"Keadaan Fateh memburuk, dan sekarang bahkan kita belum kasi tau umi, abi" celetuk Fatim
"Iya bang, kita belum kasi tau umi, abi" tambah Iyyah
"Siapa yang mau ngasi tau umi, abi? tanya Sajidah
"Kamu aja jid" pinta Atta
"Yaudah, tapi Jidah telpon aja ya"
Skip Setelah Nelpon
"Bang, katanya umi, mereka bakal pulang besok" ucap Sajidah
"Iya, yaudah" ucap Atta singkat
"Sekarang mending kalian pulang mandi. Nanti gilir giliran jaga Fateh" ucap Sohwa menunjuk Fatim, Muntaz dan Iyyah
"Iya, tapi kita pulang bareng siapa?" tanya Fatim
"Ama kak Jidah aja" tawar Sajidah
"Iya,, nanti kamu biarin aja ntar mereka di rumah. Supaya jaga rumah tapi nanti kamu balik lagi ke rumah sakit ya jid" ucap Atta
"Iya bang,, sekarang ayo kita pulang" ucap Sajidah
***
Hari sudah sore, tetapi masih terdengar suara gemercik yang terdengar begitu indah. Saat ini masih hujan walau tak sederas tadi.
Saaih lalu melihat apple watch, yang melingkar di pergelangan tangannya itu. Sudah pukul 16.00, tetapi ia rasanya masih betah berada di sana.
Walau sekarang rasanya kepalanya sangat pusing dan setiap hembusan nafasnya terasa panas. Mungkin ini efek ia hujan-hujanan atau karena tak meminum obatnya (?).
Walau tau keadaannya seperti itu ia tetap mengabaikannya. Ia masih ingin tetap diam ditaman itu untuk sementara waktu. Walau sudah banyak waktu yang telah ia habiskan di sana.
Jika nanti ia harus kembali, lalu akan kembali ke mana?. Rumah sakit? Mereka semua pasti akan memarahinya habis habisan saat melihat ia basah kuyup seperti ini. Rumah? Pasti mereka semua mengunci rumah, karena semua orang sedang di rumah sakit.
Jadi? 'Yaudah diem aja di sini terus' batin Saaih sambil tersenyum. "Lagipula siapa yang peduli kalo gua ada maupun gak ada." gumamnya lagi
Ia lalu mengambil handphone dari saku kantong celana nya.
"Sial, hp basah lagi, moga ga rusak, moga ga rusak ya tuhannn" ucapnya penuh harap.
Ia lalu mencoba menghidupkan handphonenya. Tapi tak bisa, ia mencoba mengutak-atik lagi handphonenya. Tetapi tetap handphonenya itu mati.
"HP mati. Berarti sekarang gua ga bisa pulang donk?" ucap Saaih lagi
"Secara gua kan tadi kesini naik Go-jek. Terus sekarang gua pulang naik apa?"
"Jalan gitu? Astaga. Ya kali?"
"Astaga kejebak gua di sini" gerutunya sambil menepuk jidatnya
"Pikir saaih, pikir, pikirr" ucapnya terus memaksakan otaknya untuk berpikir
"Au ah gelap, mending jalan aja dulu. Siapa tau ntar ada taxi yang bisa langsung di stop" ucapnya lagi
Ia lalu berjalan di trotoar mengitari taman di sana sambil memikirkan kemana ia harus mencari pendonor ginjal untuk adiknya itu. Hingga terlintas dipikirannya "Apa aku aja yang donorin ginjal buat Fateh?"
Lalu ia melihat mobil berjalan dengan kecepatan tinggi yang akan menabrak seorang bapak bapak. Tanpa berlama lama ia langsung mendorong bapak bapak itu.
Selamat, saaih berhasil menyelamatkan bapak bapak itu.
"Ehh makasi ya dik" ucapnya
"Ooiya tunggu"
"Ada apa pak?" ucap Saaih kembali menoleh ke belakang saat ia hendak pergi
"Saya Raffi,," ucap Raffi menjulurkan tangannya untuk saling menjabat tangan
"Ooh kalo saya Saaih" ucap Saaih menjabat tangan Raffi
"Saya harap saya bisa membalas kebaikan kamu,, tapi maaf sekarang ini saya sedang buru buru ke rumah sakit"
"Ooh iyaa,, gausah dipikirkan" ucap Saaih tersenyum ramah
"Baik,, kalo begitu saya pergi dulu" ucapnya langsung meninggalkan Saaih
"Ok" ucap Saaih walau Raffi mungkin tak mendengar ucapannya itu.
***
"Abang ama kak imah duluan aja pulang. Thor nantian aja" ucap Thariq
"Yaudah,, yuk mim" ucap Atta
"Iya"
Kini tinggal Thariq dan Sajidah yang sudah kembali dari rumah yang bertugas untuk menjaga Fateh.
Terlihat Thariq yang terus sibuk dengan handphonenya.
"Ngapain sih kamu liq?,, dari tadi kaka liat main handphone terus" oceh Sajidah
"Thariq dari tadi coba nelpon Saaih,, tapi ngga diangkat angkat sama dia" ucap Thariq resah
"Lowbat mungkin handphonenya dia kan biasa gitu. HP mati di bawa kemana mana"
"Duhh kemana sih tu anak?" gerutu Thariq resah
"Terus kamu kenapa gak ikut bang Atta pulang?" tanya Sajidah lagi
"Ya biar nantian aja,, supaya ntar bisa langsung cari Saaih" ucap Thariq
Haii guys makasi buat yang udah baca,, jangan lupa vote yaaa❤❤. Maapkeun masi sedikit
Makasii💕❤
DU LIEST GERADE
My Life •Saaih Halilintar•
Fanfiction"Saaih Halilintar" Siapa sii yang gatau Saaih Halilintar? Presidennya sasquad Bagian dri gen halilintar Sosok yang selalu ceria, pecicilan, ga bisa diam,, hingga Penyakit dan semua masalah itu datang hingga ia menjadi berubah. *HANYA FIKSI SEMATA GU...
