Special Story - 3

6.7K 415 15
                                    


Caelus terbelalak melihat istrinya berbohong pada anaknya.

"Jadi kita bisa melihat aurora selama kita disini?"

"Uh..tentu"

Hestia mengangkat bahu dengan santai, namun dengan suara pelan ia menambahkan 'jika kita beruntung'

Tapi reaksi anak-anak nya sudah meledak.

"Kalau begitu ayo lihat malam ini!!"

"Aku ingin melihat aurora!!"

"Lihat!!"

Kepala pelayan mansion Attica, yang berdiri selama makan malam disajikan, sedikit tersenyum.

"Saya rasa Tuan Muda sudah tertidur ketika tengah malam tiba..."

Kakak beradik itu langsung kesal mendengarnya.

"Aku tidak akan tidur!"

"Kamu bisa membangunkanku!"

"Oh..tentu tentu.."

Kepala pelayan buru-buru menyerah. Ini membuat Hestia tertawa.

"Haha, apa kalian begitu ingin melihat aurora? Kepala pelayan, apa cuaca hari ini cukup bagus untuk melihat aurora?"

Kepala pelayan Kwan, yang merupakan penduduk asli Attica sedikit mengusap dagunya dan larut dalam pikirannya.

"Mereka bilang aurora terlihat kemarin dan sehari sebelumnya, jadi kemungkinan hari ini aurora tidak akan muncul. Ada siklus rutin yang terjadi untuk penampakan aurora"

"Benarkah? Kalau begitu kapan waktu yang tepat untuk melihatnya?"

"Saya rasa..aurora akan muncul dalam empat hari lagi, Madam"

Anak-anak langsung menjadi tak bersemangat ketika mereka mendengar tidak bisa melihat aurora malam ini.

"Itu artinya kita tidak bisa melihatnya hari ini......"

"Sayang sekali......"

Kemudian Caelus maju untuk menenangkan anak-anaknya.

"Tidak masalah, kita kan akan berada di Attica selama satu bulan. Jadi kita pasti bisa melihat aurora. Ayah yakin 4 hari lagi pasti akan muncul auora yang lebih cantik dari yang pernah terlihat di langit Attica"

Hestia buru-buru menambahkan.

"Ya, apa yang ayah kalian katakan itu benar. Kalian bahkan tidak tidur siang dengan benar hari ini, jadi kalian pasti akan tidur pulas nanti malam kan? Kalau begitu, jika aurora muncul nanti malam, pasti sulit bagi kalian untuk melihatnya dengan baik"

Barulah saat itu kedua putranya bisa memahami situasi dengan baik.

"Kalau begitu, yang harus aku lakukan adalah tidur siang dengan benar supaya aku bisa terjaga saat malam hari. Benar kan Ibu?"

"Uh..benar..."

Mendengar pertanyaan anaknya, Hestia berteriak dalam hati. Sial, arahnya menjadi salah.

Jika mereka terlalu banyak tidur siang mereka tidak akan bisa tidur dengan cepat saat malam hari.

Anak-anaknya, yang tidak tidur cepat ketika malam hari merupakan salah satu bencana yang harus dihadapi semua orang dewasa di mansion ini, termasuk kedua orangtuanya.

Itulah kenapa Hestia mengerahkan berbagai upaya untuk membuat mereka lelah dengan kegiatan fisik yang bisa dilakukan oleh anak-anaknya ketika siang hari.

Walaupun begitu, Hestia tidak punya pilihan selain mempersiapkan apa yang akan terjadi kedepannya. Ia menekan sekeras mungkin rasa ingin menangis.

Kemudian ia pun tersenyum lembut pada anak-anaknya.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang