"Three"

3.4K 184 1
                                        

"Emang gak ganggu liq?, kan bang atta masih kerja. Mending kasi tau kak ika aja liq" ucap sajidah

"Yaudah,, kalo gitu,, oliq mau siapin mobil dulu, kak jidah aja yang ngasi tau kak ika" ucap thariq sambil mengambil kunci mobil keluarga
.
Skip Di Rumah Sakit

Saaih langsung dilarikan ke ruang UGD. Setelah setengah  jam diperiksa oleh Dokter Herman, Dokter Herman pun keluar dari ruangan periksa.

"Dengan keluarga Saaih Halilintar?" tanya dokter Herman dengan wajah murung

"Iya,, dok saya kakaknya, gimana keadaanya?" jawab thariq penuh cemas

"Saaih sudah bisa dijenguk tapi masih belum sadar. Lho?,, orang tua pasien dimana?, saya perlu berbicara pada orang tua pasiennya" ucap dokter Herman

"Orang tua kami sedang ke luar negeri dok jadi kami wakilkan, emangnya serius banget ya dok?" tanya thariq lagi

"Liq,, perasaan kaka gak enak" sajidah hanya berbisik

"Hm.. Kalau begitu salah satu dari kalian ikut saya ke ruangan saya" jelas dokter Herman lagi

"Kak, biar oliq aja yang ikut ke ruangan dokter,, kaka temenin Saaih aja ya" ucap thariq lembut

"Yaudah deh" ucap sajidah sambil mendorong pintu kamar Saaih

"Yaudah kalo gitu,, ayo dek kita ke ruangan saya" ucap dokter Herman ramah

"Oo, iya dok" jawab thariq yang masih harap harap cemas

Skip



Di Rumah Gen Halilintar

Diruang edit

"Kak, yang lain pada kemana sih?" tanya fatim pada kak ika

"Yang lain?,, yang lain siapa?" tanya kak ika lagi

"Itu lho kak jidah, bang thariq ama bang saaih"

"Owh,, mereka lagi ke rumah sakit tim"

"Hah?! Ke rumah sakit? Siapa yang sakit kak?"

"Itu,, tadi Saaih tiba tiba pingsan dan mimisan jadi dibawa ke rumah sakit deh" jelas kak ika panjang lebar

"Yaampun,, ko mereka ga bilang sama atim?"

"Kan tadi atim masih homeschooling"

"Terus gimana keadaan bang Saaih sekarang?" tanya fatim cemas

"Kak ika juga belum tau tim, sampai sekarang sih mereka belum ada ngabarin"

"Yaudah kalo gitu atim mau telpon kak jidah dulu" ucap fatim sambil bergegas mengambil handpone nya.

"Kak fatimmm,, kakkk,, ohh kak fatimm" teriak fateh

"Apaan sih teh?!" teriak fatim kesal

"Itu,, hmm,, collab bareng yukk!" ucap fateh bersemangat

"Tumben ngajakin collab,, emang ada apa?" tanya fatim curiga

"Ituu,, fatners yang minta. Jugaan kan ateh udah lese homeschooling jadi boleh dong bikin konten" jelas fateh panjang lebar

"Tapi kaka mau telpon kak jidah du--" belum selesai fatim berbicara,, tangannya sudah ditarik oleh fateh

"Ayolah kak,, kaka juga jarang collab ama ateh,, nelpon kak jidah juga kan bisa nanti, ga harus sekarang" ucap fateh sambil menarik tangan kakaknya

Skip



Di Rumah Sakit
Ruangan Dokter Herman

"Ini semua gak mungkin dok!" ucap thariq sambil memukul meja

"Tenang dik,, ini masih dugaan kami, kami sedang melakukan juga masih berharap agar dugaan kami salah" ucap Dr. Herman menenangkan thariq

Tok Tok Tok

"Masuk!" ucap Dr. Herman

"Dok saya membawa hasil pemeriksaan atas nama Saaih Halilintar" ucap seorang perawat sambil membawa sebuah map putih

"Bawa kemari sus," ucap Dr. Herman

Setelah perawat itu pergi,, Dr. Herman pun membuka surat itu dan membacanya.

"Jadi,, kami mohon maaf dik, ternyata adik kamu--



Gimana yhaa kelanjutan ceritanyaa?? Kalo udah baca inget vote yaa❤❤,, 1 vote sangat berarti buat aku yang pemulaa. Thx u❤❤

My Life •Saaih Halilintar•Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon