"Kalo oliq dirumah,, baru aja selesai mandi. Mau ke rumah sakit lagi. Tapi kalo kak jidah jaga di rumah sakit"
"Berarti dia belum mandi gitu liq?" kini Sohwa yang berbicara
"Belum kak"
"Yaudah kalo gitu abang jemput dia pulang buat sholat, mandi abistu baru kalian balik lagi yha" ucap Atta
"Yaudah bang,, oke deh" ucap Thariq pasrah
"Yaudah abang matiin telponnya yah"
Skip Sampai Di Rumah Sakit
Atta dan Sohwa kini telah sampai di rumah sakit. Mereka lalu segera menuju ke ruang rawat inap Saaih. Atta lalu mendorong pintu coklat bertuliskan 1603 tersebut.
"Assalamualaikum" bisik Atta,, takut mengganggu
"Waalaikumsalam bang,, eh abang" ucap Sajidah yang terlihat tengah asik berbincang dengan Saaih
"Eh ada bang ketek" ucap Saaih cengengesan
"Kak Sohwa ga disapa nih?" ceroscos Sohwa yang merasa tidak dihiraukan
"Ehh,, halo miss rempong" sapa Sajidah sambil tertawa
"Eh iya mbak Sajidong" balas Sohwa tak mau kalah
"Abang kesini mau jemput kak Iyyah, Fatim, Fateh ama Muntaz?" tanya Saaih kepada Atta yang tengah memainkan handphonenya di sofa samping ranjang Saaih
"Ooiya hampir lupa mau ngapain kesini" ucap Atta langsung meletakkan handphonenya lagi ke kantong celananya
"Abang mah pelupa mulu,, nih buktinya rambutnya putih" ucap Sohwa sambil menunjuk rambut Atta yang berwarna silver
"Ya allah ini cat Sohwa,, bukan uban" ucap Atta kesal
"Bang Atta ama ka mimah bertengkar mulu udah kek Tom & Jerry" ujar Saaih yang melihat abang dan kakak perempuannya itu bertengkar
"Jadi kalian ke sini mau ngapain?,, masa sih mau jenguk,, baru jam segini?? Setengah jam lagi juga udah habis jam kunjungannya" kini Sajidah yang berbicara
"Abang mau jemput kamu jid,, pulang dulu yuk,, sholat, mandi" ucap Atta sambil meletakkan kantong plastik besar berisi banyak jajanan yang ternyata dari tadi ia bawa terus
"Terus Saaih?" tanya Sajidah langsung memalingkan wajahnya ke Saaih
"Aelahh tinggal bentar,, ato besok aja sekalian jenguk lagi,, juga gapapa" ucap Saaih santai
"Ya ngga sampe besok juga kali ihh" potong Sohwa cepat
"Kamu beneran gapapa kan kaka tinggal bentar?" tanya Sajidah ragu
"Gapapa"
"Yaudah kaka tinggal ya,, kalo ada apa apa telpon kak Jidah ato gak orang rumah,, ok?" ceramah Sajidah panjang lebar
"Iyaa kak Sajidahhh,, ninggalin beberapa menit aja udah kek mau ninggalin berapa hari" ucap Saaih yang masih terlihat santai
"Yaudah kalo gitu abang, ka sohwa, ama kak jidah pulang dulu ya. Kalo laper ini makan udah abang beliin roti, jajan ama susu" jelas Atta sambil menyodorkan kantong plastik tadi
"Ok lah bang,, makasih ya"
***
Kini hanya ia sendiri yang berada di ruangan penuh dengan bau obat-obatan. Ia benar benar tidak nyaman berada disini.
"Kayaknya ini waktunya" ucap Saaih bermonolog.
Sebenarnya sudah lama ia ingin menemui Dokter Herman dan hanya berbicara berdua dengan Dokter Herman. Banyak yang ingin ia tanyakan pada Dokter Herman,, tetapi ia sama sekali tidak ada waktu. Bukannya tidak ada waktu hanya saja tidak ada kesempatan.
Tanpa pikir panjang lagi ia menekan bel yang ada dikamarnya. Lalu tak berapa lama kemudian,, datanglah seorang perawat.
"Ada yang bisa saya bantu dik??" ucap seorang perawat tersenyum ramah pada Saaih
"Dokter Hermannya ada?" tanya Saaih polos pada perawat itu
"Ohh,, kebetulan dia sedang di ruangannya"
"Saya ingin menemui dia,, bolehkan?" tanya Saaih lagi
"Oh tentu boleh,, tapi tunggu sebentar saya ambilkan kursi roda dulu ya" ucap perawat itu tersenyum ramah lalu meninggalkan Saaih
Tak lama kemudian datang 2 orang perawat membawakan kursi roda untuk Saaih. Saaih lalu mencoba menuruni ranjangnya berjalan menuju kursi rodanya sambil dituntun oleh salah satu perawat. Dan satunya lagi membawa cairan infus yang harus tetap terpasang di tangan Saaih.
~~~
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan dengan saya?" ucap Dokter Herman membuka pembicaraan dengan Saaih
Saaih lalu menghela nafas panjang dan berkata "Dok,, saya tau,, kanker yang saya idap tak mungkin ada tanpa sebab"
"Jadi kamu kesini untuk menanyakan sebab dari kanker yang kamu idap?" potong Dokter Herman sebelum Saaih menghentikan ucapannya
.
.
.
Hai guys jangan lupa bintangnya itu lhoo. Thankyou buat yang udah baca + vote yoo❤
YOU ARE READING
My Life •Saaih Halilintar•
Fanfiction"Saaih Halilintar" Siapa sii yang gatau Saaih Halilintar? Presidennya sasquad Bagian dri gen halilintar Sosok yang selalu ceria, pecicilan, ga bisa diam,, hingga Penyakit dan semua masalah itu datang hingga ia menjadi berubah. *HANYA FIKSI SEMATA GU...
