"Fifty Two"

1.8K 134 53
                                        

Semua sudah bersiap siap menggunakan baju yang disiapkan Sohwa. Dan hanya tinggal ditambah sedikit sentuhan make-up oleh Iyyah dan Sohwa.

"Semua udah,, siapa lagi yang belum?" tanya Sohwa

"Bang Saaih mana ya? Dia belum deh kayaknya, dari tadi dia gaada turun kan?" Fateh mulai menyadari ketidak beradaan Saaih.

"Saaih! Ayo turun! Nanti telat nih!" teriak Sohwa dari bawah.

Dengan gontai Saaih menuruni tangga semakin lama tubuhnya semakin lemas.

"Ayo duduk sini cepet" Sohwa menarik tangan Saaih tak sabaran lalu membiarkannya duduk di sofa kuning yang berada di ruang tengah milik Gen Halilintar.

Sedangkan Iyyah sudah duduk siap dengan alat make-up nya ditangannya.

"Ya Allah! Saaih muka kamu pucet banget" ucap Iyyah sambil menyoroti wajah Saaih yang benar benar pucat.

Saaih hanya menaikkan bahunya, tanda tak tahu.

"Udah,, pakein bedak aja biar nyamarin mukanya yang pucet" ucap Sohwa acuh tak acuh.

Saaih hanya tersenyum tipis dan langsung menutup matanya, tanda ia sudah siap wajahnya akan di make-up oleh Iyyah.

"Kamu bener bener gapapa kan ih?" bisik Iyyah sambil memoles wajah pucat Saaih.

Saaih hanya membentuk senyuman manis mendengar bisikan Iyyah. Lalu mengangguk lemah tanpa menjawab pertanyaan Iyyah.

"Udah semua kan? Ayo kita berangkat, ini udah jam setengah delapan. Kita harus udah sampai di sana jam sembilan" ucap Atta

"Iyaa apalagi sekarang malam minggu, pasti kalian tau kan jalanan Jakarta malam minggu..." tambah Sohwa.

"M.A.C.E.T" seru Fateh, Muntaz, Saleha, dan Qahtan.

Saaih hanya tersenyum melihat adik adiknya yang rusuh itu. Kini ia hanya berharap bisa melihat mereka tumbuh besar lebih lama.

"Udah, udah yuk semua masuk mobil" Atta menggiring adik adiknya menuju mobil.

"Bismillahirohmanirohim" ucap Bang Alfath lalu mulai menancap gas mobil

***
"Kalian perform kira kira setengah jam lagi ya, setelah Chandra Liow perform" ucap salah satu panitia sambil berbicara pada walkie talkienya

*ini aku kasi gambarnya biar lebih mudah bayanginnya.*

"Dan kalian bisa tunggu di backstage, nah di sebelah sini" ucap salah satu panitia lainnya sambil menggiring Gen Halilintar menuju Backstage.

"Ok, siap siap" ucap Atta mewakili semua selaku kapten.

Semua member Gen Halilintar lalu mulai duduk di tempat mereka. Dan seperti biasanya Saaih akan menjauh dari keramaian dan duduk sedikit lebih jauh dari keluarganya.

Sajidah yang melihat Saaih duduk jauh darinya pun mulai ikut duduk dengannya. Dan refleks Saaih langsung menyandarkan kepalanya di pundak Sajidah.

"Kamu kenapa?" tanya Sajidah sambil mengelus kepala adiknya itu.

"Kepala aaih sakit," ucapnya sambil memejamkan matanya.

"Udah minum obat belum?" tanya Sajidah lagi.

"Udah kok, tapi tetep aja masih sakit" ucap Saaih.

Thariq yang dari kejauhan melihat keduanya, mulai ikut bergabung dengan mereka. Dan duduk di seeblah Saaih, jadi Saaih berada di antara Thariq dan Sajidah.

My Life •Saaih Halilintar•Where stories live. Discover now