19

2K 231 9
                                    

Beberapa hari kemudian, ketika aku pulang setelah mengunjungi salon Madam Harmonia, Uros memberikanku sebuah surat.

"Siapa yang mengirim ini?"

Tidak ada info apapun yang tertera pada amplop. Uros juga tidak segera menjawabku.

"Anda akan tahu jika sudah membacanya"

"Hmmm...."

Aku sedikit merasa curiga ketika Uros tidak langsung memberitahuku. Tapi aku tetap membawanya ke kamar untuk kubaca. Dengan cepat aku membaca surat, namun ternyata ini diluar perkiraanku.

"Hyperion??"

Aku tidak mempercayai mataku, hingga aku membacanya berulang kali.

Tidak!! Kenapa Helios menghubungiku secara sembunyi seperti ini!! Lalu kenapa juga Uros memberikan padaku seperti tadi? Uros yang berkata bahwa aku akan tahu setelah membacanya, berarti ia sudah tahu pengirimnya berdasarkan segel amplop.

"Ha...."

Dengan kata lain, Helios ingin berdiskusi denganku terkait penglihatan yang kumiliki. Jadi ia meminta bertemu secara rahasia.

Apa tujuan Helios bertemu denganku?

Jika ia merujuk pada "penglihatan" itu berarti dia tertarik pada kemampuanku. Ia pasti tertarik dengan informasi yang kuketahui terkait masa depan.

"Apakah kamu ingin bekerja sama..."

Prediksi mengenai provokasi di perbatasan yang kuberikan pada Diana pasti membuatnya terkesan. Jika Helios licik, dia pasti tertarik pada kemampuanku tapi dengan premis jika aku bersedia menjadi sekutunya.

Aku hanya bisa menebak-nebak kenapa Helios menghubungiku diam-diam. Mungkin dia berpikir hubunganku dengan Caelus tidak sedekat itu. Dia juga pasti memikirkan kondisi Caelus yang belum sepenuhnya pulih.

"Apa yang harus kulakukan..."

Sejujurnya, aku tidak ingin dekat-dekat dengan Helios. Apakah ia lupa kalau dia dulu menyakiti bias kesayanganku? Setelah berpura-pura menyesal didepan Caelus, ia hanya berfokus bercinta dengan Diana.

Aku sedikit lega Helios tidak kurang ajar. Jika dia orang yang mendahulukan ketamakannya, ia pasti sudah terang-terangan menghubungi Caelus tanpa mempedulikan kondisi Caelus. Dia pasti merasa bersalah untuk mengatakan "aku ingin meminjam istrimu" pada Caelus.

Bagaimanapun, aku tidak bermaksud untuk bertemu Helios diam-diam. Alasanku bertahan dalam dunia novel yang sudah tamat hanyalah Caelus. Apa untungnya bagiku untuk menjadi pelayan Helios?

Selain itu, kesan yang tertulis dalam surat benar-benar efisien dan tepat sasaran. Tidak ada yang menyalahkan jika aku tidak suka dengan cara nya berbicara. Aku memang masih jauh dari tujuanku.

Aku harus memberitahu Caelus lebih dulu.

"Tuan..Caelus, ini Hestia" (t/n: aslinya Hestia masih pakai imbuhan-nim setelah nama Caelus)

"Masuk"

Aku mengumpulkan keberanian dan masuk.

Caelus menggunakan jubah yang selalu ia pakai dan didalamnya ia menggunakan pakaian rumah yang terlihat rapi. Apa yang ia pegang sekarang merupakan surat kabar resmi kekaisaran. Sepertinya ia mulai tertarik lagi mendengar berita diluar. Aku sedikit merasa lega.

"Ada yang terjadi?"

"Yang Mulia Putra Mahkota mengirimi saya surat secara rahasia. Sepertinya ia ingin berdiskusi masalah penglihatan saya"

"Whoah...."

"Saya agak khawatir jika Tuan Caelus tidak mengetahuinya.. Apa yang harus saya lakukan?"

Caelus memiringkan kepalanya seolah bingung dengan pertanyaanku.

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now