Jilid 62

2K 54 0
                                    

Pek-hoa-pangcu manggut2 setuju.

Kongsun Siang lalu bercerita cara bagaimana mereka berhasil menjebak Cin Te-khong, serta mengorek keterangannya, sampai tahu2 Nao Sam-jun muncul bersama Cap ji-sing-siok, lalu mereka bentrok dengan sengit, seorang diri Ling Kun-gi berhasil membunuh dan melukai Cap-ji-sing-siok, seluruh peristiwa diceritakannya dengan lengkap dan teliti.

Kongsun Siang berwajah cakap dan pandai bicara, maka peristiwa menegangkan yang mereka alami itu dapatlah dia kisahkan dengan baik dan menarik sehingga hadirin yang mendengarkan se-olah2 ikut menyaksikan sendiri ditempat itu. Waktu dia bercerita cara bagaimana pedang pusaka sekaligus membabat kutung tangan orang serta memukul mati lawan, hadirin sama bertepuk tangan memuji.

Dengan seksama Pek-hoa-pangcu periksa baju kulit rampasan yang berada di atas meja, tanyanya sambil angkat kepala: "Tahukah kalian terbuat dari kulit apakah pakaian ini?"

Tahu bahwa pakaian kulit ini tak mempan senjata tajam, meski senjata rahasia dan pukulan saktipun takkan dapat melukai pemakainya, maka para hadirin jadi lebih ketarik, be-ramai2 mereka merubung maju, tapi tiada seorangpun yang mampu memberi keterangan.

Akhirnya Sam-gan-sin Coa Liang buka suara: "Hamba pernah dengar orang mengatakan di laut utara ada tumbuh sejenis binatang anjing laut, kulit bersisik lembut dan halus sekali, dapat dibuat pakaian yang kebal senjata dan tahan pukulan, sarang Hek-liong-hwe mungkin terletak tak jauh dari Pak-hay, maka tidak heran kalau mereka bisa memproduksi pakaian anjing laut ini secara besar2an."

Pek-hoa-pangcu manggut2, katanya: "Ya, mungkin saja, akhir2 ini Hek-liong-hwe memang telah merangkul banyak sekali orang2 kosen dari berbagai kalangan, kalau mereka sama mengenakan pakaian seperti ini dan kita tidak lekas mempersiapkan diri, mungkin bisa mengalami kegagalan."

"Buat apa Toaci kesal?" ujar So-yok, "Bukankah Cap ji-sing-siok telah dibikin porak poranda dengan tiga mati dan tiga luka oleh Ling-heng, akhirnya melarikan diri dalam keadaan serba runyam?"

Kata Pek-hoa-pangcu: "Itu baru seorang yang memiliki Lwekang dan kepandaian setinggi ini, diantara kita sebanyak ini, kalau berhadapan dengan musuh yang kebal senjata, bukankah kita sendiri bisa runyam jadinya?" ia melongok keluar jendela melihat cuaca, katanya pula: "Sudah terang tanah, sebentar lagi Thay-siang akan bangun, soal ini betapapun harus cepat kulaporkan kepada beliau." Ia berpaling dan berpesan kepada seorang pelayan: "Bak-ni,' ambillah perangkat pakaian itu dan ikut aku ke atas, dua perangkat yang lain serahkan kepada Ling-houhoat untuk menyimpan sementara." Lalu ia berdiri dan menambahkan pula: "Ling-heng, Ji-moay, mari kita menghadap Thay-siang."

Ling Kun-gi, So-yok dan Giok-lan berdiri bersama. "Silakan Ling-heng," Pek-hoa-pangcu angkat sebelah tangannya.

"Pangcu silakan dulu," Kun-gi, merendah, "mana berani hamba mendahului?"

Pek-hoa-pangcu tersenyum, katanya: "Mengapa Ling-heng lupa, Thay-siang sudah memberi mandat padamu, kau berkuasa penuh untuk membongkar perkara ini, aku dan Ji-moay termasuk pembantu saja, maka silakan Ling-heng jalan di depan."

Kata2 ini terucap dari mulut sang Pangcu sendiri, sudah tentu bobotnya jauh berbeda. Baru sekarang semua orang tahu bahwa, Ling Kun-gi adalah orang kepercayaan Thay-siang!, kedudukannya se-olah2 lebih tinggi dari Pangcu dan Hu-pangcu malah.

Memangnya hal ini sebetulnya tidak perlu dibuat heran, dinilai taraf ilmu silat dan martabat Kun-gi, dalam kalangan Bu-lim masa kini sukar dicari orang kedua yang mirip dengan Kun-gi. Maka semua orang sudah menduga dan kini semakin yakin bahwa Ling Kun-gi akan semakin menanjak ke atas menjadi calon menantu, cuma bakal mempersunting Bok-tan, sang Pangcu yang cantik rupawan merajai semua perempuan yang ada disini, atau menikah dengan So-yok, Hu-pangcu yang cerdik pandai dan berkuasa serta garang dan angkuh ini?

Pendekar Kidal (Cin Cu Ling) - Tong Hong GiokTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon