65 - Tamat

15.1K 749 94
                                    

Kami benar-benar menjalani kehidupan yang bahagia di Attica.

Meninggalkan ibukota yang berisik dan memilih untuk hidup disini untuk berfokus pada hubungan kami benar-benar pilihan terbaik.

Suatu hari, kira kira hampir satu tahun setelah ulang tahun pernikahan yang kedua, aku berjalan-jalan dengan Caelus di sekitar lingkungan rumah kami karena cuacanya agak menghangat.

"Hasil panen kentang kali ini cukup meningkat, jadi semua orang merasa senang karenanya"

"Lalu perdagangan antara hasil hutan Attica dan juga hasil panen dari Illion membuat kedua wilayah ini merasa puas"

Ketika aku sudah kembali pulang, Caelus menerima surat yang darurat dari ibukota.

"Dari siapa?

"Hm..Heli yang mengirim surat"

Ketika membaca surat, perlahan ekspresi wajahnya menjadi muram.

"Kondisi Kaisar mulai memburuk"

"Oh...."

Kaisar merupakan figur yang menyerupai ayah baginya. Terkadang ia juga sering kali dipanggil sebagai 'putra kedua' nya ketika berada didepan publik.

Aku pun menggenggam tangan Caelus.

"Mari kita ke ibukota. Kamu tak boleh ragu, jika tidak kamu bisa menyesalinya"

"Yah..kurasa juga begitu"

Kemudian para pelayan menyiapkan segala kebutuhan kami untuk perjalanan yang mendadak ini.

Kami harus bergerak cepat, jadi perbekalan dan juga personel yang mengikuti harus berjumlah sedikit.

Sudah lama sejak terakhir kali kami meninggalkan Attica dan menuju ke selatan.

Ketika kami dalam perjalanan pertama menuju Attica menempuh waktu yang hampir saru minggu, kini dipangkas hingga menjadi tiga hari.

Akhirnya kami tiba di ibukota. Namun, kami tak bisa langsung beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah.

Caelus dan aku langsung buru-buru menuju istana tanpa sempat menyapa pelayan yang mengurus kediaman kami di ibukota.

Sudah terlihat banyak aristokrat yang berkumpul di istana Singa. Ketika kami tiba, ada banyak seruan disana sini.

Countess Erinis menyapa kami sambil memegang sapu tangan untuk menyeka air mata nya.

"Duchess Hestia! Duke Caelus!"

"Countess..."

Ini bukanlah situasi dimana kami bisa menyapa dengan begitu formal, jadi aku langsung menanyakan kabar terkini kondisi Kaisar.

"Apa yang terjadi pada Yang Mulia Kaisar?"

"Kondisi beliau memang cukup lemah, namun tiba-tiba memburuk beberapa hari terakhir. Semua pelayannya berjaga disekitar beliau, tapi saya rasa kita harus bersiap kemungkinan terburuk"

"Ah..."

Wajah Caelus memucat.

"Aku harus segera menemui Yang Mulia, Hesse"

"Ya, aku akan mengikutimu"

Kami buru-buru menuju ruang kamar tidur Kaisar. Kami pun tiba didepan kamar setelah melewati koridor yang dijaga ketat oleh para ksatria.

"Sampaikan kalau Caelus Lord Illion, dan Hestia Lord Attica datang untuk menemui Kaisar"

Penjaga didepan pintu menunduk hormat dan kemudian buru-buru masuk kedalam.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang