Special Story - 2

7.4K 449 22
                                    

Cuacanya tergolong cerah sepanjang perjalanan menuju Attica. Walaupun perjalanan hampir memakan waktu selama 5 hari, anak-anak terlihat begitu bersemangat dan bersukacita.

"Wah, udaranya sudah dingin.......Kita sudah sampai di Attica Ibu!!"

Hestia menggelengkan kepalanya, merasa bersalah pada Creus yang sudah berbinar-binar.

"Tidak, masih tersisa satu hari lagi"

"Wah!! Satu hari lagi? Itu artinya kita akan sampai besok!!"

Tidak seperti Hestia, yang merasa sedih karena perjalanannya masih membutuhkan waktu satu hari lagi, Cree benar-benar penuh energi kali ini.

Hestia menatap Caelus dan Deucalyon yang duduk didepannya. Mereka duduk berdampingan dan tertidur dengan kepala Leon yang bersandar pada ayahnya.

Carités fokus bermain dengan mainannya yang terbuat dari adonan. Clarice membuatkan mainan dari tepung yang dibentuk menjadi adonan dan memiliki tekstur yang lembut. Tess bisa menarik adonan memanjang, sepertinya ia sangat asyik dengan dunianya. (t/n: semacam playdoh gitu kali ya)

Hestia bertanya pelan pada Carités.

"Tess, bolehkah ibu menyentuh ini?"

"Ya!"

Tess masih belum bisa berbicara dengan lancar, tapi ia sudah mengerti apa yang dibicarakan. Dengan cepat ia memahami permintaan ibunya dan kemudian menyerahkan sedikit adonan mainan pada ibunya.

"Ini!"

"Haha, terima kasih sayang"

Ibu dan anak itu saling memilin adonan bersamaan.

Creus menatap permainan adonan itu untuk sesaat dan kemudian beralih pada jendela lagi.

"Bentuk daunnya berbeda dari yang sebelumnya kita lewati......."

Pohon coniferous memang lebih umum terlihat semakin mereka mendekati wilayah utara. Dimata Cree, tumbuhan itu terlihat aneh.

(t/n: coniferous merujuk ke pohon yang bentuk daunnya kaya jarum, mirip cemara yang biasa ditempat dingin lah gampangnya)

Perjalanan pun berlanjut dengan damai.

Akhirnya, perjalanan panjang pun selesai. Rombongan Duke Caelus dan Duchess Hestia tiba di wilayah Attica.

Madam Harmonia, yang bertugas sebagai wakil, menyapa mereka sekeluarga dengan ramah seperti biasanya.

"Selamat datang, Duchess"

"Bagaimana kabar Madam?"

Hestia menjawab dengan senang hati ketika ia turun dari kereta. Madam Harmonia juga langsung menyapa Caelus dan ketiga anaknya.

"Lama tidak berjumpa, Duke, Tuan Muda dan Nona Muda"

"Senang berjumpa lagi, Madam"

Caelus juga menyapa dengan sopan. Disisi lain, ketiga anaknya melambaikan tangan dengan canggung.

Hestia tergelak melihatnya.

"Cree sudah pernah bertemu dengan Madam sebelumnya, tapi kamu pasti tidak bisa mengingatnya dengan baik kan Cree?"

"Uh..iya.."

Creus menundukkan kepalanya malu-malu. Mereka bertemu ketika Cree masih sangat kecil, jadi ia tidak bisa mengingatnya.

Hestia pun mengenalkan anak-anaknya pada Madam Harmonia.

"Ini Deucalyon, Madam bisa memanggilnya Leon. Lalu ini Carités"

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon