"Twenty Four"

1.8K 134 3
                                        

Akhirnyaa selesai juga mereka menyelesaikan editan tersebut. Tepatnya hanya Saaih sendiri yang menyelesaikan editan tersebut karena Fateh malah tertidur di kamarnya. Hm.

"Tehh,, Fatehh" teriak Saaih di telinga Fateh yang tengah lelap tertidur

"Hmm,," ucap Fateh sambil menggosok gosok matanya

"Nih editan kamu udah lese" ucap Saaih

"Oo udah lese,, makasi ya bang"

"Iyaa sekarang sana mandi,, udah jam enam nih"

"Hah?! Jam enam,, berarti ateh keenakan banget donk tidur di kamar bang Saaih" ucap Fateh jahil

"Pokoknya yaudah sana pergi mandi,, abang mau mandi di kamar abang nih"

"Kuy lah mandi bareng bang"

"Dihh,,, sana cepet pergi etdah" ucap Saaih kesal

"Iyee iye"
~~~
Jujur saja layar laptop tadi benar benar membuat kepalanya cukup pusing dan agak sakit.
'Tapi yaudahlah lupakan saja saatnya untuk mandi' pikirnya lagi.
Ya saaih memang begitu dia kadang suka mengabaikan rasa lelahnya, rasa sakit. Kalo ngga ya di sembunyiin.

***
"Ayo makan malam" teriak Sajidah

Seketika  semua langsung berhamburan ke ruang makan. Semua langsung duduk di tempat yang sudah di tentukan. Dan siap untuk makan.

Semua langsung mengambil piring masing masing dan nasi mereka.
Tapi kini Saaih jadi pusat perhatian.

"Kamu makan segitu ihh?" tanya Sohwa tak percaya

"Iya"

"Porsi Qahtan aja lebih dari itu kali ihh" tambah Iyyah

"Maklum lah, kan dia habis sakit" bela Thariq

"Tapi tambahin sedikit lah,, gimana mau sembuh kalo makannya sedikit gitu" kini Atta yang berbicara

"Aaih gausah makan banyak juga sembuh kalo emang kalian doain aaih sembuh" ucap Saaih lirih sambil tersenyum manis

Seketika kata kata Saaih membuat mata Sajidah dan Thariq panas,, mereka seakan ingin menangis. Karena mereka tahu apa yang dimaksud adiknya itu.

"Ya pastilah abang sembuh,, semua penyakit kan pasti ada obatnya bang" ucap Fatim tersenyum simpul

"Dan juga pasti kita bakal doain bang Sai" ucap Muntaz

"Makasi" ucap Saaih tersenyun
'Semoga apa yang kalian ucapkan benar' gumam Saaih dalam hati.

"Udah sekarang ayo makan" ucap Thariq segera menyadarkan semua dari lamunan mereka

"Udah yuk makan"

***
"Saaih inget minum obat" ucap Sajidah memberikan segelas air putih ke Saaih

"Iya kak,, ini baru aja mau minum" ucap Saaih tersenyum

"Biar cepet sembuh" tambah Thariq

"Iya bang" ucap Saaih mengambil obat obatan dari laci meja kamarnya

glek glek glek...

"Sekarang tidur sana ihh udah malem" ucap Thariq mengelus kepala Saaih

"Abang sweet banget,, padahal baru jam delapan" ucap Saaih menatap mata Thariq

"Abangmu kan emang sweet" tambah Sajidah

"Udah ah mau ke bawah dulu" ucap Saaih cepat

Tapi sepertinya sakit kepalanya tadi kambuh kembali dan membuat ia hampir terjatuh

"Yaampun iih lu,, kalo dibilangin itu nurut kek" ucap Thariq langsung menangkap tubuh Saaih yang hampir saja terjatuh

"Kepala aih sakit bang" rintih Saaih sambil terus memegangi kepalanya

"Istirahat sekarang juga,, inget kata dokter kamu harus istirahat yang cukup" tambah Sajidah

"Kepala aih sakit" rintih Saaih terus menerus dengan suara yang sangat kecil. Hingga benar benar tak bisa didengar oleh sesiapapun

"Liq,, tidurin dia disini" ucap Sajidah merapikan bantal bantal yang berserakan di kasur Saaih

Haii guys makasi buat yang udah baca jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan cara pencet BINTANG nya yoo

Makasii❤

My Life •Saaih Halilintar•Where stories live. Discover now