Jilid 18

2.5K 60 2
                                    

Pelan2 Lok-san Taysu berdiri, katanya sambil tetap merangkap kedua tangan: "Bikin repot Cu-cengcu menunggu lama, kini Lolap sudah segar kembali." Sembari memberi hormat, lekas dia angsurkan Pi tok cu pada Ling Kun-gi, lalu berkata dengan gelombang suara: "Terima kasih atas bantuan Cu-cengcu, berkat kasiat Pi-tok cu, kadar racun dalam tubuh Lolap sudah tersapu bersih, tapi karena cukup lama Lwekang buyar, mungkin dalam dua-tiga hari ini baru bisa pulih seperti sediakala."

Kun-gi terima mutiara yang dikembalikan, iapun berkata dengan gelombang suara: "Kuaturkan selamat kepada Taysu."

"Budi dan bantuan Cengcu menyembuhkan racun yang membuyarkan Lwekangku ini takkan terlupakan selama hidupku, entah apa pula rencana Cu-cengcu selanjutnya?"

"Dalam tahap permulaan ini, rencana sih belum ada, lebih baik kita bekerja melihat perkembangan selanjutnya saja".

Lok-san Taysu manggut2, katanya: "Betul ucapan Cu-cengcu, menurut penyelidikan dan pengawasan Lolap selama tiga bulan ini, Cek Seng-jiang adalah manusia cerdik yang licik dan licin, banyak akal muslihatnya, terang dia bukan biang-keladi dalam peristiwa ini, umpama betul ada muslihat, sekarang masih sukar dijajaki sampai dimana tujuan mereka yang sebenarnya, terutama kalau dibelakang layar peristiwa ini ada orang lain yang mengendalikan.

Berpikir sejenak, lalu Kun-gi berkata: "Bagaimana pendapat Taysu tentang Tong Thian-jong dan Un It-hong?"

"Selama tiga bulan berkumpul dengan mereka, pengalaman mereka pun sama seperti kita, walau Cek Seng-jiang ada maksud merangkul mereka, segala keperluan mereka dilayani serba berlebihan, tapi selama ini mereka tak pernah bertekuk lutut, menurut hemat Lolap, boleh Cu-cengcu secara diam2 bantu mereka melenyapkan kadar racun ditubuh mereka, dengan gabungan kekuatan kita berempat mungkin lebih gampang menyelidiki tujuan mereka yang sebenarnya menculik kita kemari dan dari mana asal mula getah beracun ini."

"Pendapat Taysu memang tepat, Cayhe akan bekerja menurut keadaan," kata Kun-gi.

Untuk menjaga percakapan mereka tidak didengar orang maka mereka pura2 bicara pula tentang penyelidikan getah beracun itu, berselang agak lama baru Kun-gi pamitan.

Kembali ke kamar kerjanya, sengaja dia mencelup ujung jarum ke dalam getah beracun, lalu di-amat2i serta berpikir sambil mengerut kening.

Betul juga belum lama dia kembali ke kamar, secara diam2 Long-gwat sudah menarik pintu terus menyelinap masuk, dengan senyum manis dia memberi hormat, katanya: "Cu-cengcu tentu sudah letih, santapan siang sudah kuantar kemiari, silakan makan dulu."

Dengan hati2 Kun-gi letakkan jarum perak serta getah beracun di atas tatakan, lalu disimpan ke dalam lemari serta dikunci. Waktu dia memasuki kamar makan, hidangan memang sudah dipersiapkan, Lok-san Taysu, Tong Thian-jong dan Un it-hong sudah datang lebih dulu dan sedang menunggu kehadirannya.

Ling Kun-gi, Tong Thian-jong dan Un It-hiong sama doyan arak dan melalap hidangan yang tersedia dengan lahapnya, hanya Lok san Taysu yang ciajay (makan vegetarian) dan cuma minum teh, tapi mereka bicara amat cocok dan tak habis2 bahan yang mereka bicarakan. Habis makan mereka duduk pula sebentar dikamar samping, lalu kembali ke kamar kerja masing2 melanjutkan tugas mereka.

Lewat lohor, Kun-gi istirahat sebentar, lalu keluar berkunjung ke kamar kerja Tong Thian-jong.

Kontak pembicaraan mereka sudah tentu seperti pembicaraan Kun-gi dengan Lok-san Taysu. Cuma kali ini Kun-gi perlihatkan pedang pandak pemberian Tong-lohujin serta menjelaskan asal usul sendiri secara ringkas, cara bagaimana dia menyamar Ciam-liong Cu Bun-hoa untuk menyelundup kesarang musuh ini. Akhirnya dia keluarkan Pi-tok-cu, sehingga racun yang mengganggu di tubuh Tong Thian-jong pun berhasil dicuci bersih.

Pendekar Kidal (Cin Cu Ling) - Tong Hong GiokWhere stories live. Discover now