"Eleven"

2.2K 132 2
                                        

"Gak,, cuma bercanda" ucap Saaih sambil memberikan fake smile nya

"Ihh,, abang serius,, kamu pusing?" tanya Thariq semakin cemas

"Udahlah aih mau tidur aja" ucap Saaih sambil menarik selimutnya

"Kamu kalo pusing ngomong aja ihh,, biar bisa langsung panggil dokter" tambah Sajidah
Belum selesai Sajidah berbicara,, tiba tiba tes. Cairan berwarna merah pekat mengalir turun dari hidung Saaih. Yups Saaih mimisan

"Kak jidah,, aih minta tisu" ucap Saaih sambil terus memegangi hidungnya

"Ini,, ini" ucap Sajidah sambil mengulurkan tisunya

"Ini bang tisunya" ucap Fatim lembut

Saaih langsung membersihkan darah yang mengalir dihidungnya. Ia mencoba untuk duduk. Ia ingin mencoba untuk ke kamar mandi sendiri.

"Kamu mau ke kamar mandi?" tanya Thariq

Saaih hanya menjawab pertanyaan Thariq dengan anggukan kepala saja

"Yaudah abang bantu jalan ya" ucap Thariq mendekati ranjang Saaih

Saaih tak menjawab,, ia hanya menggelengkan kepalanya. Walau tau adiknya tak ingin dibantu,, Thariq tetap membantu Saaih. Karena ia tau Saaih masih belum terlalu kuat untuk berjalan sendiri.
Saat sampai di kamar mandi Saaih langsung mengeluarkan darah darah yang terus menetes di hidungnya. Saat itu terjadi seketika tubuh Saaih lemas selemas lemasnya. Bahkan kini ia tidak sedang berdiri ia terduduk di kamar mandi itu

"Saaih,, udah belum? Kok lama banget sih?" ucap Thariq yang masih khawatir

"Tunggu bentar" ucap Saaih lirih sambil mencoba untuk berdiri.
Yass Saaih bisa berdiri,, dan kini ia mencoba berjalan sambil memegangi dinding kamar mandi,, tersebut.
Saat Saaih baru membuka pintu tersebut ia langsung segera memapah Saaih yang terlihat sangat lemas.

"Saaih kakak panggil dokter yah" ucap Sajidah,,

"Gausah kak aaih mau tidur dulu aja" ucap Saaih sambil membiarkan tisu berada di hidungnya.

"Beneran nih?,, kaka takut kamu kenapa napa lho" ucap Sajidah khawatir

"Ngga papa" ucap Saaih singkat

"Yaudah tidur sana,, biar ngga pusing" ucap Thariq

"Hmm.." ucap Saaih singkat,, ia lalu mencoba menutup matanya. Agar bisa tertidur, hingga akhirnya ia bisa terlelap.

Sejak Saaih mimisan tadi tidak ada yang berani membuka suara. Hening... Hanya itu yang terjadi sekarang di ruangan nomor 1603 itu. Hingga akhirnya Fateh membuka suara

"Bang Saaih kenapa sih sebenernya?" tanya Fateh yang sudah mulai curiga

"Sakit lah,, maksudmu apa teh?" sahut Thariq

"Demam? Masa sii demam sampe mimisan gitu?" tanya Fateh

"Ya bisa aja kan" ucap Thariq membela diri

"Tapi kok badan bang Saaih gak terlalu panas ya?" ucap Fatim sambil mengelus dahi Saaih

"Lebih baik kayaknya panggil dokter deh bang" ucap Iyyah menambahkan

"Jangan dulu deh Yyah,, dia nya udah gak mau itu" ucap Thariq

"Iyaa,, bener tuh. Bang Saaih kan orangnya gimanaa gitu" tambah Fateh

"Maksudnya bang?" tanya Muntaz

"Yaa gitu,, ntar dia memberontak kan berabee" ucap Fateh lagi

"Hustt ngomong jangan ngawur gitu donk!" ucap Fatim

"Ya kan mungkin aja kak,, jangan ngegas napa" ucap Fateh

Tak lama kemudian Atta pun datang dengan membawa bungkusan,, yang sangat banyakk.

"Assalamualaikumm"ucap Atta sambil membawa 2 plastik besar yang penuh dengan 10 bungkus cheese burger dan lemon tea

"Heii ini ambil donk makanannya masing masing" ucap Sohwa kesal

"Yeyy semua makanan Thariq udah datenggg" ucap Thariq sambil langsung merampas plastik penuh dengan makanan tersebut

"Ehhh,, punya ateh mana?!" ucap Fateh dengan suara yang cukup keras

"Ehh ssttt! Bang Saaih lagi tidur jangan teriak teriak donk" ucap Sajidah

"Daritadi dia belum bangun jid?" tanya Atta yang bingung. Karena seingatnya saat ia meninggalkan Saaih tadi,, Saaih juga masih dalam keadaan tidur

"Gak kok bang,, tadi udah sempet bangun" ucap Iyyah lembut

"Owhh gitu," ucap Atta singkat

"Yaudah kalo gitu,, yuk makan" ucap Thariq tak sabaran

"Ehh cuci tangan dulu!" ucap Sohwa meninggikan nada suaranya

"Ssttt" jawab semua serempak kecuali Saaih

"Yaudah yuk cuci tangan" ucap Atta sambil mengajak adik adiknya untuk pergi ke toilet.
Saat ia membuka pintu toilet tersebut betapa terkejutnya ia melihat,, darah berceceran sepanjang lantai yang

*Darah apa ini?* batin Atta dalam hati



THANK YOU BANGET BUAT YANG UDAH MAU BACA,, INGAT SETELAH BACA JANGAN LUPA BUAT VOTE YAA❤❤
THX U

My Life •Saaih Halilintar•Where stories live. Discover now