Side Story - 5

8.8K 578 22
                                    

Ketika malam tiba, Caelus menyampaikan pesan Helios sambil makan malam bersama Hestia.

"Heli ingin mengenalkan calon mertua dan calon istrinya pada kita"

"Hm..aku juga berpikir kalau ini memang sudah waktunya"

Hestia hanya mengangguk tanpa mengubah ekspresinya.

"Kudengar ia sudah bertemu dengan Yang Mulia Kaisar" (t/n: maksudnya calon istrinya Helios)

"Oh, kalau begitu Diana juga ada disana bukan? Seseorang pasti ada disana untuk mengawasi Yang Mulia Kaisar"

"Beliau pasti mencoba untuk tidak membiarkan Diana berada didalam ruangan dalam kondisi seperti itu. Pelayan istana Singa lah yang menemaninya sebagai gantinya"

Caelus tertawa getir, ini membuat Hestia bertanya karena rasa penasarannya yang tinggi.

"Apa kamu sudah bertemu langsung dengan calon Putri Mahkota?"

"Tidak, aku tidak terlalu sering mendatangi istana Lily. Tapi kudengar nona muda itu seringkali berjalan-jalan di dalam istana"

"Ada kemungkinan kita bisa berpapasan dengannya"

"Benar, tapi sejauh ini belum terjadi"

Caelus tersenyum lembut, kemudian menambahkan.

"Belum terlalu lama sejak keluarga Baek Byun tiba di ibukota, tapi sepertinya sudah ada beberapa bangsawan yang menemui mereka"

Istana Lily tempat dimana Yuno berada dipenuhi dengan hadiah hampir setiap harinya. Sejak pertama kali keluarga Baek Byun tiba di ibukota, dimulai dari hadiah seni yang besar dari Countess Erinis, aristokrat di ibukota buru-buru mengirimkan hadiah juga.

Suasana nya begitu berbeda dibandingkan ketika Diana menjadi Putri Mahkota. Untuk saat ini, bisa dikatakan kalau bangsawan menyambut kehadiran calon Putri Mahkota baru.

Hestia memiringkan kepalanya sambil tersenyum.

"Reaksinya benar-benar berbeda dengan Diana. Apa yang diharapkan orang-orang itu?"

"Jika kita melihatnya dari sisi positif, mereka berusaha menjalin komunikasi dengannya. Namun jika kita menanggapinya dengan negatif, mereka berusaha menyetir nya sesuai kehendak mereka"

Caelus juga sedikit tersenyum setelah berbicara.

Sepertinya Hestia merasakan tubuhnya makin berat setiap hari. Begitulah kondisi kehamilannya.

"Apakah anak kita benar-benar anak lelaki?"

Ketika Hestia menatap perutnya, dia bisa melihat kalau bayinya bergerak didalam kandungannya. Tapi apa yang membuatnya kesal yaitu tiap kali ia berteriak memanggil Caelus, pergerakannya berhenti saat Caelus berlari menghampirinya.

"Kurasa ia tidak ingin menunjukkan pada ayahnya yang sudah berlari begini.."

Caelus bergumam merajuk.

Dokter berkata kalau bayinya bisa lahir kapan saja pada masa seperti ini, jadi mereka berdua harus berhati-hati.

Mendengar saran dari dokter, Caelus berdiam diri didalam mansion tanpa berangkat pergi ke istana kecuali ada hal yang sangat penting. Ini semua karena ia khawatir Hestia akan segera melahirkan.

Ketika mereka berdua menghabiskan waktu didalam ruang kerja, Uros datang sambil membawa surat.

"Saya menerima pesan dari Istana Kekaisaran"

Caelus langsung menerima surat tersebut.

"Helios yang mengirim. Ia mengundang kita untuk makan malam dengan nona Yuno"

Demi Biasku yang Tersakiti | For My Abandoned Beloved | For My Derelict FavoriteWhere stories live. Discover now