Jilid 86

1.9K 47 0
                                    

Seyogianya bila obat penawar dituangkan, air kolam seharusnya bergolak dan timbul perubahan, tapi air kolam yang hitam kental itu kini sedikit pun tidak timbul perubahan apa2.

Tanpa berkedip Thay-siang awasi permukaan air kolam, ternyata obat penawar yang dia bawa sudah hilang khasiatnya, sorot matanya dari balik cadar tampak mencorong dingin setajam pisau, terdengar mulutnya menggeram gemas, desisnya sambil mengertak gigi: "Binatang kecil menggagalkan usahaku."

Melihat cuaca sudah terang benderang, sementara dalam kolam tetap tidak tampak reaksi apa2, keruan hati Yong King-tiong gelisah setengah mati, gua di dasar kolam itu diciptakan oleh Sin swi-cu setelah diadakan perhitungan dan percobaan yang seksama, setiap langkah mengandung mara bahaya, kesalahan serambut saja bisa mendatangkan elmaut bagi orang yang masuk ke dalam. Padahal dia sendiri tak pernah masuk kesana, entah bagaimana. keadaan di dalam? Ling-kongcu sudah satu jam lebih berada di dalam, memangnya dia terjebak dan tertimpa malang?

Dikala dia merasa kuatir dan was2 inilah Thay-siang masih tetap mengawasi permukaan air kolam, sorot matanya tampak putus asa, tiba2 ia berteriak beringas: "Anak keparat, kau tidak akan kulepaskan." Mendadak dia membalik badan, jengeknya: "Yong-congkoan, kau tahu kejurusan mana Ling Kun-gi pergi?"

"Hanya ada satu jalan keluar di Hek-liong tam, Ling-kongcu . . . ." belum selesai Yong King-tiong bicara, tepat di pusar kolam tiba2 terdengar suara gemuruh, air kolam yang semula tenang mendadak berpusar semakin kencang pada delapan tempat. Air beracun yang mengalir dari kepala naga di dinding utarapun seketika berhenti mengalir. Cepat sekali air kolam yang berpusar itu menyusut rendah.

Sorot mata Thay-siang yang tajam tengah menatap Yong King-tiong, ia mendengus sekali lalu berkata: "Sudah ada orang masuk ke dasar kolam. Katakan, bocah she Ling itu bukan?"

Tahu bahwa Kun-gi sudah berhasil menunaikan tugasnya, diam2 hati Yong King-tiong sangat senang, tapi barusan sudah merasakan lihaynya ilmu pedang Ji-kohnio, dari nadanya kini agaknya dia teramat benci dan dendam terhadap Ling-kongcu, maka hatinya pun menjadi gelisah dan kuatir pula bagi keselamatan Ling Kun-gi. Walau rasa senang lebih merasuk hati, tapi mimik mukanya sedikitpun tidak kentara, ia menyurut selangkah dan menjawab: "Cayhe betul2 tidak tahu."

"Masih bilang tidak tahu," jengek Thay-siang, "sejak tadi kau berjaga disini, pasti kau yang membantu dia turun ke bawah dan akan bantu dia naik ke atas pula?"

Urusan sudah telanjur sejauh ini, terpaksa Yong King-tiong berubah sikap, katanya dengan sungguh: "Ji-kohnio, engkau seorang cerdik, bahwa Lo-hwecu mendirikan Hek-liong-hwe adalah untuk menyambut seruan Tuan Puteri, tujuannya merebut kembali tanah air yang terjajah, waktu itu tidak sedikit kelompok patriot kita yang beruntun ditumpas oleh kerajaan, maka buku daftar anggota seluruh pahlawan bangsa di Kangouw oleh Tuan Puteri secara diam2 di simpan di markas pusat Hek-liong-hwe kita, buku itu merupakan dokumen paling penting dan rahasia, maka Lo-hwecu memerlukan membangun Hek-liong-tam ini, tak tersangka Hek-liong-hwe telah dijual kepada musuh oleh sekomplotan manusia yang tamak harta dan gila pangkat, pihak kerajaanpun amat getol untuk merebut buku daftar itu, bilamana sampai terjatuh di tangan mereka, entah berlaksa jiwa akan terembet dan menjadi korban tanpa dosa, betapa pula banyak aliran persilatan di Bu-lim akan ditumpasnya, bahwa selama dua puluh tahun ini Cayhe terima hidup terhina, yang kutunggu adalah hari ini."

"Katakan, yang turun ke bawah bocah she Ling itu bukan?" Thay-siang menegas.

"Betul, memang Ling-kongcu yang turun ke bawah, dia akan menghancurkan buku daftar itu, Cayhe berjaga disini untuk membantu dari segala kemungkinan, kini dia sudah akan keluar. Ji-kohnio adalah angkatan tua Ling-kongcu, kekuatan inti Pek-hoa-pang pun telah kau kerahkan kemari, kalian adalah sanak kadang sendiri, seharusnya saling bantu berdampingan memberantas musuh, bantulah Ling-kongcu untuk menggempur Hek-liong-hwe, karena Hek-liong-hwe yang didirikan ayahmu kini terjatuh ke tangan musuh, Lo-hwecu . . . ."

Pendekar Kidal (Cin Cu Ling) - Tong Hong GiokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang