KEDATANGAN SETAN BETINA

46 0 0
                                    

Salju turun, suhu di luar sudah lima derajat celsius. Musim gugur sudah berganti ke dingin, dan saat ini restauran yang dikelola Jevi ini, lumayan penuh oleh beberapa pengunjung.

Bahasa Indonesia terdengar berwara-wiri di dalam ruangan ini, logatnya saja yang beda-beda, tapi tujuannya tetap sama yakni berkomunikasi dengan kawan sebangsa dan setanah air saat mereka merantau jauh ke negeri orang.

Pelanggan restauran ini memang bertambah, jerih payah Jevi mulai terbayar, meskipun target keuntungan penjualan masih jauh dari ekpektasi. Jevi mengadakan promo besar-besaran berupa potongan harga maupun hadiah akhir tahun agar restauran dapat lebih dikenali oleh calon pelanggan barunya.

Baru beberapa minggu lalu, restauran ini kemalingan oleh kasir part time yang bekerja di sini. Namun Jevi sudah nekat bertaruh keuntungan demi keuntungan yang lebih besar lagi di kemudian hari. Ya hitung-hitung bertaruh untuk menjerat pelanggan.

Sebenarnya, tak terlalu susah bagi Jevi menguliti siapa yang tak jujur di sini, ya, ketemu juga beberapa hari yang lalu siapa pelaku sesungguhnya. Orang Indonesia juga, tapi sudah lama menganggur karena tersendatnya kiriman orang tua untuk uang kuliah dan uang makan. Jevi awalnya marah, sampai nendang-nendang meja, tapi karena pekerja part time tersebut benar-benar dalam posisi kejepit karena orang tuanya di Jakarta sedang kena kasus korupsi, Jevi jadi melupakan kesalahannya. Nasib Rinto masih baik karena dipertahankan untuk bekerja, dan malah Jevi memberikannya tambahan dana untuk biaya hidupnya dengan syarat dia bisa bekerja penuh waktu untuk beberapa hari dalam seminggu.

Jevi tiup coklat panasnya pelan-pelan. Lalu dia sandarkan tubuhnya di dinding yang terletak di samping kursi yang didudukinya. Ini waktu istirahat untuknya, sesekali dia ingin menghabiskan waktu enaknya duduk di kursi pelanggan yang datang hanya untuk makan. Menyenangkan sekali bukan di posisi orang yang punya uang? Bisa bersenang-senang tanpa harus terbebani pikiran dengan apa yang akan disuguhkan. Mereka juga berhak komplain jika makanan yang disuguhkan tak sesuai harapan.

Seseorang bermantel tebal dan memakai payung hitam membuka pintu restauran. Ucapan selamat datang dalam bahasa indonesia menyambutnya. Jevi langsung menelan coklat panasnya tergesa-gesa. Dia tiba-tiba tersengat oleh suhu tinggi yang menempel di lidahnya. Pedih!

"Jevi?"

Kesialan apa lagi ini, Tuhan! Kenapa bumi bisa sekecil ini. Apa setan betina ini punya pintu kemana saja milik doraemon sehingga bisa berpindah tempat dengan mudah?

"goedemiddag mevrouw, hebt u het tegen mij?"

Jevi terpaksa menyebutkan bahasa belanda yang diketahuinya. Tak peduli dengan aksennya, yang penting wanita siluman ini bisa ditipu dengan dalih salah orang. Lagian juga ada 7 orang di dunia ini yang terlahir persis sama, meski beda bapak, ibu, atau negara.

"Jev, ini gue Andira!"

"Het spijt me, ik begrijp niet wat je zegt."

Jevi kembali menyeruput coklat panasnya. Andira tau kalau Jevi sedang bikin drama, makanya tak dia tanggapi serius akting laki-laki ini.

"Oh, gitu! Maaf ya. Sorry!"

Dira langkahkan kakinya ke tempat yang lain. Lalu dia duduk di bangku kosong dan mulai memesan makanan. Pramusaji menghampirinya, lalu Andira pesan makanan sesuai kemauannya. Tapi di ujung kalimatnya dia bertanya dengan pelan setengah berbisik, "Wait, where is your boss? I wanna meet your boss."

Pramusaji itu segera menunjuk ke arah Jevi yang sibuk dengan smartphonenya. Tentu saja yang dimaksud tidak sadar jika dia sedang ditunjuk. Andira langsung bangkit dari tempat duduk.

"Jevi, kamu bos restauran kan?"

Jevi menoleh, ah, seharusnya dia cepat minggir dari tempat ini sebelum Andira mencari informasi. Sekarang Jevi hanya bisa merutuki dirinya sendiri dengan kesal.

Pesona Pembantu Seksi (TAMAT)Where stories live. Discover now