"Twenty Seven"

1.7K 122 9
                                        

"Heii ngapain minta maaf" jawab Sajidah lembut

"Kalian turun duluan ke bawah,, kaka mau ngomong berdua aja sama Bang Saaih" tambah Sajidah

"Ok" ucap Fatim, Fateh, Muntaz bersamaan

Saaih hanya menunduk, ia tak tau harus berbicara jujur saja ia malu. Ia benar benar terlihat sangat lemah, ia sangat lemah, umpatnya dalam hati.

"Kenapa kamu ga bilang ama kakak kalo kamu sakit tadi?" ucap Sajidah menatap mata Saaih lekat lekat

"Tadi aaih ga sakit kok" ucapnya berbohong

"Jelas jelas kamu bohong,, kalo ga sakit ga bakal pucat muka kamu kek gini" ucap Sajidah mengangkat dagu Saaih yang menunduk

"Cuma pusing tadi"

"Kalo pusing kenapa turun,, diem aja diatas. Sholat di kamar aja lah ihh" tambah Sajidah dengan wajah keibuannya

"Aaih pinginnya dibawah"

"Sekalii aja jangan bantah" ucap Sajidah yang terlihat matanya sudah berkaca kaca

"Maaf"

"Kaka pengen kamu sembuh,, itu aja. Kamu juga pastinya mau sembuh juga kan?" tangis Sajidah memecah

Refleks Saaih langsung memeluk kakaknya itu. Ia ingin menangis juga tapi ia masih kukuh tetap tak ingin terlihat lemah di depan siapapun.

"Aaih juga pengen sembuh,, siapa sih yang ngga pengen sembuh" ucap Saaih sambil tersenyum menatap mata Sajidah

"Yaudah yuk sekarang turun ke bawah" ucap Sajidah sambil menghapus sisa sisa air mata yang masih membasahi pipi mulusnya

"Jangan nangis dulu" bujuk Saaih

"Ini udah ngga nangis kok" ucap Sajidah terus mengusap usap air matanya

***
"Gimana ihh udah baikan?" tanya Atta

"Emang masih panas ya?" ucap Sohwa lalu menempelkan tangannya di dahi Saaih

"Udah kok" ucap Saaih singkat lalu menunduk lagi

"Eh ngga terlalu panas kok" ucap Sohwa lalu duduk lagi ditempatnya

Saaih benar benar tidak bernafsu makan, ia takut jika nanti makan. Semua akan dimuntahkannya lagi

"Bang, makan bang" ucap Fateh menyenggol siku Saaih, membuyarkan lamunan Saaih. Yang kebetulan Fateh duduk disamping Saaih

"Ini juga lagi makan teh" ucap Saaih kesal

"Daritadi juga ditonton aja itu nasinya" ucap Fateh

***
"Ihh daripada kamu bengong, mending bantuin abang ngedit yuk" ajak Thariq yang sedang fokus pada komputernya

"Skuy lah, ke tempat ngedit" ucap Saaih bersemangat, padahal ia tau efek sampingnya tapi tetap saja ia masih membandel membantu abangnya itu

Di Ruang Edit

"Ini kasi efek vertigo aja bang" ucap Saaih masih fokus pada komputer

"Tunggu ya,, abang mau ngambil kitkat dulu, biar ada temen kerja kita" ucap Thariq

"Yaudah sana jangan lama lama" ucap Saaih masih fokus menatap layar komputer

"Yaudah kasi efek yang bagus aja dulu itu" tunjuk Thariq tak tentu pada layar komputer

"Iyaa, bawel" gerutu Saaih
---
"Nih buat elu, ni buat gua" ucap Thariq sambil memberikan sebungkus coklat pada Saaih

"Lah kok punya gua lebih kecil pada punya lu si?" protes Saaih

"Lha gua kan abang,, serah gua" ucap Thariq tertawa puas

"Huh"

"Lu juga masi sakit, ga boleh makan coklat banyak banyak" ucap Thariq gemas

"Iye iyee"

15 menit kemudian

"Ntar abang mau ambil minum" ucap Thariq menuju ke dapur

"Aelah selesai ini editan, abis udah isi dapur dibuat ama bang Thariq" ucap Saaih kesal

"Lu mau ga?"

"Gausah itu masih ada air" ucap Saaih menunjuk botol berisi air di samping komputernya

"Yaudah"

Tak lama kemudian Thariq datang dengan secangkir teh ditangannya

"Nah kalo yang ini kasi efek rotasi ihh" ucap Thariq yang baru datang dari dapur

"Bang,"

"Hm" ucap Thariq meneguk tehnya dan terus fokus pada layar komputer

"Aaih pengen ngomong deh"

"Ngomong aja lah"

"Aaih serius"

"Yaudah sii ngomong aja"

"Bang"

"Apaan?, mau ngomong apaan?" ucap Thariq terus meminum teh nya

"Boleh ga si aaih operasi aja?"

"Pffttt" seketika Thariq langsung menyemburkan minumannya

"Eihh jorok banget si bang" gerutu Saaih

"Kamu ngomong apa tadi?" ucap Thariq dengan wajah serius

"Abang jorok banget"

"Bukan itu, serius lah ihh" ucap Thariq

"Boleh ga sih aaih operasi aja?" ucap Saaih memelankan suaranya

---000---

Makasi buat yang udah baca yoo,, rencana nya sii besok boompart. Tapi ku gatau bakal ngeboom apa gak,, hehehe. Tapi harus tetep ingat vote yakk.

-Thankyou❤

My Life •Saaih Halilintar•Where stories live. Discover now