TAMAT

405 3 8
                                    

Jevi membiarkan semua kasus hukum berjalan, tak memberikan bantuan, meskipun notabene-nya Demian adalah sahabat Jevi bertahun-tahun lamanya. Jevi tak akan pernah mentoleransi kebodohan yang sudah membahayakan nyawa orang lain meskipun dilatar belakangi oleh cinta yang tulus sekaligus buta. Bagi Jevi kisah Demian dan Andira adalah cerita cinta paling tolol di dunia, yang dua-duanya melibatkan orang yang sama-sama kena gangguan jiwa.

Jevi ingin menenangkan dirinya sementara waktu, mana tau dengan diundurnya kepulangannya ke Belanda, dia dapat mendapatkan kebahagiaan lainnya. Jevi ingin menemui Gita di ujung pulau Jawa dengan menumpang kereta. Berbagai oleh-oleh yang dibelinya dari bandara Schiphol Amsterdam sudah ada pada genggamannya. Dia sudah tak sabar melihat keluarga itu dan mengetahui bagaimana kabar mereka semua setelah lima bulan Jevi tak memunculkan batang hidungnya. Semoga mereka semua baik-baik saja dan tak ada yang terluka.

"Jika malam sudah terlalu pekat itu artinya matahari akan segera bersinar". Jevi tak akan lupa dengan apa yang sudah Maminya sampaikan agar dia lebih kuat. Iya, mungkin yang disebut matahari di sini adalah pernikahannya dengan Gita yang akan segera dilangsungkan secepatnya. Mengingat hal tersebut, Jevi menjadi benar-benar bersemangat. Begitu berat cobaan hidupnya akhir-akhir ini, tapi semoga Tuhan menggantinya dengan keberadaan wanita itu yang akan selalu berada di sisinya untuk selama-lamanya.

Dari kereta, Jevi lalu menaiki bis sampai nanti dia akan diturunkan di terminal dan naik angkot lagi untuk sampai ke tempat pujaan hatinya tersebut. Jevi genggam sekotak oleh-oleh itu dengan erat, lalu dia langkahkan kakinya menuju rumah Gita yang pintu maupun jendelanya tampak tertutup di hari minggu sore yang cerah ini. Rasanya Jevi rindu sekali dengan kakak beradik itu, meskipun salah satu dari mereka berubah sinis karena Jevi memacari kakaknya, tapi tak masalah, hari ini Jevi akan mengajak mereka bertiga itu liburan mewah, lagian Jevi tidak yakin jika keluarga ini sanggup bersenang-senang di hari libur.

Jevi mengetuk-ngetuk pintu, bukan mengetuk tapi sudah menggedor-gedor. Sudah lima belas dia di sini tapi Jevi tak menyadari jika pintu itu digembok dari luar. Kadang yang namanya terlalu antusias, bisa membuat mata jadi tak berfungsi sehingga melakukan pekerjaan yang percuma.

Mungkin mereka bertiga sedang ke pasar bersama atau bisa juga mendoakan Ibu dan Nenek mereka di pemakaman. Ya, wajar saja Jevi berpikir seperti itu, karena semua kemungkinan itu masuk akal.

Jevi tunggu sampai setengah jam dengan duduk di tangga kayu untuk naik ke rumah panggung ini. Celingak celinguk sekaligus berharap jika yang dia tunggu akan datang dengan segera, lagian beberapa nastar dan kastangel asli belanda ini sudah tak sabar untuk dihabiskan. Sayangnya, teman makan Jevi lagi berada di luar rumah entah dengan keperluan apa.

"Bapak penghuni baru di sini ya Pak, kenalin saya Arman calon tetangga Bapak!"

Jevi melongo dengan pikiran yang masih bertanya-tanya. Apakah Bapak-bapak ini tau jika Jevi akan menikahi Gita dengan segera makanya dia bertanya Jevi akan tinggal di sini selamanya? Sori manyori stroberi, Jevi tak mungkin tinggal di sini saat dia menikahi Gita nanti. Bisa roboh rumah ini karena gerakan besar yang terjadi saat dia dan Gita bercinta.

"Bukan Pak, saya bukan mau tinggal di sini. Saya mau menjemput anak-anak di sini soalnya mau saya bawa ke Belanda!" jawab Jevi ramah.

"Oh, gitu. Emang Bapak ini siapanya Pak Keenan ya? Kok bisa bawa-bawa yang di rumah ini ke Belanda?"

Lah kok nanyanya ke Keenan, apa hubungan antara Keenan dengan ketiga anak yang ada di rumah ini? Perasaan hubungan Keenan itu hanya terjalin pada Gita, dan itupun hanya hubungan majikan dan pengasuh anak.

"Saya nggak ada hubungan apa-apa Pak dengan Keenan. Saya rencananya akan menikahi Gita, terus dia dan adik-adiknya akan saya bawa ke Belanda."

Sekarang Bapak itu menggaruk-garuk kepala. Dia sepertinya masih tidak mengerti maksud dari pria yang di depannya itu.

Pesona Pembantu Seksi (TAMAT)Where stories live. Discover now