"Forty Five"

1.8K 138 38
                                        

"Assalamualaikum" sepi, sunyi. Sajidah sama sekali tak mendapatkan sahutan apapun dari dalam rumahnya.

Karena khawatir dan tak ingin berlama lama, ia lalu membuka pintu rumah. Untung saja ia membawa kunci cadangan. Dan dugaannya ternyata benar, Atta telah mengunci rumah mereka.

Sambil berlari kecil menuju ke dalam, Sajidah terus meneriakkan nama Saaih.

"Saaih?" dilihatnya Saaih sedang meringkuk dan seluruh tubuhnya terbungkus dengan selimut yang tebal. Padahal bisa dibilang sore ini hari yang cukup panas.

"Saaih?" ucap Sajidah pelan mengelus kepala Saaih, ia lalu memindahkan pandangannya pada sekeliling.

"Berantakan." gumam Sajidah

Sajidah lalu mulai membersihkan dan merapikan kamar adiknya yang sangat berantakan itu.

1 jam kemudian

Saaih secara perlahan mulai membuka kelopak matanya. Kini sudah ada Sajidah yang duduk manis seraya tersenyum di samping ranjangnya.

"Ih, kamu udah bangun?" tanya Sajidah sambil tersenyum manis padanya.

"Udah." jawabnya dingin

"Kamu pasti belum makan sejak tadi siang kan?" tebak Sajidah

"Kaka juga pasti belum." masih tetap diam di tempatnya

"Udah kok" ucapnya hendak menyuapkan sesendok bubur ke mulut Saaih.

"Aaih ga bakal makan kalo kak Jidah ga makan." ucapnya menatap lurus dan tak menghiraukan sendok yang sudah siap masuk ke mulutnya.

"Yaudah kaka makan, kita makan bareng ya"

"Tunggu, biar aaih ambil sendok dulu" ucapnya hendak berdiri

"Gausah, biar satu sendok bagi berdua aja"

"Biar sweet" sambung Sajidah

"Aaih gatau penyakit ini bisa menular ato gak, tapi yang pasti aaih gamau kak idah juga kena penyakit sialan ini" ucap Saaih dengan wajah datarnya. Ia lalu berjalan dengan gontai menuju ke dapur.

Sajidah hanya bisa melirik adiknya itu mulai menjauh dari pintu. Entah apa yang terjadi pada Saaih ia merasa Saaih sangat sangat berubah.

Skip Setelah Makan

"Minum obat gih, abistu mandi. Dan yah sholat! Jangan lupa" ucap Sajidah

Saaih hanya membalas ucapan Sajidah dengan anggukan kepala saja.

Skip...

"Kaka gak sholat?" tanya Saaih

"Ga, lagi gitu"

"Oh."

"Yaudah kaka ke rumah sakit aja,, aaih udah gapapa kok" ucap Saaih tersenyum tipis.

***
Sejak itu juga Fateh, Atta dan yang biasa berjaga di rumah sakit tak pernah bertemu Saaih lagi. Karena setiap semua orang mengajaknya ke rumah sakit untuk menjenguk Fateh. Ia pasti punya saja alasan untuk tidak ikut bersama mereka.

Dan juga saat itu juga Saaih menjadi sosok yang lebih tertutup, dan dingin.

Skip Seminggu Kemudian...

"Alhamdulillah, sekarang Fateh sudah bisa pulang pak. Karena kami rasa tidak ada komplikasi apapun sebab donor ginjal itu" ucap Dokter Indra sambil tersenyum.

"Alhamdulillah,," ucap Abi dan Umi bersamaan.

"Pulangnya bisa langsung nanti sore ya pak"

"Baik dok, terima kasih" Abi menjabat tangan Dokter Indra.

My Life •Saaih Halilintar•Where stories live. Discover now