Jilid 35

2.4K 55 0
                                    

Karena perhatiannya tertuju kepada Ling Kun-gi, maka dia tidak perhatikan tiga orang dilapangan rumput, langsung dia mendekat ke depan Pek-hoa-pangcu, katanya lirih: "Toaci, kau memanggilku?" Baru sekarang dia sempat berpaling dan melihat Jik Hwi-bing bertiga, lalu tanyanya pula: "Siapakah mereka? Kenapa berada di taman kita?"

"Mereka dari Hek-liong-hwe, menguntit kau sejak dari An-khing," kata Pek-hoa pangcu.

Jik Hwi-bing dan kedua adik angkatnya sama menatap tajam tanpa berkedip ke arah Giok-je, mulut mereka terkancing rapat.

Giok-je melirik sekali, mendadak ia tertawa, dingin: "Keluarga Hoa kami selamanya tidak pernah bermusuhan dengan insan persilatan manapun, kenapa kalian memguntit kami?"

Tinggi nada suara jawaban Jik Hwi-bing: "Kau inikah Giok-je?"

"Kau ini kutu apa?" bentak Liau-hoa, "memangnya boleh sembarangan kau menyebut nama nona kami?"

Jik Hwi-bing ter-kial2, katanya: "Bukankah kalian bertiga yang melarikan diri dari Coat-sin-san-ceng?"

"Kalian sendirilah yang melarikan diri dari Coat-sin-san-ceng," damperat Ping-hoa, agaknya dia merasa geli, habis bicara lantas cekikikan sendiri.

"Setiap golongan dan aliran di Kangouw masing2 mempunyai aturannya sendiri, orang tidak menggangguku, akupun tidak mengusik orang lain, Hek-liong-hwe selamanya tidak pernah menyentuh kalian, kalian bertiga justeru menyelundup ke Coat-sin-san-ceng, ini sudah menyalahi aturan umum, lebih celaka lagi kalian berani menculik Cu-ceng-cu, tamu undangan kami, bukankah terlalu perbuatan kalian ini?"

Giok-je tampak marah, katanya: "Toaci, dia mengoceh apa?"

"Hari ini Lohu harus minta pertanggungan jawab secara adil kepada kalian," desak Jik Hwi-bing.

Giok-lan yang sejak tadi tidak bersuara mendadak menyela: "Kenapa tidak kau katakan kedatanganmu ini hendak cari gara2?"

"Ketahuilah Hek-liong-hwe bukan sembarang perkumpulan, kami juga tidak gentar menghadapi peristiwa apapun, tapi demi memegang teguh aturan Kangouw, maka perlu sedikit mengoreksi tuduhan nona tentang mencari gara2. Kami hanya mengharap nona suka menyerahkan Cu-cengcu, supaya tidak terjadi bentrokan diantara kita."

Pek-hoa-pangcu tertawa, katanya: "Agaknya bentrokan kedua pihak tidak biaa dihindari lagi."

Berubah air muka Jik Hwi-bing, katanya sambil menyeringai: "Jadi nona tidak mau menyerahkan Cu-cengcu?"

"Darimana kami harus menyerahkan Cu-cengcu, bukankah bentrokan ini jelas akan terjadi?"

Jik Hwi-bing manggut2, katanya: "Berulang kali kami sudah menyatakan sikap kami yang sesungguhnya, tujuannya supaya tidak saling merugikan, jadi bukan takut urusan."

"Kalau kami bilang tidak menculik Cu-cengcu, Jik-tongcu tentu tidak mau percaya, lalu bagaimana baiknya?"

"Toaci," seru Giok-lan naik pitam, jika dia tidak takut urusan, memangnya kita yang takut malah, kalau Hoa-keh-ceng membiarkan orang luar terobosan kesini, memangnya kita selanjutnya bisa berkecimpung di Kangouw lagi?"

"Betul," sela Giok-je, mereka toh tidak mematuhi aturan Kangouw, seenak perut sendiri main terobos di taman orang, bermulut besar dan bersikap kasar, hakikatnya tidak pandang kita bersaudara dengan sebelah mata, buat apa kita harus sungkan2 terhadap orang2 macam ini?"

"Memangnya kenapa kalau tidak sungkan terhadap kami?" jengek Jik Hwi-bing.

"Kami tidak akan berbuat apa2, hanya menahan kalian saja, setelah pihak Hek-liong-hwe kalian mengutus orang minta maaf baru kami bebaskan kau."

Pendekar Kidal (Cin Cu Ling) - Tong Hong GiokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang