"Thirty Six"

1.7K 106 7
                                        

"Oh ini mah tadi gituu,, apa namanya, hmm" ucap Saaih terbata bata sambil mencoba mencari alasan

"Kenapa?" tanya Thariq curiga

"Habis nolong orang" ucapnya singkat

"Nolong orang?"

"Iyaa,, tadi ada orang yang hampir kecelakaan,, tadi aaih ngeliatnya kek Fateh."

"Owh"

"Kenapa sih aaih ga bisa nyelamatin Fateh,, kek gitu? Andai aaih bisa nyelamatin Fateh. Mungkin ga bakal kek gini kan bang?" tanya Saaih menatap mata Thariq

"Udahlah ihh,, itu semua takdir. Daripada terus menyesal kek gitu mending kita berdoa supaya Fateh baik baik aja"

"Ooh iya Fateh keadaannya gimana?" tanya Saaih

"Dia semakin memburuk, kata dokternya sih kita harus cepat cepat dapat donor ginjal sebelum ia benar benar memburuk" ucap Thariq

"Owh gitu" ucapnya lagi sambil terus merenung kembali

"Udah ya ihh,," ucap Thariq menepuk pundak Saaih.

"Abang balik lagi ke rumah sakit ya,, kamu habis ini mandi. Air hangat dah ada, habistu makan. Supaya bisa minum obat" ucap Thariq yang hendak pergi

"Aaih ikut" ucap Saaih menggenggam tangan Thariq

"Gausah lah,, diem aja lah di rumah. Istirahat! Abang ga mau kamu ngedrop terus" ucap Thariq lagi

"Pleaseee" ucap Saaih dengan wajah memelasnya

Thariq yang melihat Saaih seperti itu menjadi iba dan "Yaudah boleh" ucap Thariq memutar bola matanya malas. Bukannya malas mengajak Saaih tapi ia hanya ingin Saaih istirahat di rumah.

"Tapi, tapi, tapi, tapi" tambah Thariq lagi

"Apaan dah banyak bet make tapi"

"Gausah nginep di rumah sakit" tambah Thariq

"Yahh, ga boleh gitu?"

"Gak" ucap Thariq tegas

"Lha aaih pulangnya gimana?"

"Nanti abang pesenin taxi" ucap Thariq tegas

"Aelaahh, yaudah deh"

"Yaudah sana cepet mandi,, abistu makan baru boleh ikut ke rumah sakit" ucap Thariq mendorong adiknya itu

"Ntar dulu bang,, aaih ga berani langsung berdiri. Takutnya makin pusing" ucapnya sambil memegang tangan Thariq

"Ooh ok ok. Abang tuntun ya"

"Ga gaaa"
~~~

"Dah lese kan makannya,, udah minum obat juga kan?" tanya Thariq terus memastikan walau mereka sudah ada di dalam mobil sekarang

"Aelahh bang,, aaih bukan anak kecil" ucap Saaih memutar matanya malas

"Gapapa lah,,"

Skip Sampai Di Rumah Sakit

"Bang Fateh di ruangan mana?" tanya Saaih sambil membuka seat blet nya

"Dia masih diruangan PICU,," ucap Thariq pelan

"PICU?" ucap Saaih memelankan suaranya. Karena setaunya dari internet ruangan PICU itu bagian dari fasilitas perawatan rumah sakit yang dikhususkan untuk anak-anak dibawah 18 tahun. Pada perawatan ini, anak-anak dengan kondisi sakit parah akan dilakukan pemantauan terus menerus dari tenaga medis.

Berarti separah itukah ia membuat adiknya itu? Sekarang ia merasa lebih bersalah lagi. Telah membuat adiknya berada dalam kondisi seperti itu.

"Ehh udah jangan ngelamun terus" ucap Thariq lagi lagi mengagetkan Saaih yang melamun.
"Yaudah ayo masuk"
~~~
"Bang aaih ngga ikut ke ruangan Fateh ya" ucap Saaih tiba tiba menghentikan langkah kakinya. Padahal tinggal 2, 3 langkah lagi untuk masuk ke ruangan Fateh

My Life •Saaih Halilintar•Where stories live. Discover now