KAN LU SUGAR BABY GUE!

191 2 0
                                    

Gita kembali menghempaskan dirinya di sofa itu. Jevi kembali bekerja, dan mereka berdua kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Kalau Gita lebih tepatnya menyibukkan diri dengan urusan tak penting. Mencari-cari majalah yang memuat horoskop yang dibacanya kemarin. Meskipun harus membongkar-bongkar rak Jevi dari jejeran paling atas.

"Lu kalau mau ngehancurin sesuatu mending di rumah aja Git, jangan disini!"

"Om Gita mau nyari majalah horoskop tau. Kemaren masa horoskopnya bilang Gita punya pacar yang lebih tua sih. Aneh amat!"

Jevi akhirnya diam, biarkan saja anak walinya itu sibuk dengan urusannya sendiri. Lagian Jevi kalau ingin peduli juga sulit, Gita susah di nasehati kalau hatinya lagi dongkol seperti kejadian pertemuan orang tua tadi.

"Om ini foto siapa sih Om?"

Gita mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Di sana ada foto wanita pacar pertama Jevi saat kelas 3 SMA catur wulan dua. Jevi tak akan pernah lupa dengan wanita yang pertama kali merasa sangat sakit hati karena dikhianati. Sumpah, sampai sekarang belum sembuh luka-luka yang terdapat di hatinya tersebut.

"Oh Ima, emang kenapa?"

"Pacar om ya, kok fotonya ada di dalam majalah?"

Jevi mengangguk. Membenarkan dugaan pembantunya tersebut.

"Cantik ya Om, kayaknya gaul gitu anaknya. Tapi sayang fotonya sudah menguning, kelamaan disimpan kali ya?"

"Itu di sana ada tong sampah kan Git, tolong lu buang di sana ya. Gue nggak mau nyimpan foto itu lagi!"

Gita mematuhi perintah Jevi, lalu melemparkan foto itu ke tong sampah. Tapi dia penasaran kenapa Jevi memerintahkanitu kepadanya.

"Om, kok dibuang Om, emang dia kurang 'enak' ya?"

Demi apa, Gita sudah mulai mengerti tentang enak tanda kutip yang sering dibicarakan Jevi. Laki-laki itu kini jadi takut sendiri. Takut jika anak walinya ini mengikuti jejaknya di dunia tersebut.

"Gue harus jujur nih?"

"Iya lah Om, masa boong, kalau Om boong ngapain Gita harus nanya!"

Jevi berpikir masak-masak sebelum memutuskan untuk curhat. Tapi tak apalah, ke Gita ini juga. Mana tau dia bisa belajar dari pengalaman Jevi yang buruk.

"Itu pacar pertama gue, yang bikin gue selalu merendahkan wanita yang menurut gue murahan. Karena wanita itu, pertama kali gue merasakan kecewa dengan cewek yang gaya di depannya sok baik, tapi aslinya lebih binal dibanding apa yang dia tunjukkan ke lingkungan sekitar. Lagian saat itu gue mencoba untuk serius setelah patah hati karena Mbak Sumi memutuskan menikah dengan satpam tetangga. Dan satpam tetangga itu yang jadi Bapak lu itu Git!"

Gita menghampiri Jevi, membiarkan buku-buku itu berserakan di meja. Dia temui Jevi secepatnya, lalu berdiri di dekatnya.

"Om jangan sedih, Gita sedih kalau Om sedih!"

"Gue kagak sedih Git, gue cuman mengenang. Tapi saat itu benar-benar jadi pukulan telak sih. Gue udah nyari uang buat nikahin dia saat dia ngaku hamil muda, bayangin itu baru semester 4 gue di Malaysia, tapi emang setiap gue pulang sekali 6 bulan sekali, kita ngelakuin itu sih. Lah tiba-tiba, ada laki-laki yang datang dan ngaku itu anaknya dia. Kalau gue telat seminggu aja dulu Git, gue kayaknya udah nikah tuh sama si Ima itu. Padahal saat itu gue udah sepanik-paniknya. Yang nggak make sense-nya gue selalu pakai pengaman kok saat berhubungan, tiba-tiba aja ngaku-ngaku hamil, kan aneh juga."

Gita baru mengerti, Om-om ini ternyata punya masa lalu yang buruk sehingga dia menjadi seperti ini. Iya, menjadi bajingan yang selalu berpindah-pindah selangkangan.

Pesona Pembantu Seksi (TAMAT)Where stories live. Discover now