepat.
"Saaih, masih di ICU, masih belum ada perkembangan." ucap Sajidah sedih.
"Udah jam berapa ini?" tanya Atta.
"Jam 9 malam bang," jawab Fatim.
"Astaga udah berapa jam abang tidur di sini liq?" Atta langsung membelalak'an matanya tanyanya tak percaya.
Thariq hanya menaikkan bahunya tanda tak tahu.
"Kalian ga pulang?" tanya Atta menatap adik adiknya.
"Ntar aja lah bang, kita juga di sini baru satu jam" ucap Sohwa.
"Ngapain lama lama di sini? Lagipula yang jenguk ke ICU cuma beberapa orang aja" jawab Thariq.
"Iyaa tunggu ajalah bang siapa tau ntar lagi bang Saaih sadar" ucap Fateh.
***
Umi, Abi POV
Hari ini mereka berencana untuk mengejutkan putra putri mereka. Sebenarnya sejak kemarin pekerjaan mereka sudah selesai, tetapi baru hari ini mereka mendapatkan pesawat untuk kembali ke negara tercinta yang tak lain adalah Indonesia.
Mereka juga sama sekali tak memberi tahu GH-Team satu pun. Ini harus menjadi kejutan yang benar benar mengejutkan.
Mereka berdua benar benar bahagia memikirkan bagaimana ekspresi wajah anak anak mereka nanti melihat orang tua mereka pulang ke Indonesia.
Tapi hanya satu yang tidak mereka ketahui.
Kini tengah ada badai yang tengah menanti untuk menerjang kebahagiaan itu.
***
23.00
Atta memutar arloji yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Sudah pukul 23.00 tetapi adik adiknya masih kukuh untuk berada di rumah sakit ini.
Walaupun mereka menunggu dengan keadaan yang bisa dibilang cukup ramai tetapu hanya ada kesunyian yang menyelimuti seluruh anak anak Gen Halilintar.
Hanya ada hawa dingin angin malam yang menusuk tulang yang menemani malam mencekam mereka kali ini. Hawa dingin ini membuat Atta selaku kapten merasa khawatir akan kesehatan adik adiknya.
"Kalian pulang aja dulu, ini udah terlalu malem" ucap Atta memecah keheningan.
Lalu Atta kembali melanjutkan ucapannya "Besok juga kalian haru homeschooling kann?"
Tak ada satu pun yang menjawab pertanyaannya. Atta hanya bisa menghela nafas kasar. "Yaudah, kalo gitu abang telepon Bang Alfath aja, minta dia jemput ke sini terus antar kalian pulang"
YOU ARE READING
My Life •Saaih Halilintar•
Fanfiction"Saaih Halilintar" Siapa sii yang gatau Saaih Halilintar? Presidennya sasquad Bagian dri gen halilintar Sosok yang selalu ceria, pecicilan, ga bisa diam,, hingga Penyakit dan semua masalah itu datang hingga ia menjadi berubah. *HANYA FIKSI SEMATA GU...
